No More Posts Available.

No more pages to load.

  • Source: Philip, Adipati Edinburgh
  • Pangeran Philip, Adipati Edinburgh (10 Juni 1921 – 9 April 2021) adalah suami Elizabeth II, Ratu Britania Raya dan Irlandia Utara beserta Wilayah Persemakmuran lainnya.
    Philip adalah anggota Wangsa Glücksburg, cabang Denmark-Jerman dari Wangsa Oldenburg, keluarga besar yang memiliki akar sejarah hingga abad kedua belas, dengan keturunannya yang telah menjadi penguasa di berbagai negara Eropa selama berabad-abad. Kakeknya adalah seorang Raja Yunani dan kakek buyutnya adalah Raja Denmark, membuat Philip sebagai seorang Pangeran Yunani dan Denmark secara silsilah. Pada Maret 1947, Philip menanggalkan statusnya sebagai pangeran dan dinaturalisasi menjadi warga Britania dengan mengambil marga "Mountbatten." Pada November 1947, dia dinobatkan menjadi bangsawan Britania dengan dianugerahi gelar Adipati Edinburgh (Duke of Edinburgh). Ratu Elizabeth II kemudian menjadikan Philip sebagai Pangeran Britania Raya pada 1957.
    Sebagai anggota dari angkatan laut Britania, Philip telah turut serta dalam beberapa perang untuk membela Britania. Sebagai pendamping ratu, Philip turut serta mendampingi Elizabeth II dalam berbagai kesempatan, seperti pertemuan resmi atau kunjungan kenegaraan. Philip juga menjadi pelindung bagi berbagai yayasan amal.


    Latar belakang dan masa kecil



    Philip lahir di Pulau Kerkyra, Yunani, pada 10 Juni 1921. Ayahnya adalah Pangeran Andrew dari Yunani dan Denmark, putra dari George I, Raja Yunani yang memerintah sejak Maret 1863. Raja George sendiri adalah putra dari Christian IX, Raja Denmark yang naik takhta pada November 1863. Dengan silsilah ini, Philip merupakan Pangeran Yunani dan sekaligus Pangeran Denmark. Ibu Philip adalah Putri Victoria Alice. Victoria Alice adalah anak dari Putri Victoria Alberta, anak dari Putri Alice Maud, anak dari Victoria, Ratu Britania Raya. Philip memiliki empat kakak perempuan: Margarita, Theodora, Cecilie, dan Sophie. Philip dibaptis dalam ritual Ortodoks Yunani. Wali baptisnya adalah Olga Konstantinova, nenek Philip; dan Wali kota Kerkyra.
    Perang membuat keadaan Yunani semakin memburuk. Pada 22 September 1922, kakak dari ayah Philip, Raja Konstantinus I, dipaksa turun takhta dan pemerintahan militer yang baru menahan Pangeran Andrew bersama yang lain. Pada bulan Desember, pasukan revolusioner mengasingkan Andrew bersama keluarganya dari Yunani seumur hidup. Angkatan laut Britania mengevakuasi Andrew dan keluarganya, dan Philip kecil dibawa di ranjang yang terbuat dari kotak buah. Mereka kemudian tinggal di Paris dan menetap di rumah yang disewakan untuk mereka oleh ipar Andrew, Putri Marie Bonaparte. Marie adalah cicit dari Pangeran Lucien Bonaparte, adik Kaisar Napoleon Bonaparte.


    Masa muda




    = Pendidikan

    =
    Philip pertama kali menempuh pendidikan resmi di sekolah Amerika di Paris. Pengelola sekolah, Donald MacJannet, menyatakan bahwa Philip adalah anak yang cerdas dan rendah hati. Pada 1928, dia melanjutkan pendidikan di Britania Raya dan hidup bersama neneknya dari pihak ibu, Putri Victoria Alberta, di Istana Kensington, dan pamannya, Pangeran George Mountbatten di Berkshire. Di masa tiga tahun berikutnya, kakak-kakaknya menikah dengan bangsawan Jerman dan berpindah ke negeri suami mereka. Ibu Philip, Victoria Alice, dirawat di rumah sakit jiwa karena mengidap skizofrenia, sedangkan ayah Philip, Pangeran Andrew, pindah ke apartemen kecil di Monte Carlo. Pada 1933, Charles pindah ke sekolah asrama di Jerman yang dimiliki oleh keluarga kakak ipar Philip. Setelah beberapa waktu, Philip pindah ke Gordonstoun. Pada 1937, saudarinya, Cecilie, bersama suami, Georg Donatus yang merupakan pewaris takhta Kadipaten Hesse, juga bersama anak-anak dan ibu mertuanya, meninggal akibat kecelakaan pesawat di Ostend. Philip yang saat itu berusia enam belas tahun menghadiri pemakaman saudarinya di Darmstadt. Tahun berikutnya, paman Philip, George Mountbatten, meninggal karena kanker.


    Angkatan laut


    Setelah meninggalkan Gordonstoun pada 1939, Philip bergabung dengan angkatan laut Britania, lulus pada tahun berikutnya dari Britannia Royal Naval College sebagai kadet terbaik di angkatannya. Pada Perang Dunia Kedua, Philip bergabung dengan pasukan Britania bersama dua iparnya, Pangeran Christop (suami Sophie) dan Berthold (suami Theodora) dan melawan pihak Jerman. Philip juga ikut serta dalam Pertempuran Kreta. Pada Oktober 1942, Philip menjadi letnan di HMS Wallace pada usia 21 tahun, menjadikannya sebagai salah satu letnan termuda di angkatan laut.


    Pernikahan



    Pada 1939, Raja George VI dan Permaisuri Elizabeth Bowes-Lyon melakukan kunjungan ke Britannia Royal Naval College. Pada kunjungan ini, Permaisuri meminta Philip agar mendampingi kedua putrinya, Putri Elizabeth dan Putri Margaret.
    Sebagai anak tertua dari raja yang tidak memiliki putra, Putri Elizabeth berstatus sebagai pewaris sementara. Silsilah Elizabeth dan Margaret maupun Philip bertemu di Christian IX, Raja Denmark; dan Victoria, Ratu Britania Raya. Ibu George V (kakek Elizabeth dari pihak ayah) adalah Permaisuri Alexandra, anak dari Raja Christian IX. Di sisi lain, nenek George V dari pihak ayah adalah Ratu Victoria.
    Elizabeth muda jatuh cinta pada Philip dan mereka mulai bertukar surat sejak sang putri berusia tiga belas tahun. Pada musim panas 1946, Philip meminta restu Raja untuk menikahi Elizabeth. Raja memberi persetujuan, tetapi segala perjanjian resmi harus ditunda saat Elizabeth sudah genap berusia dua puluh satu tahun.
    Pada Maret 1947, Philip menanggalkan gelar kerajaan Yunani dan Denmark-nya, menjadikan dia tidak lagi berstatus sebagai seorang pangeran. Dia kemudian mengambil nama marga "Mountbatten" yang merupakan bentuk bahasa Inggris dari marga ibunya, Battenberg, dan Philip secara resmi dinaturalisasi menjadi warga Britania. Pertunangan mereka secara resmi diumumkan pada 10 Juli 1947. Meski selalu memandang dirinya sebagai Anglikan dan selalu hadir dalam pelayanan ibadah Anglikan bersama teman sejawatnya di Inggris dan angkatan laut, Philip secara resmi dibaptis menurut kepercayaan Ortodoks. Uskup Agung Canterbury, Geoffrey Fisher, menginginkan untuk mengatur agar Philip dapat diterima secara resmi sebagai jemaat Gereja Inggris yang kemudian dilakukan pada Oktober 1947.
    Upacara pernikahan Philip dan Elizabeth dilangsungkan di Westminster Abbey pada 20 November 1947 dan disiarkan radio BBC kepada 200 juta orang di seluruh dunia. Di pagi hari sebelum upacara pernikahan, Raja George VI menganugerahi Philip gelar Duke of Edinburgh (Adipati Edinburgh). Pengangkatan ini membuat Putri Elizabeth yang berstatus sebagai istri Philip menyandang gelar Duchess of Edinburgh, padanan wanita dari gelar Philip. Namun di masa setelah perang dan sentimen anti-Jerman yang masih kuat di Britania, kerabat Jerman Philip tidak diperkenankan hadir dalam pernikahan, termasuk tiga kakak Philip yang menikah dengan bangsawan Jerman. Setelah pernikahan, pasangan tersebut tinggal di Clarence House.
    Philip kembali ke angkatan laut setelah bulan madunya. Mulai 1949, Philip ditempatkan di Malta. Pada 16 Juli 1950, dia dipromosikan menjadi letnan komandan dan diberikan kepemimpinan atas HMS Magpie (U82). Dia dipromosikan menjadi komandan pada 1952, tetapi kariernya di angkatan laut berakhir pada Juli 1951.
    Setelah Raja jatuh sakit, Putri Elizabeth dan Philip ditetapkan sebagai dewan penasihat pada 4 November 1951. Pada akhir Januari 1952, Philip dan Putri Elizabeth melakukan berbagai kunjungan di Wilayah Persemakmuran. Pada 6 Februari 1952, saat pasangan tersebut masih di Kenya, Raja George VI mangkat. Dikarenakan George VI tidak memiliki putra sampai akhir hayatnya, Elizabeth yang berstatus sebagai pewaris sementara secara resmi menjadi ratu. Philip dan Elizabeth kemudian kembali ke Britania Raya. Pada tahun 1952, Philip menjadi anggota freemason dan bergabung dengan United Grand Lodge of England.


    Pendamping ratu




    = Kedudukan

    =

    Elizabeth resmi menjadi ratu pada 6 Februari 1952 dan penobatannya dilakukan pada 2 Juni 1953 di Westminster Abbey. Saat pelantikan para raja, istri mereka juga turut dimahkotai setelah suaminya dan kemudian duduk di takhta di samping suaminya yang merupakan raja yang baru. Dalam penobatan Elizabeth II, Philip sebagai suami dari ratu yang baru tidak ikut dimahkotai, tetapi berlutut di depan Elizabeth dan menyatakan sumpah setia di hadapannya.
    Kenaikan takhta Elizabeth menimbulkan pertanyaan mengenai nama dinasti kerajaan. Paman Philip, Louis Francis Mountbatten, menasihatkan agar nama dinasti kerajaan adalah House of Mountbatten (Wangsa Mountbatten). Usulan ini sebenarnya sejalan dengan tradisi Eropa bahwa seorang istri akan menyandang marga suaminya dan anak-anak mereka akan mewarisi marga ayah mereka, bukan ibu mereka. Namun saat mendengar usulan dari Louis Mountbatten, Mary dari Teck, nenek Elizabeth, memberitahu Perdana Menteri Winston Churchill dan Churchill sendiri kemudian menasihati Ratu Elizabeth II agar nama dinastinya tetap House of Windsor (Wangsa Windsor) sebagaimana sebelumnya. Rasa ketidaksukaan pribadi Churchill terhadap Louis Mountbatten sangat mungkin turut berperan dalam masalah ini. Philip secara pribadi mengeluhkan masalah ini, "Aku tidak lain hanyalah bloody amoeba. Hanya aku pria di negara ini yang tidak diperbolehkan memberikan nama (marga)nya pada anaknya sendiri."
    Setelah naik takhta, Elizabeth menyatakan bahwa Philip memiliki kedudukan tepat setelahnya di segala acara dan pertemuan, kecuali di bagian yang telah diatur parlemen. Ini artinya bahwa Philip memiliki kedudukan di atas putra tertuanya, Charles, yang merupakan putra mahkota, kecuali di dalam Parlemen Britania. Pada kenyataannya, Philip hanya menghadiri parlemen saat mendampingi Ratu Elizabeth II dalam acara pembukaan parlemen tahunan. Saat itu, Philip berjalan dan duduk di sebelah Ratu.
    Philip kembali menjadi pangeran setelah Elizabeth menganugerahkan kepadanya gelar "Pangeran Kerajaan Bersatu Britania Raya dan Irlandia Utara" pada 22 Februari 1957, sehingga Philip akan dikenal secara resmi dengan "His Royal Highness The Prince Philip, Duke of Edinburgh." Pada 8 Februari 1960, beberapa tahun setelah mangkatnya Mary dari Teck dan pengunduran diri Winston Churchill, Ratu Elizabeth mengeluarkan maklumat yang menyatakan bahwa nama "Mountbatten-Windsor" akan menjadi nama marga dari keturunan Philip dan Elizabeth dari garis laki-laki yang tidak menyandang gelar pangeran dan putri.


    = Tugas

    =
    Sebagai pendamping ratu, Philip turut serta menyertai Elizabeth dalam berbagai acara, seperti pembukaan parlemen di berbagai negara, acara makan malam resmi, dan berbagai kunjungan. Pada 1956 sampai 1957, Philip melakukan perjalanan keliling dunia. Dia membuka Olimpiade Musim Panas 1956 di Melbourne dan mengunjungi Antarktika, menjadi anggota keluarga kerajaan Britania pertama yang melewati Lingkar Antartik. Dalam perjalanan ini, Ratu Elizabeth II dan anak-anaknya tetap tinggal di Britania.
    Pada 1956, Pangeran Philip dan Kurt Hahn membentuk "The Duke of Edinburgh's Award" yang bertujuan untuk memberi kawula muda rasa tanggung jawab kepada diri mereka sendiri dan lingkungannya. Philip juga merupakan pelindung bagi 800 organisasi, kebanyakan berpusat pada masalah lingkungan hidup, industri, olahraga, dan pendidikan. Philip merupakan presiden dari Fields in Trust, lembaga amal pelindung ruang hijau, selama 64 tahun sampai posisinya digantikan cucunya, William, pada 2013. Philip juga menjadi presiden dari World Wide Fund for Nature Britania pada 1961 sampai 1982, presiden internasional pada 1981, dan presiden emeritus pada 1996.


    = Rumah tangga istana

    =

    Philip juga berperan dalam urusan rumah tangga istana. Pada awal 1981, dia menulis surat kepada anak sulungnya, Charles, untuk segera membuat pilihan antara melanjutkan hubungannya dengan Diana Spencer ke tahapan yang lebih serius atau segera mengakhiri hubungan tersebut. Charles memandang bahwa surat ayahnya merupakan peringatan untuk segera menikahi Diana, sehingga Charles kemudian melamarnya pada bulan Februari. Kedua pasangan ini menikah enam bulan kemudian.
    Saat terjadi gonjang-ganjing di antara hubungan Charles dan Diana, Ratu Elizabeth dan Philip turun tangan dan berusaha agar mereka kembali berdamai, tetapi tidak membuahkan hasil. Philip menulis kepada Diana, menampilkan kekecewaannya kepada perselingkuhan yang dilakukan baik oleh Charles maupun Diana dan meminta untuk introspeksi perilakunya dan meminta nasihat dari sudut pandang orang lain. Philip mengungkapkannya secara terang-terangan dan Diana adalah orang yang sensitif. Meski merasa kesulitan untuk menerima saran ayah mertuanya, Diana menghargai sikap Philip lantaran berangkat dari niat yang baik. Charles kemudian berpisah dengan Diana dan mereka bercerai pada 1996.
    Setahun setelah perceraian, Diana tewas dalam kecelakaan mobil di Paris. Pada saat itu, Philip bersama anggota keluarga kerajaan sedang berlibur di Istana Balmoral. Dalam kesedihan, dua putra Diana, William dan Harry, ingin pergi ke gereja dan kakek nenek mereka membawa mereka. Selama lima hari, Philip dan Elizabeth tetap menjaga cucu-cucu mereka di Balmoral dan berduka secara pribadi agar terlindung dari kepentingan media. Pengasingan diri keluarga kerajaan membuat masyarakat cemas, tetapi perasaan rakyat berubah dari benci menjadi hormat saat dilangsungkannya siaran langsung oleh Ratu Elizabeth II pada 5 September. Dalam keadaan seperti ini, dua putra Diana ragu-ragu untuk berjalan di belakang peti mati ibunya. Philip kemudian berbicara kepada cucunya, William, "Jika kau tidak berjalan, aku pikir kau akan menyesalinya nanti. Jika aku berjalan, maukah kau berjalan bersamaku?" Pada hari pemakaman, Philip, Charles, William, Harry, dan Charles Spencer (adik Diana), berjalan melalui London di belakang tandu jenazah.
    Pada tahun berikutnya, Mohamed Fayed, ayah dari Dodi al-Fayed, kekasih Diana yang juga tewas dalam kecelakaan mobil tersebut, menyatakan bahwa Pangeran Philip untuk membunuh Diana dan kecelakaan yang terjadi telah direncanakan sebelumnya. Namun pemeriksaan menyimpulkan bahwa tidak ada bukti konspirasi dalam hal ini.


    = Abad 21

    =

    Pada perayaan yubelium emas (peringatan lima puluh tahun) masa kekuasaan Ratu Elizabeth II pada 2002, juru bicara House of Commons memberi pujian kepada Philip atas perannya dalam mendukung Ratu. Pangeran Philip adalah orang paling lama yang berstatus sebagai pendamping kepala monarki dalam sejarah Britania. Pada April 2008, dia masuk ke Rumah Sakit Raja Edward VII untuk pemeriksaan dan perawatan karena infeksi dada, meski dia berjalan tanpa bantuan dan pulih dengan cepat. Pada Juni 2011, pada wawancara di ulangtahunnya ke-90, Philip mengatakan untuk mulai mengurangi tugasnya. Ratu Elizabeth II menganugerahinya gelar "Lord High Admirals" pada tahun tersebut.
    Pada Juni 2012, pada perayaan yubelium berlian Elizabeth II, Philip dibawa dari Kastel Windsor ke Rumah Sakit Raja Edward VII karena menderita infeksi kandung kemih. Philip keluar dari rumah sakit pada tanggal 9 Juni. Pada Juni 2013, Philip dirujuk ke London Clinic untuk operasi di bagian perutnya, membuatnya rawat inap di sana selama sebelas hari. Pada Juni 2017, Philip kembali masuk ke Rumah Sakit Raja Edward VII setelah didiagnosis mengalami infeksi. Dia berada di sana selama dua hari sehingga tidak dapat menghadiri pembukaan parlemen dan Royal Ascot.
    Pangeran Philip secara resmi mundur dari tugas kenegaraannya pada 2 Agustus 2017, bertemu dengan Angkatan Laut Kerajaan dalam kunjungan solo terakhirnya. Pada 20 November 2017, Pangeran Philip merayakan ulang tahun pernikahannya ke-70 bersama Elizabeth II, menjadikan Ratu sebagai kepala monarki Britania pertama yang merayakan ulang tahun pernikahan platina.


    Kematian



    Philip meninggal dunia karena "usia tua" pada pagi hari tanggal 9 April 2021 di Kastil Windsor, dalam usia 99 tahun, dua bulan sebelum ulang tahunnya yang ke-100. Dia adalah pendamping ratu terlama dalam sejarah Inggris. Sang Ratu, yang dilaporkan berada di samping tempat tidur suaminya ketika dia meninggal, secara pribadi menggambarkan kematian suaminya sebagai "telah meninggalkan kekosongan besar dalam hidupnya".
    Istana mengatakan Philip meninggal dengan damai, yang dikonfirmasi oleh menantu Philip, Countess of Wessex, yang mengatakan kepada pers, itu "sangat lembut. Itu seperti seseorang mengambil tangannya dan melepaskannya telah pergi." Kematiannya menyebabkan dimulainya Operasi Jembatan Forth, rencana untuk mengumumkan kematiannya secara terbuka dan mengatur pemakamannya. Pemakaman berlangsung pada 17 April 2021 di Kapel St George, Kastil Windsor, dan dia dikebumikan di Royal Vault di dalam Gereja St George.
    Perwakilan dari negara-negara di seluruh dunia mengirimkan belasungkawa kepada keluarga kerajaan atas kematiannya.


    Gelar dan lambang




    = Gelar

    =
    Sejak 20 November 1947: His Royal Highness The Prince Philip, Duke of Edinburgh
    Pangeran Phillip telah menyandang sejumlah gelar sepanjang hidupnya. Pada awalnya memegang gelar "Pangeran dari Yunani dan Denmark", kemudian Pangeran Phillip melepaskan gelar kerajaan tersebut sebelum pernikahannya, dan kemudian Ratu Elizabeth II memberikannya gelar pangeran dan bangsawan Britania Raya.


    = Lambang

    =


    Anak




    Silsilah


    Pada tahun 1993, para peneliti memberikan konfirmasi mengenai indentitas yang tersisa dari beberapa anggota keluarga Permaisuri Aleksandra dari Rusia setelah pembantaian keluarga Romanov tahun 1918 dengan membandingkan DNA mitokondria dengan kerabat matrilineal yang masih hidup, termasuk Pangeran Phillip, cucu dari garis keturunan ibunya. Phillip, Aleksandra, dan anak-anaknya adalah keturunan dari Putri Alice dari Britania Raya, anak Ratu Victoria, melalui garis keturunan perempuan.


    Catatan kaki




    Rujukan




    Pranala luar



    Royal.gov.uk- HRH Prince Philip, Duke of Edinburgh
    Duke of Edinburgh Award Diarsipkan 2006-02-14 di Wayback Machine.
    Philip, Adipati Edinburgh di IMDb (dalam bahasa Inggris)

Kata Kunci Pencarian: