• Source: Philip Christison

Jend. Sir (Alexander Frank) Philip Christison, 4th Baronet GBE CB DSO MC (17 November 1893 – 21 Desember 1993) adalah komandan militer Britania Raya selama Perang Dunia II.




Kehidupan awal


Christison adalah anak tertua dari 5 bersaudara. Ayahnya adalah Sir Alexander Christison, 3rd Baronet dan ibunya bernama Florence. Philip dididik di Akademi Edinburgh dan University College, Oxford.
Christison bertugas di Queen's Own Cameron Highlanders pada tahun 1914 dan selama Perang Dunia I ia terlibat dalam Pertempuran Loos, Somme, dan Arras. Atas jasanya di Loos, ia dianugerahi Military Cross.
Christison adalah asisten manajer tim Olimpiade Britania Raya dalam Olimpiade Musim Panas 1924 di Paris.
Pada bulan Februari 1937, ia diangkat sebagai komandan Resimen Adipati Wellington Batalyon II di Multan, Punjab (Pakistan). Setahun kemudian, ia naik pangkat menjadi kolonel dan terpilih untuk memimpin brigade.




Perang Dunia II


Pada tahun 1940 dan 1941, Christison menjadi komandan Command and Staff College, Quetta, Kemaharajaan Britania (kini Pakistan). Pada tahun 1941, ia naik pangkat sebagai mayor jenderal dan kemudian letnan jenderal pada tahun 1942. Ia mendapatkan komando Korps India XV pada tahun 1943, bagian dari AD ke-14 menggantikan William Slim, yang telah ditunjuk memimpin AD ke-14. Korps XV menyusun Front Selatan dalam Kampanye Burma di daerah pesisir yang dikenal sebagai Arakan.
Selama Serangan Arakan Kedua pada bulan Februari 1944, Korps XV maju ke arah selatan. Percobaan Jepang untuk mengepung dan mengisolasi elemen korps tersebut gagal ketika Divisi India VII menjauh dari serangan itu dan daerah administratif korps tersebut - "Admin Box" - berhasil menghalau serangan Divisi LV (Pertempuran Admin Box). Korps XV ditarik pada tanggal 22 Maret untuk membantu Sekutu dalam Pertempuran Imphal. Pada bulan Desember 1944, Christison dan mitra korpsnya Montagu George North Stopford serta Geoffrey Scoones diangkat sebagai bangsawan dan dilantik sebagai KBE oleh Lord Wavell dalam upacara di Imphal, di hadapan resimen Skotlandia, Gurkha, dan Punjab. William Joseph Slim diangkat pula sebagai bangsawan dan dilantik sebagai KCB di kesempatan yang sama.
Pada tahun 1945, Christison mendapatkan komando sementara atas AD XIV dan juga mewakili Slim sebagai Komandan Angkatan Darat Sekutu di Asia Tenggara ketika Slim cuti, dan kembali ke Korps XV ketika Slim kembali. Christison memimpin Korps XV ke Rangoon di bulan Mei.
Pada bulan September 1945, Christison mewakili Lord Louis Mountbatten sebagai komandan SEAC dan menerima penyerahan Angkatan Darat Wilayah VII Jepang dan Armada Laut Selatan Jepang di Singapura pada tanggal 3 September. Dari tahun 1946, Christison menjadi komandan Sekutu di Indonesia. Pada bulan November, pasukan Christison terlibat dalam Pertempuran Surabaya.




Pasca perang


Christison adalah General Officer Commanding-in-Chief di Komando Utara antara tahun 1946-1947; lalu jadi GOC-in-C di Komando Skotlandia diteruskan Gubernur Kastil Edinburgh antara tahun 1947-1949 ketika pensiun dari AD dan bertani di Melrose, Skotlandia. Selama tahun 1950-an dan 1960-an, ia menjadi Sekretaris Departemen Pendidikan Eksekutif Skotlandia.




Kehidupan pribadi


Christison menikah 2 kali: pertama dengan Betty Mitchell pada tahun 1916, dan memiliki 3 puteri dan 1 putera. Setelah Mitchell meninggal pada tahun 1974, Christison menikah kembali dengan Vida Wallace Smith hingga tahun 1992, saat isterinya itu meninggal.




Rujukan


Christison Family Papers: Life and Times of General Sir Philip Christison: an Autobiography
Liddell Hart Centre for Military Archives
unithistories.com Diarsipkan 2011-10-05 di Wayback Machine.

Kata Kunci Pencarian:

• Philip Christison
• Kota Surabaya
• Revolusi Nasional Indonesia
• Ludolph Hendrik van Oyen
• Soekarno
• Masa Bersiap
• Nood-Universiteit van Nederlandsch Indie
• Kampanye Burma
• Philip Christison
• Battle of Surabaya
• Christison
• XXXIII Corps (British India)
• Battle of the Admin Box
• Montagu Stopford
• Japanese Surrendered Personnel
• 15th (Scottish) Infantry Division
• Operation Dracula
• Eric Dorman-Smith