Propelan roket adalah sebuah bahan yang digunakan oleh
roket untuk memproduksi dalam reaksi kimia, reaksi massa (massa pendorong) yang dikeluarkan, biasanya dengan kecepatan yang sangat tinggi, dari mesin
roket untuk menghasilkan daya dorong, dan dengan demikian memberikan propulsi pesawat ruang angkasa. Dalam suatu
Propelan roket, bahan kimia mengalami reaksi kimia eksotermis untuk menghasilkan gas panas. Mungkin ada
Propelan tunggal, atau beberapa
Propelan, dalam kasus terakhir seseorang dapat membedakan bahan bakar dan oksidator. Gas yang dihasilkan memperluas dan mendorong pada nozz, yang mempercepat mereka sampai bergegas keluar dari belakang
roket dengan kecepatan yang sangat tinggi.
roket Propelan cair atau
roket cair adalah sebuah mesin
roket yang menggunakan
Propelan dalam bentuk cair. Cairan yang diinginkan karena kepadatan yang cukup tinggi memungkinkan volume tangki
Propelan menjadi relatif rendah, dan itu adalah mungkin untuk menggunakan turbopumps sentrifugal ringan untuk memompa
Propelan dari tangki ke ruang pembakaran, yang berarti bahwa
Propelan dapat disimpan di bawah tekanan rendah. Hal ini memungkinkan penggunaan tangki
Propelan bermassa rendah, yang menghasilkan rasio massa tinggi untuk
roket.
Sebuah gas inert disimpan dalam tangki pada tekanan tinggi kadang-kadang digunakan sebagai pengganti pompa di mesin kecil sederhana untuk memaksa
Propelan ke dalam ruang pembakaran. Mesin ini mungkin memiliki rasio massa yang lebih rendah, tapi biasanya lebih dapat diandalkan dan karena itu digunakan secara luas di satelit untuk pemeliharaan orbit.
roket cair telah dibangun sebagai
roket monopropellant menggunakan satu jenis
Propelan,
roket bipropellant menggunakan dua jenis
Propelan, atau
roket tripropellant lebih eksotis menggunakan tiga jenis
Propelan.
roket cair Bipropellant umumnya menggunakan bahan bakar cair dan oksidator cair, seperti hidrogen cair atau bahan bakar hidrokarbon seperti RP-1, dan oksigen cair. Mesin mungkin mesin
roket kriogenik, dimana bahan bakar dan oksidator, seperti hidrogen dan oksigen, adalah gas-gas yang telah dicairkan pada suhu sangat rendah.
Sesuai namanya
Propelan cair adalah
Propelan yang berbentuk cair.
Propelan ini hampir sebagian besar diaplikasikan pada
roket peluncur baik peluncur satelit maupun manusia ke luar angkasa karena memiliki daya dorong yang lebih besar daripada
roket padat. kelebihan
Propelan ini adalah besar kecilnya thrust yang dihasilkan bisa diatur seperti kita memainkan gas pada motor,tetapi kelemahan
Propelan ini adalah biaya pembuatannya yang cukup mahal dan risiko ledakannnya tinggi.
=
Low energy monopropellants adalah
Propelan cair yang oxidizer dan fuelnya ada di dalam satu senyawa kimia yang memiliki energi rendah.
Propelan ini memiliki range impuls spesifik antara 160-190. Contoh
Propelan ini adalah: hydrazine, ethylene oxide, dan hidrogen peroksida.
High energy monopropellant adalah
Propelan cair yang oxidizer dan fuelnya ada di dalam satu senyawa kimia yang memiliki energi tinggi.
Propelan ini memiliki range impuls spesifik antara 190-230. Contoh
Propelan ini adalah: nitromethane.
Low energy bipropellants adalah
Propelan cair yang oxidizer dan fuelnya ada di dalam dua senyawa kimia yang memiliki energi rendah.
Propelan ini memiliki range impuls spesifik antara 200-230. Contoh
Propelan ini adalah: perchloryl flouride-available fuel, analine-acid, JP4-acid, dan hydrogen peroxide-JP4.
Medium energy bipropellants adalah
Propelan cair yang oxidizer dan fuelnya ada di dalam dua senyawa kimia yang memiliki energi sedang.
Propelan ini memiliki range impuls spesifik antara 230-260. Contoh
Propelan ini adalah: Hydrazine Acid-Ammonia-Nitrogen Tetraoxyde.
High energy bipropellants adalah
Propelan cair yang oxidizer dan fuelnya ada di dalam dua senyawa kimia yang memiliki energi tinggi.
Propelan ini memiliki range impuls spesifik antara 260-270. Contoh
Propelan ini adalah: LOX-JP4, LOX-Alcohol, dan Hydrazine-Chlorine trifluida.
Very high energy bipropellants adalah
Propelan cair yang oxidizer dan fuelnya ada di dalam dua senyawa kimia yang memiliki energi sangat tinggi.
Propelan ini memiliki range impuls spesifik antara 270-330. Contoh
Propelan ini adalah: LOX-Hydrazine, LOX-JP4-Flourine, dan LOX-JP4-Ozone.
Super high energy bipropellants adalah
Propelan cair yang oxidizer dan fuelnya ada di dalam dua senyawa kimia yang memiliki energi sangat tinggi.
Propelan ini memiliki range impuls spesifik antara 300-385. Contoh
Propelan ini adalah: Flourine-H2, Flourine-Ammonia, dan Ozone-Hydrogen.
Cryogenic super high energy bipropellant adalah
Propelan cair yang oxidizer dan fuelnya ada di dalam dua senyawa kimia yang memiliki energi sangat tinggi dan
Propelan tersebut didinginkan hingga suhu minus dibawah 200 °C.
Propelan ini memiliki range impuls spesifik antara 380-460. Contoh
Propelan ini adalah: LOX-LH2. Dalam aplikasinya, untuk dapat menghasilkan tenaga,
Propelan cair harus dibakar pada rocket engine/mesin
roket. Perbedaan antara motor
roket dengan mesin
roket adalah, motor
roket merupakan satu kesatuan dari
roket tersebut, mulai dari badan
roket, firing atau kepala
roket, dll., sedangkan mesin
roket hanyalah mesin untuk menggerakkan
roket tersebut dan pada umumnya mesin
roket hanya diaplikasikan pada
roket cair. Brand mesin
roket didunia antara lain Rocket Dyne (RD/RS), SSME, STME, F-1, Vulcain, Vinci, dll.
= Propelan cair yang paling umum digunakan saat ini
=
LOX dan kerosene (RP-1). Digunakan untuk tahap pertama dari Saturnus V, Atlas V dan Falcon, Soyuz Rusia, Ukraina Zenit, dan
roket perkembangan seperti Angara dan Long March 6. Sangat mirip dengan
roket pertama Robert Goddard, kombinasi ini secara luas dianggap sebagai yang paling praktis untuk penguat lift off di permukaan tanah dan karena itu harus beroperasi pada tekanan atmosfer penuh.
LOX dan liquid hydrogen, yang digunakan dalam pengorbit Space Shuttle, tahap atas Centaur dari Atlas V, tahap atas Saturn V, yang baru
roket Delta IV,
roket H-IIA, dan sebagian besar tahapan
roket Eropa Ariane 5.
Nitrogen tetroxide (N2O4) dan hydrazine (N2H4), MMH, or UDMH. Digunakan dalam
roket ruang angkasa militer, orbital, karena kedua cairan dapat disimpan untuk waktu yang lama pada suhu yang dan tekanan wajar. N2O4 / UDMH merupakan bahan bakar utama untuk
roket Proton,
roket Long March, tahapan atas PSLV, dan Fregat dan Briz-M. Kombinasi ini hypergolic, membuat urutan pengapian sederhana. Ketidaknyamanan utama adalah bahwa
Propelan ini sangat beracun, maka mereka memerlukan penanganan yang cermat.
Monopropellants seperti hydrogen peroxide, hydrazine, dan nitrous oxide terutama digunakan untuk kontrol sikap dan pesawat ruang angkasa di mana daya simpan mereka jangka panjang, kesederhanaan penggunaan, dan kemampuan untuk memberikan dorongan kecil yang diperlukan, melebihi impuls spesifik yang lebih rendah dibandingkan dengan mereka bipropellants. Hidrogen peroksida juga digunakan untuk menggerakkan turbopumps pada tahap pertama kendaraan peluncuran Soyuz.
roket padat atau
roket berbahan bakar padat adalah sebuah
roket dengan motor yang menggunakan
Propelan padat (bahan bakar/oksidator).
roket-
roket awal adalah
roket berbahan bakar padat didukung oleh mesiu, mereka digunakan oleh orang Cina, India, Mongol dan Arab, dalam peperangan pada awal abad ke-13.
Semua
roket menggunakan beberapa bentuk
Propelan padat atau bubuk sampai abad ke-20, ketika
roket cair dan
roket hibrida menawarkan alternatif yang lebih efisien dan terkendali.
roket padat masih digunakan saat ini dalam model
roket dan aplikasi yang lebih besar untuk kesederhanaan dan kehandalan mereka.
Karena
roket berbahan bakar padat dapat tetap dalam penyimpanan untuk waktu yang lama, dan kemudian memulai andal dalam waktu singkat, mereka telah sering digunakan dalam aplikasi militer seperti rudal.
Sesuai namanya
Propelan padat adalah
Propelan yang berbentuk padat/solid.
Propelan ini diaplikasikan pada peluru kendali balistik, missile pesawat tempur, Solid Rocket Booster (SRB), dan lain-lain. Kelebihan
Propelan jenis ini adalah lebih mudah untuk disimpan dan kekurangan
Propelan jenis ini adalah unthrotlelable atau besar kecilnya thrust yang dihasilkan tidak mampu diatur dan memiliki impuls spesifik lebih kecil daripada
Propelan cair. Jadi ketika
roket yang menggunakan
Propelan padat dinyalakan,thrustnya tidak bisa diatur sesuai keinginan, prinsipnya nyalakan dan pasrah.
Propelan padat dibagi menjadi lima jenis yaitu Single Base,Double Base,Triple Base,Composite,dan Composite Modified Double Base (CMDB).
Propelan padat single base adalah
Propelan padat yang menggunakan satu material dengan satu senyawa kimia yang bertindak sebagai fuel dan juga oxidizer.
Propelan single base menggunakan nitrocellulose C6H7.55O5(NO2)2.45 (NC) sebagai bahan bakar atau
Propelan dari
roket tersebut.
Propelan single base memiliki sifat explosive rendah dibandingkan double base yang diberi nitroglycerine.
Propelan padat double base atau disebut
Propelan homogeneous adalah komposisi
Propelan yang terdiri dari oxidizer dan fuel secara kimiawi disatukan dan dibentuk menjadi struktur tunggal. Senyawa utama
Propelan ini salah satunya adalah nitroglycerin (NG) dan nitrocellulose (NC) yang mana nitrocellulose adalah senyawa yang digunakan pada komposisi single base
Propelan,tetapi lebih banyak digunakan pada amunisi senjata api. Nitrocellulose adalah senyawa nitrat cellulose dengan senyawa kimia C6H7.55O5(NO2)2.45 dan C6H7.0006N2.9994O10.9987 untuk 12.6% dan 14.14% kandungan nitrogen.
Propelan padat triple base yaitu
Propelan padat dengan tiga komposisi senyawa yaitu nitroglycerin (NG),nitrocellulose (NC),dan nitroquanidine (NQ). Sifat
Propelan ini sama dengan double base. Letak perbedaannya adalah sifat explosive yang lebih tinggi karena ditambah senyawa nitroquanidine (NQ).
Propelan padat komposit atau disebut
Propelan heterogeneous adalah komposisi
Propelan dengan fuel dan oxidizer yang dicampur tetapi tidak memiliki ikatan antara keduanya atau disebut non uniform structure. Karena tidak memiliki ikatan,maka bahan penyusun
Propelan ini diikat dengan binder yang biasanya memiliki struktur hidrokarbon polymer seperti HTPB.
HTPB pada komposisi
Propelan padat komposit memiliki fungsi untuk:
Memproduksi energi ketika dibakar dengan oxidizer.
Mengikat partikel oxidizer sebagai binder bersama dengan partikel lain untuk membentuk grain pada
Propelan.
Referensi
Pranala luar
NASA page on propellants Diarsipkan 2009-07-28 di Wayback Machine.
Rocket Propellants (from Rocket & Space Technology)
Detailed list of rocket fuels, practical and theoretical
Rocket Man Short essay by S. Abbas Raza about development of solid rocket fuel at 3 Quarks Daily