- Source: Pertempuran Gorno-Badakhshan 2012
Pertempuran Gorno-Badakhshan merupakan bentrokan antara pasukan pemerintah Tajikistan dan kelompok bersenjata yang dipimpin oleh Tolib Ayombekov di Provinsi Otonom Gorno-Badakhshan di timur Tajikistan pada akhir Juli 2012. Media Barat menggambarkan pertempuran itu sebagai yang terburuk di Tajikistan sejak 2010 atau perang saudara 1992–1997.
Latar Belakang
Pada 21 Juli 2012, Mayor Jenderal Abdullo Nazarov, kepala cabang badan intelijen Tajikistan di Gorno-Badakhshan, ditikam di kota Ishkashim setelah diseret keluar dari mobilnya. Pemerintah Tajik menuduh anak buah Tolib Ayombekov, seorang mantan panglima perang bertanggung jawab. Ayombekov pernah menjadi panglima perang selama Perang Saudara Tajikistan yang melibatkan Oposisi Tajikistan Bersatu dan pemerintahan Presiden Emomali Rahmon. Dia diberi jabatan pemerintah melalui sebuah kesepakatan damai. Namun, Ayombekov dan panglima perang lainnya secara bertahap dipecat. Pemerintahan Rahmon juga menuduh Ayombekov terlibat dalam penyelundupan tembakau.
Ayombekov menyangkal bertanggung jawab atas kematian Nazarov, menyatakan bahwa sang jenderal terbunuh karena perkelahian bar biasa setelah dia jatuh dan kepalanya terbentur batu.
Bentrokan
Setelah pemerintah mengumumkan bahwa "Ayombekov dan kaki tangannya telah menolak untuk diadili," komunikasi telepon dan internet terputus ke ibu kota Gorno-Badakhshan, Khorog. Situs berita paling populer di Tajikistan juga ditutup personel kelompok bantuan internasional dievakuasi. Penghalang jalan dipasang di jalan yang menuju ke daerah tersebut.
Pasukan militer Tajik kemudian pindah ke provinsi itu, setelah itu "pertempuran sengit" terjadi pada 24 Juli dengan militan yang setia kepada Ayombekov di jalan-jalan Khorog. Ayombekov memperkirakan dalam sebuah wawancara bahwa 800 tentara Tajik telah dikerahkan ke daerah tersebut. Warga dilaporkan melihat kendaraan lapis baja dan helikopter tempur.
Televisi milik negara melaporkan bahwa 23 tentara terluka, tetapi tidak ada tentara atau warga sipil yang terbunuh. Laporan korban awal bervariasi. BBC News melaporkan sedikitnya 12 tentara dan 30 militan tewas, tetapi juga berbicara dengan sumber rumah sakit yang melaporkan lebih dari 100 personel militer dan 100 warga sipil tewas. Associated Press mengutip sumber pemerintah yang tidak disebutkan namanya yang menyatakan bahwa setidaknya dua puluh tentara telah terbunuh, sementara kepala kejaksaan militer, Khairullo Saidov, menderita cedera kaki. Radio Free Europe / Radio Liberty melaporkan bahwa regu penembak jitu telah menewaskan sedikitnya enam warga sipil, termasuk anak-anak. Al Jazeera melaporkan 12 tentara tewas dan 30 pemberontak tewas, serta lebih dari 20 tentara terluka.
Presiden Rahmon memerintahkan penghentian operasi pada hari berikutnya, menyatakan bahwa komandan pemberontak telah setuju untuk membuat "konsesi", dan meminta semua kelompok militan Gorno-Badakhshan untuk melucuti senjata. Reuters melaporkan bahwa Menteri Pertahanan Sherali Khairulloyev telah melakukan perjalanan ke daerah itu untuk menawarkan amnesti kepada semua pemimpin militan yang menyerah.