- Source: Poling (metalurgi)
Poling adalah metode metalurgi yang digunakan dalam pemurnian tembaga yang mengandung oksida tembaga sebagai pengotor dan juga dalam pemurnian timah yang mengandung oksida timah (stannic oksida atau "SnO 2 ") sebagai pengotor. Logam tidak murni, biasanya dalam bentuk tembaga melepuh cair, ditempatkan dalam tungku anoda untuk dua tahap pemurnian. Pada tahap pertama, belerang dan besi dihilangkan dengan meniupkan udara secara perlahan melalui logam cair untuk membentuk oksida besi dan belerang dioksida. Oksida besi disaring atau dituangkan dari bagian atas tembaga dan gas sulfur dioksida keluar dari tungku melalui sistem off-gas. Setelah tahap oksidasi pertama selesai, tahap kedua ( reduksi atau poling ) dimulai. Hal ini melibatkan penggunaan zat pereduksi, biasanya gas alam atau solar (tetapi amonia, gas minyak cair, dan nafta juga dapat digunakan), untuk bereaksi dengan oksigen dalam oksida tembaga untuk membentuk tembaga. Di masa lalu, pohon yang baru ditebang (“hijau”) digunakan sebagai tiang kayu. Getah di kutub ini bertindak sebagai zat pereduksi. Panasnya tembaga membuat tiang mengeluarkan gas kayu (CO 2 dan H 2 ) yang mereduksi oksida tembaga menjadi tembaga.
Penggunaan tiang-tiang greenwood inilah yang memunculkan istilah "poling".
Perhatian harus diberikan untuk menghindari penghilangan terlalu banyak oksigen dari tembaga anoda, karena hal ini akan menyebabkan pengotor lain berubah dari oksida menjadi logam dan akan tetap berada dalam larutan padat dalam tembaga, mengurangi konduktivitasnya dan mengubah sifat fisiknya. Permukaan atas juga dapat ditutup dengan kokas untuk mencegah reoksidasi logam.