Sebuah
Planet samudera (nama lain berupa dunia air,
Planet panthalassik) adalah suatu jenis
Planet yang mengandung air dalam jumlah substansial dalam wujud samudra sebagai bagian dari hidrosfernya, baik dibawah permukaan sebagai lautan bawah tanah, atau pada permukaan, kemungkinan menenggelamkan semua daratan kering. Istilah
Planet samudera terkadang juga digunakan untuk merujuk benda antariksa dengan
samudera yang terbuat dari cairan lainnya selain air (thalassogen), seperti lava (seperti Io), ammonia (pada campuran eutektik dengan air, seperti yang kemungkinan dapat ditemukan di Titan) atau hidrokarbon. Bidang studi yang mempelajari
samudera ekstraterrestrial disebut dengan oseanografi
Planet.
Bumi adalah satu-satunya objek astronomis yang diketahui memiliki air dalam bentuk cair di permukaannya, meski beberapa eksoplanet sudah ditemukan memiliki kondisi yang cocok untuk menyokong air cair. Bumi juga memiliki air tanah dalam jumlah yang banyak, umumnya dalam wujud akuifer. Untuk eksoplanet, teknologi yang ada masa kini tidak bisa secata langsung mengobservasi air dipermukaan. Oleh karena itu, uap air di atmosfer dapat digunakan sebagai pengganti. Karakteristik dari dunia samuderna memberi pentunjuk mengenai sejarahnya beserta dengan pembentukan dan evolusi Tata Surya secara keseluruhan. Minat lainnya dari dunia ini adalah kemungkinannya untuk menyokong kehidupan.
Simulasi pembentukan tata surya telah menunjukkan kemungkinan bahwa
Planet ber-es dapat mencair ketika berputar pada orbit, menjadikannya
Planet samudra. Kemungkinan ini pertama kali dibincangkan oleh Marc Kuchner dan Alain Léger pada tahun 2003.
Pada Juni 2020, NASA melaporkan bahwa kemungkinan besar bahwa eksoplanet dengan lautan umum ditemukan pada Galaksi Bimasakti, bedasarkan studi model matematika.
Referensi