Pitom (bahasa Ibrani: פתם, pi·ṯōm; LXX: ΠειΘώ, ΠιΘώμ; bahasa Inggris: Pithom): juga disebut Per-Atum atau Heroöpolis atau Heroonopolis (bahasa Yunani: Ἡρώων πόλις atau Ἡρώ) adalah kota perbekalan kuno yang dicatat dalam Kitab Keluaran di Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen, sumber sejarah Yunani kuno serta Kekaisaran Romawi. Sejumlah pakar menganggap Firaun tersebut adalah Ramses II atau Thutmose I.
Nama
Nama bahasa Ibrani פתם
Pitom diduga diambil dari nama bahasa Mesir kuno *Pi-ʔAtōm (< *Par-ʔAtāma) 'Rumah Atum' atau Pa-Tum, “Rumah Tum”. Atum atau Tum adalah salah satu dewa utama dalam peradaban Mesir kuno, yang bersama Ra dan Aten, merupakan salah satu dewa matahari dari kota kuno Heliopolis. Hitchcock memberi definisi "mulut mereka yang penuh" ("their mouthful") atau "kepanjangan mulut" ("a dilatation of the mouth").
Catatan Alkitab
Pitom adalah salah satu "kota perbekalan" yang didirikan oleh Firaun Mesir dengan kerja paksa orang Israel, seperti tercatat dalam Kitab Keluaran pasal 1:11. Kota perbekalan lainnya adalah Ramses (yang pada masa kemudian dinamakan Avaris); dan, ditambahkan dalam Septuaginta sebagai kota ketiga, "On, yaitu Heliopolis." Arti "kota perbekalan" (bahasa Inggris: "treasure cities" menurut Alkitab versi Raja James, atau "store cities," menurut Alkitab Revised Version) tidaklah jelas. Septuaginta menterjemahkannya ke dalam bahasa Yunani sebagai πόλεις ὀχυραί "kota benteng." Istilah yang sama dipakai untuk kota-kota yang diperkuat oleh raja Salomo dalam Kitab 1 Raja-raja 9:19 (juga Kitab 2 Tawarikh 16:4). Dr. Lansing berpendapat bahwa "kota perbekalan" ini merupakan "kota tempat tinggal raja-raja, yang dibangun untuk memberikan pekerjaan bagi para budak raja dan mengharumkan nama raja".
Kota Graeco-Roman Heroöpolis
Heroöpolis adalah kota besar di sebelah timur delta sungai Nil, terletak di mulut Kanal Raja yang menghubungkan sungai Nil dengan Laut Merah. Meskipun tidak terletak di pantai, melainkan di utara "Danau Pahit" (Bitter Lakes), Heroöpolis cukup penting sebagai pusat perdagangan terkenal di tepi "lengan Laut Merah" (Ἡρωοπολίτης κόλπος, Heropolitus kolpos, bahasa Latin: Heroopoliticus Sinus) yang mengalir ke dalam wilayah Mesir sampai sejauh Arsinoë, dekat kota modern Suez, dekat teluk Suez (κόλπος Ἡρώων, kolpos heroön). Merupakan ibu kota A-bt ("Heroopolite nome"), yaitu Nome (Mesir) ke-8 dari Mesir Hilir (Lower Egypt), yang kemudian diubah namanya menjadi "Arsinoite nome".
Lokasi
Mungkin sama dengan kota Patumos yang disebut oleh sejarawan Yunani, Herodotus, sebuah kota di perbatasan Mesir, di dekat pembangunan terusan dari sungai Nil ke teluk Arab.
Brugsch mengidentifikasi kota ini dengan Sukot (bahasa Inggris: Succoth), tempat perkemahan pertama orang Israel setelah ke luar dari tanah Mesir menuju ke tanah Kanaan, setelah meninggalkan tempat pemberangkatan Raamses (Keluaran 12:37, Keluaran 13:20) Reruntuhan besar di kota ini menimbulkan dugaan bahwa Sukot adalah nama sekuler, sedangkan
Pitom adalah nama sucinya.
Pada musim semi tahun 1883, Édouard Naville mengidentifikasi kota ini dengan lokasi arkeologi "Tell al-Maskhuta" di sebelah timur [[Wadi Tumilat|Wadi Tumilat (Wady al-Tumilât), di antara Ismaîlia dan Tell al-Kebir (Tel-el-Kebir), yaitu 12 mil (19 km) di sebelah barat daya Ismaîlia, dan 20 mil (32 km) di sebelah timur Tel-el-Kebir, di tepi Terusan Air Tawar ("Sweet-Water Canal"), yang sekarang adalah tepi selatan Terusan Suez. Di sini ditemukan di antara sekelompok patung granit dari raja Ramesses II, dua prasasti yang menyebut "Pr-Itm", rumah-rumah perbekalan dari batu-batu bata, yang sebagian terdiri dari batu bata yang dibuat tanpa jerami. Ekskavasi yang dilakukan oleh Naville atas nama "Egypt Exploration Society" menemukan tembok kota, reruntuhan kuil, dan bekas deretan bangunan bata dengan tembok yang tebal dan terbagi atas ruang-ruang berbentuk persegi empat dalam berbagai ukuran dengan pintu hanya di sebelah atas, tanpa pintu penghubung satu dengan yang lain. Naville mengidentifikasikan wilayah itu dengan daerah Tjeku, ibu kota Mesir kuno dari Nome (Mesir) ke-8 Mesir Hilir. Lima musim ekskavasi antara tahun 1978 dan 1985 menunjukkan bahwa penanggalan Tell el-Maskhuta bisa jadi hanya sampai akhir abad ke-7 SM, dan mungkin didirikan oleh Firaun Nekho II, sebagai bagian dari proyek pembangunan kanal yang belum selesai untuk menghubungkan sungai Nil dengan teluk Suez.
Pada abad ke-19, Allen Gardiner mengidentifikasi
Pitom dengan lokasi "Tell er-Rebata", dan ini kemudian diterima oleh William F. Albright serta Kenneth Kitchen, tetapi sejauh ini ekskavasi arkeologi menunjukkan bahwa Tell er-Rebata tidak dihuni selama periode ditemukannya sejumlah monumen yang menyebut kota bernama "
Pitom".
Referensi
Pranala luar
Sarna, Nahum M. “Exploring Exodus: The Oppression,” Biblical Archaeologist, Volume 49: 1986 (2001 electronic ed.)