- Source: Penembakan masjid Muscat 2024
Pada tanggal 15 Juli 2024, penembakan massal terjadi di masjid Syiah Imam Ali di Muscat, Oman, menyebabkan enam orang tewas (tidak termasuk pelaku) dan antara 30 hingga 50 lainnya terluka. Ketiga pelaku penyerangan dibunuh oleh aparat keamanan. ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Latar belakang
Oman mayoritas penduduknya beragama Islam, dengan sebagian besar menganut sekte Sunni dan Ibadi, dan Syiah mencakup sekitar 5% dari populasi negara tersebut.
ISIS memiliki sejarah sentimen anti-Syiah, termasuk kekerasan yang cukup besar terhadap Syiah selama perang saudara di Suriah dan perang Irak ketiga. Namun, mereka tidak pernah mengaku bertanggung jawab atas serangan di Oman sebelum penembakan tersebut.
Penembakan
Penembakan itu terjadi ketika jamaah Syiah sedang memperingati malam Asyura di masjid Imam Ali yang sering dihadiri ekspatriat Asia Selatan di kawasan Wadi Kabir di Muscat. Orang-orang bersenjata dilaporkan melepaskan tembakan dari sebuah bangunan dekat masjid sebelum memasuki fasilitas itu sendiri pada malam hari dan melepaskan tembakan, dengan beberapa jamaah disandera sebelum diselamatkan oleh pasukan keamanan.
Sembilan orang tewas dalam serangan itu, termasuk ketiga penyerang, yang dibunuh oleh pasukan keamanan, dan seorang petugas polisi. Pakistan mengatakan empat warga negaranya tewas dalam serangan itu, sementara antara 30 hingga 50 lainnya terluka. Kedutaan Besar India di Oman mengatakan bahwa seorang warga negara India tewas dan seorang lainnya terluka dalam serangan itu. Keadaan darurat diumumkan di Wadi Kabir. ISIS kemudian mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Reaksi
Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif mengungkapkan kesedihannya atas serangan tersebut dan menawarkan bantuan dalam penyelidikan. Kedutaan Besar Pakistan di Oman meminta semua warga negaranya di negara tersebut untuk bekerja sama dengan pihak berwenang Oman. Kedutaan Besar Amerika Serikat di Oman mengeluarkan peringatan keamanan dan membatalkan semua janji temu visa yang dijadwalkan pada 16 Juli. Kementerian Luar Negeri Iran menyatakan pihaknya berdiri “dalam solidaritas dengan Oman melawan upaya menabur perselisihan”.
Banyak outlet berita mencatat jarangnya serangan di Oman, negara Teluk yang relatif stabil.