Pemangsa atau predator adalah segala jenis hewan yang memiliki kebiasaan memakan hewan lain. Hewan yang diburu
Pemangsa disebut mangsa.
Pemangsa biasanya berasal dari jenis karnivor. Beberapa jenis
Pemangsa adalah semut dan burung. Keberadaan
Pemangsa dapat mengendalikan populasi dari suatu spesies hewan khususnya di lahan pertanian.
Pemangsa terancam keberadaannya salah satunya oleh pemakaian pestisida.
Rantai makanan
Dalam suatu ekosistem terdapat kondisi di mana makhluk hidup saling memakan dan dimakan. Kondisi ini pada urutan tertentu membentuk rantai makanan. Terbentuknya rantai makanan disebabkan oleh keberadaan dua jenis makhluk hidup, yaitu mangsa dan
Pemangsa. Makhluk hidup yang menjadi pemakan disebut
Pemangsa. Sedangkan makhluk hidup yang jadi sasaran untuk dimakan disebut mangsa.
Dalam rantai makanan,
Pemangsa umumnya disebut sebagai konsumen. Posisi
Pemangsa pada rantai makanan berada pada trofik tingkat menengah dan trofik puncak. Dalam rantai makanan,
Pemangsa karnivor memangsa hewan herbivor.
Mangsa
Pemangsa membunuh mangsanya untuk memenuhi kebutuhan makannya. Proses pemangsaan oleh
Pemangsa dapat terjadi pada tahap perkembangan apapun pada mangsa.
Pemangsa biasanya melumpuhkan mangsanya terlebih dahulu sebelum memakannya. Setelah mangsanya tidak bergerak,
Pemangsa memakan mangsanya secara cepat.
Pemangsa memerlukan mangsa lebih dari satu jenis. Pertumbuhan
Pemangsa dapat terjadi jika
Pemangsa memakan lebih dari satu jenis mangsa selama hidupnya. Hewan
Pemangsa yang berjenis karnivor memangsa hewan lain untuk memakan daging, tulang dan telur mangsanya.
Pemangsa secara umum merupakan hewan yang memiliki tubuh yang lebih besar dibandingkan hewan lain yang jadi mangsanya. Misalnya ular yang memangsa tikus, atau elang yang memakan kelinci. Namun, beberapa
Pemangsa memiliki tubuh lebih kecil dibandingkan mangsanya. Misalnya, harimau dan singa yang memangsa jerapah dan kerbau.
Jenis
= Semut
=
Pada ekosistem tropis, semut merupakan kelompok
Pemangsa yang penting. Kemampuan semut sebagai
Pemangsa adalah pengendalian hayati semut. Spesies semut yang memiliki peran besar dalam pengendalian hayati misalnya semut rangrang. Kemampuannya adalah memangsa telur, larva, pupa dan imago serangga yang menjadi hama. Namun, semut dapat mengalami penurunan kemampuan bersamaan dengan perubahan struktur vegetasi di habitat hidupnya. Semut dalam hal ini berperan menjadi pengendali populasi hama. Keuntungan lainnya adalah semut mampu merekayasa ekosistem dengan aerasi tanah dan membuat sirkulasi nutrien menjadi lebih baik. Pada sisi lain, semut berperan merugikan di habitat tropis. Semut memiliki kemampuan menginvasi lalu menyerang dan mendominasi sehingga mengancam fauna dan flora lokal. Spesies merugikan ini misalnya semut dari spesies Wasmania punctata yang mengurangi keanekaragaman spesies semut lain secara drastis hingga menyebabkan kepunahan spesies semut lain.
= Burung
=
Burung adalah jenis
Pemangsa dengan mangsa utama berupa serangga. Dalam ekosistem, burung berperan dalam pengendalian populasi serangga.
Pemanfaatan oleh manusia
= Pengendalian hayati untuk pertanian
=
Manusia melakukan rekayasa keberadaan
Pemangsa untuk mengendalikan organisme pengganggu tumbuhan.
Pemangsa dijadikan sebagai salah satu musuh alami bagi organisme pengganggu tumbuhan dan pengendali alami yang utama bagi hama. Manusia menggunakan pengetahuan dasar ekologi tentang pengaturan alami populasi serta keseimbangan ekosistem. Pengendalian hayati yang dilakukan dengan
Pemangsa sebagai agensia hayatinya adalah pengendalian kepadatan populasi dari hama. Populasi
Pemangsa sebagai agen pengendali alami dalam pengendali hayati dipengaruhi dan ditentukan oleh perkembangan populasi hama.
Keberadaan
Pemangsa hama tanaman dipertahankan dengan menyediakan lahan refugia. Lahan ini merupakan lahan pertanaman campuran dengan jenis tumbuhan yang berperan sebagai habitat, sumber pakan dan sumber daya bagi
Pemangsa hama tanaman. Beberapa jenis tanaman refugia yaitu bunga matahari, bunga pukul empat, kenikir, bunga tapak dara, jengger ayam dan kembang kertas. Jenis tumbuhan lain yang dapat digunakan sebagai refugia adalah gulma yang berbunga.
Keberadaan
Pemangsa pada sistem pertanian tidak dibudidayakan. Namun, keberadaannya menjadi pendukung produksi pertanian bersama dengan mikroorganisme tanah dan penyerbuk.
Ancaman
Pestisida yang digunakan oleh manusia untuk meningkatkan hasil produksi pertanian dapat membunuh hama sasaran. Namun, penggunaan pestisida dalam skala yang luas dapat membunuh makhluk hidup lain selain hama sasaran, termasuk
Pemangsa hama.
Lihat juga
Feeding frenzy
Referensi