Partai Nasional
Melayu Malaya (bahasa
Melayu:
Parti Kebangsaan Melayu Malaya; PKMM) atau lebih dikenal dengan Partai Nasionalis
Melayu adalah partai politik
Malaya yang mendukung penyatuan Indonesia Raya yang digagas oleh Soekarno. Partai ini didirikan di Ipoh, Perak pada tanggal 17 Oktober 1945 dan menjadi partai politik
Melayu pertama setelah pendudukan Jepang di
Malaya. Di samping itu, partai ini menjadi salah satu pergerakan politik radikal di Semenanjung
Malaya.
PKMM didirikan dengan tujuan untuk memperoleh kemerdekaan penuh bagi Semenanjung Malaysia dan menentang bentuk imperialisme oleh kolonial Inggris. Prinsip-prinsipnya yang mencerminkan nilai-nilai Pancasila, yaitu ideologi nasionalisme di Indonesia yang mencakup Ketuhanan, Nasionalisme, Kedaulatan Rakyat, Persaudaraan Universal, dan Keadilan Sosial. Banyak dari kalangan aktivis PKMM yang mengagumi sikap nasionalisme dan patriotisme Indonesia dan memperjuangkan penyatuan antara
Malaya dengan Indonesia melalui Indonesia Raya. Berbeda dengan United Malays National Organisation (bahasa Indonesia: Organisasi Nasional
Melayu Bersatu), PKMM memperjuangkan kedaulatan rakyat yang anti terhadap penjajah dan revolusioner, di mana pemikiran tersebut terinspirasi dari perjuangan nasionalisme di Indonesia.
Pada 30 November 1945, PKMM meluncurkan delapan resolusi yang dianggap oleh kolonial Inggris sebagai perancangan dari "Sembilan Perkara" Partai Komunis
Malaya. PKMM juga dikatakan lebih condong ke arah komunisme dikarenakan Mokhtaruddin Lasso, seorang pejuang anti-Jepang yang diangkat sebagai Yang di-Pertua Agong pertamanya, adalah seorang politikus yang merantau dari Indonesia yang begitu terpengaruh terhadap gagasan dari Partai Nasional Indonesia yang dipimpin oleh Soekarno. Mokhtaruddin juga disebut-sebut memiliki kedekatan khusus kepada Tan Malaka yang juga merupakan tokoh Partai Komunis Indonesia.
Sejarah
PKMM didirikan pada tanggal 17 Oktober 1945 berdasarkan hasil pertemuan perdananya pada 16–17 Oktober 1945. Selain dari perwakilan negara bagian, hadir pula perwakilan dari Pattani, Tengku Mahmood Mahyiddeen dan perwakilan kerajaan Selangor, Sultan Hishamuddin Abdul Aziz Alam Shah yang turut menyumbang $50.000. Kepengurusan PKMM tingkat pusat disepakati yang terdiri dari:
Mokhtaruddin Lasso – Ketua Umum
Burhanuddin al-Hilmi – Wakil Ketua Umum I
Baharuddin Tahir@Taharuddin – Wakil Ketua Umum II
Dahari Ali – Sekretaris Jenderal
Zulkifli Auni – Wakil Sekretaris Jenderal
Ahmad Boestamam – Ketua Pemuda
Katijah Ali – Ketua Wanita
Arshad Ashaari – Bendahara Umum
Salleh – Ketua Keagamaan
Sayap organisasi
Angkatan Pemuda Insaf, menjadi terlarang pada 18 Juni 1948.
Angkatan Wanita Sedar, menjadi terlarang pada 18 Juni 1948.
Barisan Tani
Malaya, didirikan pada 7 Juli 1947.
Jabatan Kerja
Melayu, didirikan pada awal 1946.
Hizbul Muslimin, didirikan pada 17 Maret 1948 dan menjadi terlarang pada 18 Juni 1948.
Gerakan Angkatan Muda.
Kesatuan Buruh
Melayu Se-
Malaya, didirikan pada 1946.
Pan-Malayan Federation of Trade Union (bahasa Indonesia: Persatuan Federasi Perdagangan Se-
Malaya).
Kesatuan Opera
Melayu.
Persatuan Pemandu Teksi (bahasa Indonesia: Persatuan Sopir Taksi).
Pembela Tanah Air
Malaya, didirikan pada 18 Juni 1948.
Majlis Agama Tertinggi Se-
Malaya.
Referensi