- Source: Pertempuran Teluk Leyte
Pertempuran Teluk Leyte, (Filipino: Labanan sa golpo ng Leyte; Japanese: レイテ沖海戦, romaji: Reite oki Kaisen) dikenal juga sebagai Pertempuran Laut Filipina Kedua, adalah pertempuran laut terbesar di Perang Dunia II dan, menurut beberapa kriteria, mungkin pertempuran angkatan laut terbesar dalam sejarah yang melibatkan lebih dari 200.000 personel angkatan laut.
Pertempuran ini terjadi di perairan Teluk Leyte, dekat pulau Filipina Leyte, Samar dan Luzon, dari 23–26 Oktober 1944. Pertempuran ini terjadi antara persekutuan pasukan Amerika dan Australia dan Angkatan Laut Kekaisaran Jepang sekaligus menjadi bagian dari Invasi Leyte yang bertujuan untuk mengisolasi Jepang dari seluruh negara jajahannya di Asia Tenggara, dimana pada saat itu merupakan sumber vital dari industri dan suplai minyak.
Saat pertempuran berlangsung, Jepang hanya memiliki sedikit armada utama (Kapal Induk dan Kapal Tempur) dibandingkan Armada Kapal Induk yang dimiliki oleh Armada Persekutuan di Pasifik yang menujukkan betapa besarnya perbedaan kekuatan pada saat itu dalam perang.
Pertempuran tersebut terdiri dari empat pertempuran yang terpisah: Pertempuran Laut Sibuyan, Pertempuran Selat Surigao, Pertempuran Tanjung Engaño dan Pertempuran Samar, serta aksi lainnya.
Peristiwa tersebut merupakan pertempuran pertama dimana pesawat Jepang melakukan serangan kamikaze secara terorganisir, dan pertempuran ini adalah pertempuran laut terakhir yang melibatkan Kapal Tempur dalam sejarah. Angkatan Laut Kekaisaran Jepang menderita kerugian besar dan tidak pernah berlayar dengan kekuatan yang sebanding setelah nya, karena sisa nya terdampar di galangan selama sisa perang karena kekurangan bahan bakar dan hal itulah yang menyebabkan Sekutu berhasil dalam operasi Invasi Leyte.
Latar Belakang
Kampanye yang dilakukan Armada Sekutu di Bulan Agustus 1942 hingga Awal tahun 1944 menyebabkan Jepang menarik pasukannya dari banyak pangkalan di pulau-pulau bagian Utara dan Tengah samudera Pasifik, sembari mengisolasi banyak pangkalan mereka yang lain seperti Pulau Solomon, Kepulauan Bismarck, Pulau Admiralty, Papua Nugini, Kepulauan Marshall, dan Pulau Wake
Pada Bulan Juni 1944, serangkaian Pendaratan Amfibi oleh Amerika Serikat yang dibantu oleh Gugus Tugas Kapal Cepat Armada Kelima berhasil menduduki sebagian besar Kepulauan Mariana ( mengitari Rota ). Pendaratan ini berhasil menembus Strategi Jepang, Pertahanan Cincin Dalam dan memberikan Amerika pangkalan udara yang mana pengebom jarak jauh Boeing B-29 Superfortress bisa menyerang Kepulauan Jepang.
Jepang melakukan serangan balik pada Pertempuran Laut Filipina. Angkatan Laut Amerika Serikat menghacurkan 3 Kapal Induk Jepang, merusak beberapa kapal dan menembak jatuh sekitar 600 pesawat tempur Jepang, sehingga menyisakan Angkatan Laut Jepang kekuatan udara untuk Kapal Induk dan sedikit pilot senior. Walau demikian, banyak kekuatan udara basis darat Jepang telah berkumpul di Filipina dianggap berbahaya apabila dilewati oleh banyak perwira tinggi di luar Kepala Staf Gabungan, termasuk Laksamana Chester Nimitz.
Referensi
= Catatan
== Daftar pustaka
=Media audio/visual
Lost Evidence of the Pacific: The Battle of Leyte Gulf. History Channel TV
Dogfights: Death of the Japanese Navy. History Channel. TV
Battle 360: Battle of Leyte Gulf. History Channel. TV
Animated History of The Battle of Leyte Gulf Diarsipkan 2009-01-12 di Wayback Machine.
Victory At Sea: The Battle For Leyte Gulf, (1952). Episode 19 from a 26-episode film series about naval combat during World War II.
Pranala luar
United States Strategic Bombing Survey (Pacific) – Interrogations of Japanese Officials
Battle Experience: Battle for Leyte Gulf [Cominch Secret Information Bulletin No. 22]
Task Force 34 Action Report: 6 October 1944 – 3 November 1944 (VAdm Lee)
Task Force 77 Action Report: Battle of Leyte Gulf (VAdm Kinkaid)
Orders of battle: Sibuyan Sea, Surigao Strait, Cape Engaño, Samar.
'Glorious Death: The Battle of Leyte Gulf' by Tim Lanzendörfer
The Battle Off Samar — Taffy III at Leyte Gulf by Robert Jon Cox
Return to the Philippines: public domain documents from ibiblio.org
The Battle for Leyte Gulf Revisited by Irwin J. Kappes
Japan's TA-Operation: A Blueprint for Disaster by Irwin J. Kappes
'Loss of the USS Princeton (CVL-23), 24 October 1944' – United States' Naval Historical Center Diarsipkan 2009-11-16 di Wayback Machine.
"Pacific War Maps | Nihon Kaigun". combinedfleet.com. Diakses tanggal 11 July 2014.
USS Bergall vs IJN Myoko: A Tale of Two Cripples by A.P. Tully
Oral history interview with Edward Gilbert, a member of the Army Boat Regiment during the Battle of Leyte Gulf Diarsipkan 2012-12-10 di Archive.is from the Veterans History Project at Central Connecticut State University
Kata Kunci Pencarian:
- Pertempuran Teluk Leyte
- Pulau Leyte
- Kapal tempur Jepang Nagato
- Pertempuran laut terbesar dalam sejarah
- Daftar pertempuran pada Perang Dunia II
- Shoji Nishimura
- Kapal perusak Jepang Hayashimo
- USS Gambier Bay (CVE-73)
- Jisaburo Ozawa
- Kapal perusak Jepang Ushio (1930)