Hasil Pencarian:
- Pertempuran Laut Aru
- Yos Sudarso
- Operasi Trikora
- Laksamana madya
- Siti Kustini
- Wiratno
- Monumen Yos Sudarso
- Monumen Kapal Selam
- RI Matjan Tutul (650)
- Angkatan Laut Kerajaan Belanda
- KRI Yos Sudarso (353)
- Arung Palakka
- Nugini Belanda
- Laut Jawa
- KRI Wiratno (379)
- KRI Tjiptadi (381)
- Tugu Beatrix
- 15 Januari
- Pusat Penerbangan Angkatan Laut
- Sumpah Palapa
Artikel: Pertempuran Laut Aru
Pertempuran Laut Aru
Hari H untuk pelaksanaan operasi penyusupan adalah Senin, 15 Januari 1962. Pada H minus tiga (-3), semua kapal ALRI telah merapat di titik pertemuan di sebuah pulau di Kepulauan Aru. Pasukan yang sudah diturunkan dari Hercules AURI juga sudah diangkut kapal dari Letvuan menuju pulau tersebut. Pada hari pertama di titik itu, pesawat-pesawat Belanda sudah datang mengintai. Hal yang sama terjadi pada H -2 dan H -1. Hari H pukul 17.00 waktu setempat, tiga kapal mulai bergerak. KRI Harimau berada di depan, membawa antara lain Kolonel Sudomo, Kolonel Mursyid, dan Kapten Tondomulyo. Di belakangnya adalah KRI Matjan Tutul yang dinaiki Komodor Yos Sudarso. Sedangkan di belakang adalah KRI Matjan Kumbang. Menjelang pukul 21.00, Kolonel Mursyid melihat radar blips pada lintasan depan yang akan dilewati iringan tiga kapal itu. Dua di sebelah kanan dan satu di kiri. Blips tersebut tidak bergerak, menandakan kapal-kapal sedang berhenti. Ketiga KRI kemudian melaju. Tiba-tiba terdengar dengung pesawat mendekat, lalu menjatuhkan flare yang tergantung pada parasut. Keadaan tiba-tiba menjadi terang-benderang, dalam waktu cukup lama. Tiga kapal Belanda yang berukuran lebih besar ternyata sudah menunggu kedatangan ketiga KRI. Kapal Belanda melepaskan tembakan peringatan yang jatuh di samping KRI Harimau. Kolonel Sudomo memerintahkan untuk balas menembak namun tidak mengenai sasaran. Komodor Yos Sudarso memerintahkan ketiga KRI untuk kembali. Ketiga kapal pun serentak membelok 180°. Naas, KRI Matjan Tutul macet dan terus membelok ke kanan. Kapal-kapal Belanda mengira manuver berputar itu untuk menyerang mereka. Sehingga mereka langsung menembaki kapal itu. Tembakan pertama meleset, tetapi tembakan kedua tepat mengenai KRI Matjan Tutul. Menjelang tembakan telak menghantam kapal, Komodor Yos Sudarso meneriakkan perintah, "Kobarkan semangat Pertempuran!"Buntut kejadian
Kemenangan Belanda itu menghentikan usaha Indonesia untuk mengusir pasukan Belanda dan menghasut warga untuk memberontak. Kegagalan ini membuat Jendral Nasution malu dan menolak memberikan kabar ini ke Sukarno, sehingga Kolonel Murshid yang memberi kabar kegagalan ini. Hari itu disebut "Hari Dharma Samudra". AURI pun berada dalam kondisi ditekan karena misi yang gagal itu. Orang mengira, kekuatan AURI mampu melayang-layang selamanya di udara dan mengawasi setiap jengkal wilayah RI. Bahkan operasi itu sendiri tidak pernah dibicarakan dengan pimpinan AURI. Namun saat gagal, kesalahan ditimpakan ke pihak AURI. Pada saat rapat antara pemimpin setiap matra angkatan bersenjata, Presiden Soekarno merancang operasi balas dendam terhadap Belanda. Saat ditanya, Nasution dan Martadinata menjawab siap, hanya Suryadarma yang tidak siap. Suryadarma menjelaskan bahwa Pasukan Gerak Tjepat belum mampu untuk itu, dan landasan yang dimiliki oleh AURI masih tidak memadai atau cukup jauh dari Irian. Pada akhirnya, KSAU Soerjadi Soerjadarma diberhentikan oleh Soekarno pada tanggal 19 Januari 1962.Referensi
= Catatan kaki
=Pranala luar
The Dutch New Guinea Dispute - Operation Trikora 1961-1962 The Dutch New Guinea Dispute 1949-1962 Mengenang Tragedi di Laut Aru Diarsipkan 2007-07-01 di Wayback Machine. Bangsa Besar Adalah Bangsa Yang Menghargai Pahlawannya Menceritakan sejarah lain tentang Pertempuran Laut Aru. KRI Macan Tutul.pertempuran laut aru
No More Posts Available.
No more pages to load.