• Source: Pendidikan sains

Pendidikan sains adalah pengajaran dan pembelajaran sains untuk anak sekolah, mahasiswa, atau orang dewasa dalam masyarakat umum. Bidang pendidikan sains mencakup pekerjaan dalam konten sains, proses sains (metode ilmiah), beberapa ilmu sosial, dan beberapa pedagogi pengajaran. Standar untuk pendidikan sains memberikan harapan untuk pengembangan pemahaman bagi siswa melalui seluruh program pendidikan K-12 dan seterusnya. Mata pelajaran tradisional yang termasuk dalam standar adalah fisika, kehidupan, bumi, angkasa, dan ilmu manusia.




Latar belakang sejarah


Orang pertama yang dianggap bekerja sebagai guru sains di sekolah umum Inggris adalah William Sharp, yang meninggalkan pekerjaannya di Sekolah Rugby pada tahun 1850 setelah memasukkan sains ke dalam kurikulum. Sharp dikatakan telah menetapkan model untuk sains yang akan diajarkan di seluruh sistem sekolah umum Inggris.
Akademi Inggris untuk Kemajuan Ilmu Pengetahuan (BAAS) menerbitkan sebuah laporan pada tahun 1867 menyerukan pengajaran "sains murni" dan pelatihan "kebiasaan ilmiah dalam berpikir." Gerakan pendidikan progresif mendukung ideologi pelatihan mental melalui sains. BAAS menekankan pelatihan pra-profesional yang terpisah dalam pendidikan sains tingkat menengah. Dengan cara ini, anggota BAAS di masa mendatang dapat dipersiapkan.
Perkembangan awal pengajaran sains diperlambat oleh kurangnya guru yang berkualifikasi. Salah satu perkembangan penting adalah pendirian London School Board pertama pada tahun 1870, yang membahas kurikulum sekolah; yang lain adalah dimulainya kursus untuk menyediakan guru sains yang terlatih bagi negara. Dalam kedua kasus tersebut, pengaruh Thomas Henry Huxley. John Tyndall juga berpengaruh dalam pengajaran sains fisika.
Di Amerika Serikat, pendidikan sains merupakan berbagai mata pelajaran sebelum distandarisasi pada tahun 1890-an. Pengembangan kurikulum sains muncul secara bertahap setelah perdebatan panjang antara dua ideologi, sains warga negara dan pelatihan pra-profesional. Sebagai hasil dari konferensi tiga puluh pendidik sekolah menengah dan perguruan tinggi terkemuka di Florida, National Education Association menunjuk Komite Sepuluh pada tahun 1892, yang berwenang untuk menyelenggarakan pertemuan mendatang dan menunjuk komite materi pelajaran dari mata pelajaran utama yang diajarkan di sekolah menengah. Komite tersebut terdiri dari sepuluh pendidik dan diketuai oleh Charles Eliot dari Universitas Harvard. Komite Sepuluh menunjuk sembilan komite konferensi: Latin; Yunani; Bahasa Inggris; Bahasa Modern Lainnya; Matematika; Sejarah; Pemerintahan Sipil dan Ekonomi Politik; fisika, astronomi, dan kimia; sejarah alam; dan geografi. Setiap komite terdiri dari sepuluh spesialis terkemuka dari perguruan tinggi, sekolah normal, dan sekolah menengah. Laporan komite diserahkan kepada Komite Sepuluh, yang bertemu selama empat hari di Kota New York, untuk membuat laporan yang komprehensif. In 1894, the NEA published the results of the work of these conference committees.
Menurut Komite Sepuluh, tujuan sekolah menengah atas adalah mempersiapkan semua siswa agar sukses dalam hidup, berkontribusi pada kesejahteraan mereka dan kebaikan masyarakat. Tujuan lainnya adalah mempersiapkan beberapa siswa agar berhasil di perguruan tinggi.
Komite ini mendukung pendekatan sains warga yang difokuskan pada pelatihan mental dan menahan kinerja dalam studi sains dari pertimbangan untuk masuk perguruan tinggi. TBAAS mendorong model mereka yang lebih lama bertahan di Inggris. Kurikulum yang diadopsi AS memiliki ciri-ciri sebagai berikut: Ilmu pengetahuan dasar harus fokus pada fenomena alam sederhana (studi alam) melalui eksperimen yang dilakukan "di lapangan."

Ilmu pengetahuan menengah harus fokus pada pekerjaan laboratorium dan daftar eksperimen khusus yang disiapkan oleh komite
Pengajaran fakta dan prinsip
Persiapan kuliah
Format pelatihan mental bersama dan pelatihan pra-profesional secara konsisten mendominasi kurikulum sejak awal hingga sekarang. Namun, gerakan untuk menggabungkan pendekatan humanistik, seperti penyertaan bidang seni (S.T.E.A.M.), pendidikan sains, teknologi, masyarakat, dan lingkungan berkembang dan diterapkan secara lebih luas pada akhir abad ke-20. Laporan oleh American Academy for the Advancement of Science (AAAS), termasuk Project 2061, dan oleh National Committee on Science Education Standards and Assessment merinci tujuan untuk pendidikan sains yang menghubungkan sains di kelas dengan aplikasi praktis dan implikasi sosial.




Lihat juga


Pusat Pembelajaran Informal dan Sekolah
Ilmu kontroversial
Konstruktivisme dalam pendidikan sains
Penelitian pendidikan berbasis disiplin
Pembelajaran penemuan
Penelitian pendidikan
Kelompok dan sumber daya lingkungan yang melayani sekolah K–12
Epistemologi (studi tentang pengetahuan dan bagaimana kita mengetahui sesuatu)
Sekolah pascasarjana
Ilmu berbasis penyelidikan
Standar Pendidikan Sains Nasional
Asosiasi Guru Sains Nasional
Pedagogi
Pendidikan fisika
Pendidikan matematika
Pendidikan teknik
Kesadaran publik tentang sains
Teknisi sains sekolah
Pendidikan sains di Inggris
Pendidikan Sains, Teknologi, Masyarakat, dan Lingkungan
Literasi sains
Penjangkauan sains
Pemodelan ilmiah
Pendidikan sains di YouTube




Referensi






Bacaan lanjutan


(Inggris) "Is science only for the rich?". Nature. 537 (7621): 466–470. 2016. Bibcode:2016Natur.537..466.. doi:10.1038/537466a . PMID 27652548.
(Inggris) Aikenhead, G.S. (1994). "What is STS teaching?". Dalam Solomon, J.; Aikenhead, G.S. STS education: International perspectives on reform. New York: Teachers College Press. hlm. 74–59. ISBN 978-0807733653.
(Inggris) Dumitru, P.; Joyce, A. (2007). "Public-private partnerships for maths, science and technology education" (PDF). Proceedings of Discovery Days conference.
(Inggris) "National and European Initiatives to promote science education in Europe" (PDF). European Schoolnet. 2007.
Shamos, Morris Herbert (1995). The Myth of Scientific Literacy. Rutgers University Press. ISBN 978-0-8135-2196-1.
Berube, Clair T. (2008). The Unfinished Quest: The Plight of Progressive Science Education in the Age of Standards. Charlotte NC: Information Age. ISBN 978-1-59311-928-7.
Falk, John H. (2001). Science Education: How We Learn Science Outside of School. New York: Teachers College. ISBN 978-0-8077-4064-4.
Sheppard, K.; Robbins D.M. (2007). "High School Biology Today: What the Committee of Ten Actually Said". CBE: Life Sciences Education. 6 (3): 198–202. doi:10.1187/cbe.07-03-0013. PMC 1964524 . PMID 17785402.




Pranala luar



(Inggris) ERIC: Education related articles online
(Inggris) National Science Education Standards
(Inggris) The importance of scientific education
(Inggris) Electronic Journal of Science Education
National Institute for Science Education
(Inggris)Benchmarks for Science Literacy
The Association for Science Teacher Education
Eurasia Journal of Mathematics, Science & Technology Education
Science videos for use in Science Education
The European Learning Laboratory for the Life Sciences (ELLS)
Science Class Back in the Day – slideshow by Life magazine
Making Scientific Practices Matter in the Classroom...and Beyond!
XVIVO (Scientific Animation)
Science Communication Observatory
Scientix: portal on science and maths education in Europe
National Center for Case Study Teaching in Science (NCCSTS)
Blossoms (MIT)—free science education videos
Inter-Divisional Teaching Commission (IDTC) of the International Union for the History and Philosophy of Science (IUHPS)
International History, Philosophy and Science Teaching Group
Center for Scientific Teaching at Yale University
Wisconsin Program for Scientific Teaching
Scientific Teaching by Handelsman, Miller, and Pfund
Science Policy Forum by Handelsman et al. (2004)
National Academies Summer Institute on Undergraduate Education in Biology
Pathways to Scientific Teaching by Ebert-May and Hodder
CBE Life Science Education interview with Jo Handlesman (2009)
Science Education Forum by Miller et al. (2008)

Kata Kunci Pencarian:

• Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia
• Daftar Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Indonesia
• Pendidikan sains
• Daftar Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Indonesia
• Pendidikan
• Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia
• Daftar Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Indonesia
• Olimpiade Sains Nasional Indonesia
• Stella Christie
• Institut Sains dan Teknologi Nasional
• Paduka Seri Begawan Sultan Science College
• Melanau people
• Malaysian Matriculation Programme
• Seri Begawan Religious Teachers University College
• 1976 Sabah Air GAF Nomad crash
• Sultan Idris Education University
• Sijil Pelajaran Malaysia
• MRSM Tun Ghafar Baba
• List of schools in Sabah
• Selangor Islamic University