- Source: Peter Forsyth
Peter Taylor Forsyth (1848-1921) lahir di Aberdeen sebagai putra pengantar pos. Setelah belajar kesusastraan klasik pada Universitas Aberdeen, ia berangkat ke Gottingen untuk belajar pada Ritschl. Setelah studi lanjutan di Hackney College di London, ia menjadi gembala Kongregasionalis dan melayani lima jemaat yang berlainan. Di akhir jabatan kependetaannya, ia mengalami perubahan dan pindah ke kelompok Evangelikal. Pada tahun 1901, ia menjadi pimpinan di Hackney College. Jabatan ini diembannya hingga ia meninggal pada tahun 1921.
Teologinya didasarkan atas Alkitab khususnya menyangkut metode dan hasil penelitian Alkitab. Forsyth berpegang pada sikap penelitian kritis yang percaya, yaitu kombinasi dari penelitian Alkitab dan penerimaan ajaran Injil. Baginya, penyataan Allah yang tertinggi adalah dalam Yesus Kristus dan khususnya dalam salib. Para rasul memberitakan hal ini dan pemberitaannya terdapat dalam Perjanjian Baru. Jadi, kewibawaan teologi Kristen terletak pada berita Injil yang dicatat dalam Alkitab, dan bukan pada Alkitab sebagai kitab. Alkitab berwibawa sebagai kesaksian utama tentang Yesus. Pandangannya inilah yang kemudian membuatnya untuk memilih Evangelikal.
Forsyth melihat salib sebagai inti iman Kristen. Ia menemukan kembali kekudusan dan murka Allah dalam dosa. Ia berkeyakinan bahwa kasih Allah tidak lebih nyata daripada murka-Nya, sebab Ia dapat saja sangat marah tetapi hanya dengan mereka yang Ia kasihi.. Semua orang menurut hasratnya, memberontak terhadap Allah dan mengasingkan diri dari-Nya. Salib Allah dalam Kristus mendamaikan kita dengan-Nya.
Forsyth juga memiliki pandangan mengenai tafsirannya terhadap inkarnasi Yesus Kristus. Ia menunjukkan bahwa kelemahan-kelemahan manusiawi Yesus tercatat dalam Injil. Menurutnya, kelemahan Yesus memberikan dua pilihan: apakah ia menyembunyikan keallahan-Nya atau ia mengosongkan diri-Nya. Bagi Forsyth, pilihan pertama tidak dapat diterima dari segi moral, karena dengan demikian, inkarnasi dikurangi maknanya menjadi penipuan belaka. Forsyth meyakini pilhan kedua sekaligus ia mengakui bahwa Allah tidak dapat melepaskan sifat-sifat-Nya. Ia katakan bahwa dalam inkarnasi, Yesus Kristus secara sukarela membatasi diri, mengurangi dan menarik sifat keallahan-Nya, sehingga menjadi potensial dan tidak aktual, yang dapat hadir namun tidak hadir secara nyata.
Pranala luar
Informasi lain mengenai P.T. Forsyth dan banyak karya-karyanya dalam diakses pada 'Per Crucem ad Lucem'
Referensi
Kata Kunci Pencarian:
- Peter Forsyth
- 1921
- Daftar keuskupan di Amerika Serikat
- Stereotipe
- Masjid Tobolsk
- Caledonii
- Curtiss SB2C Helldiver
- Daftar Gubernur Georgia
- Kekhanan Kalmyk
- Oleg Penkovsky
- P. T. Forsyth
- Bill Forsyth
- Peter F. Christensen
- Forsyth (given name)
- Ogaden War
- Ethiopian–Somali conflict
- Marketing
- Jijiga
- Ogaden
- Local Hero (film)