- Source: Pengepungan Patras (805 atau 807)
Pengepungan Patras (805 atau 807) dilakukan oleh suku Slavia lokal dari Peloponnesos, yang menurut catatan dibantu oleh armada Arab. Kegagalan pengepungan ini dikaitkan oleh karena adanya intervensi ilahi dari Santo pelindung kota yaitu St. Andrew, sekaligus menandai konsolidasi Kekaisaran Bizantium yang kemudian mengendalikan semenanjung Peloponnesos setelah dua abad kekuasaan Slavia menguasai bagian baratnya. Peristiwa ini juga menandai awal dari naiknya Metropolis Patras dalam hierarki gerejawi di semenanjung itu.
Latar Belakang
Kekuatan militer Kekaisaran Bizantium di Balkan runtuh pada awal abad ke-7 sebagai akibat dari usaha militer untuk melawan Persia dan kemudian melawan orang Arab di Timur, sehingga wilayah-wilayah "limes" di sekitar Sungai Donau menjadi tidak terkontrol dan membuka jalan bagi penetrasi berskala besar di pedalaman Balkan oleh berbagai suku Slavia, yang terus menerobos hingga ke Yunani selatan dan pantai Asia Kecil. Sebagian besar kota-kota di kawasan itu dijarah atau ditinggalkan oleh penduduknya dan hanya sedikit, termasuk Tesalonika, yang tetap berada di bawah kendali Kekaisaran Bizantium.