Pendidikan tinggi di Tiongkok merupakan yang terbesar
di dunia. Pada Mei 2017, terdapat 2.914 perguruan
tinggi dan universitas, dengan lebih dari 20 juta mahasiswa yang terdaftar
di Tiongkok Daratan. Sistem ini mencakup gelar Sarjana, Magister dan Doktor, serta program non-gelar, dan juga terbuka untuk mahasiswa asing.
Kementerian
Pendidikan Tiongkok (KPT) adalah otoritas pemerintah untuk semua hal yang berkaitan dengan
Pendidikan dan bahasa. KPT mencatat bahwa
Pendidikan tinggi di Tiongkok telah memainkan peran penting dalam pertumbuhan ekonomi, kemajuan ilmiah dan pembangunan sosial
di Tiongkok "dengan memunculkan bakat dan ahli tingkat lanjut dalam skala besar untuk pembangunan modernisasi sosialis."
Tiongkok juga menjadi tujuan utama dan paling populer
di Asia bagi siswa internasional, tujuan utama secara global untuk siswa Anglofon Afrika, dan paling populer kedua
di dunia. Pada tahun 2017,
Tiongkok melampaui Amerika Serikat dalam hal jumlah publikasi ilmiah terbanyak. Pada tahun 2018,
Tiongkok memiliki jumlah universitas top kedua tertinggi
di dunia setelah Amerika Serikat, dalam daftar 500 universitas dunia versi Academic Ranking of World Universities. Pada edisi CWTS Leiden Ranking 2020,
Tiongkok melampaui Amerika Serikat dengan jumlah universitas yang termasuk dalam peringkat (204 berbanding 198).
Tiongkok menjadi rumah bagi dua universitas terbaik
di seluruh Asia, Pasifik dan negara berkembang yaitu Universitas Tsinghua dan Peking Universitas, masing-masing berada
di peringkat ke-20 dan ke-23 dunia, menurut Times Higher Education World University Rankings edisi terbaru.
Tiongkok mendominasi daftar QS BRICS University Rankings dan THE's Emerging Economies University Rankings, mengklaim tujuh dari 10 tempat teratas pada kedua perusahaan pemeringkat universitas tersebut. Secara keseluruhan,
Tiongkok merupakan negara yang paling banyak menampilkan universitas dalam daftar peringkat universitas dunia. Pada tahun 2020,
Tiongkok berada
di puncak daftar QS Asia University Rankings dengan lebih dari 120 universitasnya yang masuk dalam peringkat, dan lima universitas
Tiongkok muncul pada daftar universitas Asia Top 10, lebih banyak dari negara mana pun.
Mahasiswa internasional
Dengan meningkatnya kekuatan nasional dan popularitas
Tiongkok di dunia,
Tiongkok sebagai negara tujuan studi telah menarik ribuan mahasiswa asing dari luar negeri dan jumlah mahasiswa asing yang kuliah
di Tiongkok terus berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir. Sejak tahun 2005,
Tiongkok telah menjadi negara paling populer
di Asia dan negara terbesar keenam
di dunia dalam menampung siswa internasional. Sepuluh negara teratas dengan siswa yang paling banyak belajar
di Tiongkok adalah Korea Selatan, Jepang, Amerika Serikat, Vietnam, Thailand, Rusia, India, Indonesia, Prancis, dan Pakistan. Menurut data KPT tahun 2014, terdapat lebih dari 377.054 pelajar asing dari 203 negara atau wilayah yang belajar
di 31 provinsi
di Tiongkok, dengan peningkatan sebesar 5,77%, dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pada tahun 2015, sebanyak 397.635 siswa internasional datang ke
Tiongkok untuk belajar, menjadikannya sebagai negara tujuan
Pendidikan paling populer ketiga setelah Britania Raya dan Amerika Serikat. Pada tahun 2014, kebanyakan para mahasiswa asing berasal dari Asia, hampir 60% dari total, diikuti oleh Eropa 18% dan Afrika 11%. Tiga negara asal teratas adalah Korea Selatan (62.923), Amerika Serikat (24.203) dan Thailand (21.296). Hanya 10% mahasiswa asing yang menerima Beasiswa Pemerintah
Tiongkok dan 90% sisanya didanai sendiri.
Pada tahun 2018, menurut statistik terbaru dari KPT,
Tiongkok menampung 492.185 siswa internasional pada tahun 2018, yang berarti telah melampaui Britania Raya (menampung 458.520 siswa internasional pada tahun 2018 menurut Study in UK) dan menempati peringkat ke-2 setelah Amerika Serikat, sebagai negara tuan rumah populasi siswa internasional. Pada tahun 2018, para siswa internasional telah mendaftar
di lebih dari 1.004 universitas atau perguruan
tinggi di Tiongkok.
Referensi