Pada hewan darat, lokokomosi
Plantigrade ditandai dengan postur tulang jari kaki dan metatarsal yang menapak rata dengan permukaan tanah. Dengan kata lain postur ini dicirikan dengan jari dan telapak tungkai menapak seluruhnya. Postur ini merupakan salah satu dari tiga jenis bentuk lokomosi yang dapat ditemui pada berbagai mammalia darat, selain dari lokomosi digitigrade dan unguligrade.
Primata, termasuk manusia, merupakan mammalia yang berjalan dengan postur
Plantigrade. Sedangkan pada hewan yang telah punah, postur
Plantigrade dapat ditemui pada kelompok Pantodont. Postur
Plantigrade adalah kondisi primitif pada mamalia. Di antara hewan-hewan Archosauria, pterosaurus memiliki postur mirip
Plantigrade dengan berjalan menggunakan seluruh bagian telapak kaki belakang dan jari-jari sayap tangan.
Postur
Plantigrade memberikan keseimbangan dan kemampuan menahan beban yang lebih baik dari ungligrade dan digitigrade. Kaki hewan
Plantigrade memiliki luas permukaan terbesar karena seluruh jari dan telapak digunakan untuk menapak rata pada subtrat. Kekurangan utama dari postur
Plantigrade adalah pada kecepatan. Dengan lebih banyak tulang dan sendi di kaki, kaki lebih pendek dan lebih berat di ujungnya, yang membuatnya sulit untuk bergerak cepat.
Pada manusia dan kera besar , kemungkinan kaki
Plantigrade dapat meningkatkan kemampuan berkelahi dengan memberikan kuda-kuda yang lebih kuat untuk menyerang.
Postur
Plantigrade pada manusia bisa terlihat pada postur statis berdiri dan duduk . Normalnya cara manusia berjalan juga menunjukkan postur plantigrad namun Hipertonisitas, spastisitas, klonus, rentang gerak terbatas, saraf abnormal, dan kontraktur otot betis, serta beberapa bentuk alas kaki seperti sepatu hak tinggi dapat menyebabkan seseorang berjalan jinjit (digitigrade).
Beberapa contoh jenis Mamalia
Plantigrade :
Beberapa primata, (termasuk manusia )
Karnivora :
Ailuridae : panda merah
Musteloidea : sigung, rakun, cerpelai, badger
beruang
Barbourofelis
hewan pengerat : tikus, landak
Lagomorpha : kelinci
landak
hyrax
Marsupialia : kanguru, oposum
Referensi