Yesus menyembuhkan seorang perempuan yang sakit pendarahan adalah suatu peristiwa mukjizat
yang diperbuat oleh
Yesus Kristus
yang dicatat dalam bagian Perjanjian Baru di Alkitab Kristen. Peristiwa ini secara khusus dicatat dalam tiga kitab Injil, yaitu pada Injil Matius pasal 9, Injil Markus pasal 5, dan Injil Lukas pasal 8.
Cerita ini terjadi setelah
Yesus Kristus mendarat kembali di Kapernaum sesudah berlayar menyeberangi Danau Tiberias dari daerah orang Gerasa/Gadara dimana Ia membuat mukjizat mengusir roh jahat. Saat tiba (dan memanggil Matius untuk menjadi murid-Nya serta bersoal jawab dengan orang Farisi, menurut Injil Matius), Yairus,
seorang pemimpin rumah ibadah di Kapernaum menemui
Yesus, memohon agar Ia mau
menyembuhkan putrinya
yang berusia 12 tahun
yang sedang
sakit berat menjelang kematian. Di tengah perjalanan menuju rumah Yairus, terjadilah mujizat penyembuhan
seorang perempuan yang sakit pendarahan selama 12 tahun itu.
Tempat
Lokasi terjadinya peristiwa ini adalah di kota Kapernaum di tepi Danau Galilea (atau Danau Tiberias),
yang dalam Injil Matius dikaitkan dengan
Yesus sebagai "kota-Nya sendiri".
Catatan Alkitab
Dalam tiga kitab Injil pada bagian Perjanjian Baru di Alkitab Kristen, peristiwa ini dicatat dalam kombinasi dengan mujizat
Yesus membangkitkan putri Yairus dari kematian. Anak
perempuan itu berusia 12 tahun, sementara
perempuan yang mengalami
pendarahan itu sudah menderita penyakitnya selama 12 tahun.
perempuan itu dalam bahasa Yunani aslinya disebut sebagai haemorrhoissa (ἡ αἱμοῤῥοοῦσα, "
perempuan penderita
pendarahan"). Tidak diketahui jelas penyakitnya dalam diagnosis kedokteran modern (dalam bahasa Inggris diterjemahkan sebagai "issue of blood" pada Versi Raja James dan "flux of blood" pada Alkitab Wycliffe dan versi-versi lainnya).
Perbandingan kisah dari tiga Injil
* Semua kutipan Alkitab dari Terjemahan Baru.
Jumbai jubah
Injil Matius dan Injil Lukas mencatat dengan cermat mengenai "jumbai jubah" (Injil Markus hanya menyebut "jubah") menggunakan kata Yunani
yang juga muncul dalam Injil Markus pasal 6, κράσπεδον (kraspedon). Menurut Catholic Encyclopedia, kaum Farisi (salah satu sekte dalam periode Bait Allah kedua)
yang menjadi cikal bakal Yudaisme Rabbinik modern, mempunyai kebiasaan untuk memakai jumbai jubah
yang sangat panjang (Matius 23:5), dalam rangka melaksanakan perintah mengenai Tzitzit (çîçîth). Karena otoritas Farisi, orang-orang memandang jumbai itu mempunyai kualitas mistis. Sebagai
seorang Israel
yang menuruti hukum Taurat,
Yesus Kristus juga mengenakan tzitzit. Frasa bahasa Yunaninya adalah: "τοῦ κρασπέδου τοῦ ἱματίου αὐτοῦ" (tou kraspedou tou himatiou autou; 'jumbai jubah-Nya'). Setelah kejadian itu, orang-orang
sakit lainnya di Genesaret, seperti dicatat pada Matius 14:36 dan Markus 6:56 "memohon supaya diperkenankan menjamah jumbai jubah-Nya. Dan semua orang
yang menjamah-Nya menjadi sembuh."
Di bagian lain,
Yesus menegur orang-orang munafik
yang sengaja mengenakan "jumbai
yang panjang" supaya "dilihat orang". Mereka membuat tzitzit ini lebih panjang dari
yang sepantasnya, sehingga mereka tampak mengenakan "jubah panjang".
Gambar
Kisah penyembuhan
perempuan yang mengalami
pendarahan ini sering menjadi tema seni Kristen, termasuk sebuah lukisan karya Paolo Veronese:
Lihat pula
Pelayanan
Yesus
Mukjizat
Yesus
Tzitzit
Yairus
Yesus menyembuhkan orang-orang
sakit di Genesaret
Bagian Alkitab
yang berkaitan: Bilangan 15; Ulangan 22; Matius 9, Matius 14; Markus 5, Markus 6; Lukas 8
Referensi