PSP Padang (atau singkatan dari Persatuan Sepakbola
Padang) adalah sebuah tim sepak bola Indonesia yang bermarkas di
Padang, Sumatera Barat. Klub ini memainkan pertandingan kandangnya di Stadion Haji Agus Salim,
Padang, berbagi dengan Semen
Padang FC.
PSP Padang saat ini bermain di Liga 3 Sumatera Barat. Pada tahun 2020, tim yunior
PSP Padang berhasil menjuarai Piala Soeratin U 15 di Solo.
Sejarah
= Masa-Masa Awal
=
Menyebut nama
PSP Padang (Persatuan Sepak bola
Padang), mengingat sejarah panjang persepak bolaan tanah air, sebab
PSP Padang memang bukan tim kemarin sore, Pandeka Minang (julukan
PSP) terlahir lebih dulu dari republik ini, pada tahun 1928.
Tahun 1928, dengan nama Sport Vereniging Minang (SVM) yang diketuai oleh Dr. Hakim dalam ini bernaung organisasi sepak bola
Padang yang dikenal engan Ilans
Padang Electal (IPE), yang menjadi cikal bakal lahirnya
PSP Padang
Usia IPE tidak berlangsung lama, karena Pemerintah Kolonial Belanda kemudian mengubah dan membentuk organisasi pemain sepak bolaan
Padang pada tahun 1935 dengan nama Voetballbond
Padang En Omstreken, masa ini diketuai oleh orang Belanda yang "gila bola" yaitu Meneer Vander Lee. Masa meneer ini pertandingan dimalam hari digelar di Lapangan Dipo (kini, Taman Budaya
Padang).
Seiring dengan gejolak politik dalam negeri, pada tahun 1942, Belanda menyerahkan kekuasaannya kepada Jepang. Aksi pertama Jepang adalah membumihanguskan segala hal yang berbau Belanda, tak terkecuali VPO. Keganasan negeri matahari terbit ini menyebabkan tak ada prestasi sepak bola
Padang yang mencuat baik secara tim maupun individu.
Kendati demikian, kehadiran Jepang itu ada hikmahnya. Ketika itu St. Mantari bersama tokoh-tokoh sepak bola
Padang lainnya berinisiatif mengganti nama VPO menjadi Persatuan Sepak bola
Padang, dan Yusuf St. Mantari menjadi ketua umum pertama dengan nama
PSP. Ternyata padda masa itu, Jepang sama sekali tidak mengusiknya. dalam catatan itu pula nama
PSP dipakai untuk pertama kalinya.
= Banyak Direkrut Timnas
=
Ismail Lengah muncul sebagai ketua umum periode 1950-1953 yang kemudian diteruskan oleh Ahmad Husein (1955-1957). Masa ini dibangun Stadion Imam Bonjol yang merupakan stadion kebanggaan warga
Padang.
Dekade 1953 ini, pemain yang memperkuat
PSP menjadi pemain yang bermaterikan tim PON III Sumatra Tengah di Medan berhasil mengukir prestasi yang mengejutkan. Dengan materi Pemain Ahmad Terbang, Ibrahim Kijang, Mahmud Endah, mereka berhasil merebut juara III di PON IV. Kala itu, Sumatera Barat bernama Sumatra Tengah dan di PON IV pun pemain Paneka Minang mendominasi skuat Sumatra Tengah dan berhasil mencapai final. Sayangnya, di final, mereka ditaklukkan Sumatera Utara dengan skor 1-2.
Efeknya jelas, pada tahun 50-an, pemain
PSP banyak dipanggil untuk membela tim nasional, seperti Yus Etek, Mizarmi, Lim Tek An, dan Arifin.
Di era itu,
PSP sering menjamu klub-klub asing, seperti klub beken Austria, Salzburg FC, FC Lokomotiv Moskwa, Mozambik Afrika, dan klub Red Star Belgrade asal Yugoslavia yang pernah juara Liga Champions UEFA pun pernah datang.
Pada tahun 1953-1959, persepak bolaan terhenti karena terjadinya gejolak PSSI. Baru pada tahun 1959-1966,
PSP Padang kembali melahirkan pemain yang membela Merah Putih. Selain Yus Etek yang masih bertahan, muncul nama-nama baru seperti Sagar Koto, Zulfar Djeze dan Oyong Liza, kapten timnas pada era itu, yang menjadi andalan timnas.
PSP Padang mengikuti turnamen HUT PSSI di Jakarta pada tahun 1982.
PSP dimotori Suhatman Imam dengan pemain lainnya seperti Marvin Efeni, Arif Pribadi dan Tukijan. Hasilnya tidak mengecewakan,
PSP mampu menjadi kampiun pada turnamen yang diselenggarakan badan sepak bola tertinggi di Inddonesia itu setelah menundukkan PSA Ambon 3-2. Tropi plus sebuah mobil dibawa pulang ke
Padang.
Masih pada tahun 1980-an, persisnya pada era kepemimpinan Syahrul Ujud (wali kota
Padang waktu itu), kali pertama
PSP masuk ke Divisi Utama. Pada tahun itu pula berdiri stadion yang diberi nama Stadion Agus Salim yang merupakan bekas arena Pacuan Kuda Rimbo Kaluang.
PSP diarsiteki oleh Jenniwardin (1986-1987). Sayangnya,
PSP tak mampu mengimbangi tim-tim perserikatan lainnya. Alhasil, tim
PSP yang bermaterikan permain seperti: Dahlan, Mai, Aldi Hendra Susila dan Delfi Adri menemui nasib tragis, terlempar ke Divisi I.
Perubahan nama
IPE (Illans
Padang Electal) 1928–1935 (IPE adalah bagian dari SVM (Sport Vereniging Minangkabau atau Ikatan Olahraga Minangkabau))
VPO (Voetballbond
Padang en Omstreken) 1935–1942
PSP (Persatuan Sepakbola
Padang) 1942–sekarang
Stadion
Lapangan Dipo (kini Taman Budaya
Padang), 1928-1960.
Stadion Imam Bonjol (awalnya bernama Lapangan Banteng saat didirikan Kol. Ahmad Husein, Komandan Divisi IX Banteng), 1957-1983.
Stadion Haji Agus Salim dengan kapasitas 20.000 kursi yang didirikan saat Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) XIII 1983. Stadion yang dibangun pada tahun 1985 ini, juga merupakan kandang bagi klub Semen
Padang FC, Minangkabau FC serta PSPS Pekanbaru, 1985-sekarang
Pemain
= Penjaga Gawang
=
Sukirman, SH
Iswadi
Andre Syarifuddin
febry heryadi
= Pemain Belakang
=
Abdil Amar
Mamaudou Cisse
Ivan Agam Tarmizi
Jumaidi Rais
Alwis Docos. S
Romuald Noah
= Pemain Tengah
=
Romus Saputra
Imran Hadi
Nofrizal
Fajar Subrata
Medisono
Yusra Antoni
= Pemain Depan
=
Efriandi
Ronni Mandro
Olivier Wandjou
Edo Multivano
Daftar Ketua Umum
Pemain Terkenal
= Lokal
=
= Asing
=
Antonio Claudio al. Toyo
Uji Coba Tim PSP Kontra Tim Asing
FC Salzburg dari Austria (Imbang 2-2)
Mozambik (
PSP menang 5-2)
Colombus dari Afrika (
PSP Menang 3-1)
FC Lokomotiv Moskwa (
PSP Kalah 0-7)
Bulgaria (
PSP Kalah 1-6)
= Periode 1953-1963
=
Red Star Belgrade (
PSP Kalah 1-2 dan 3-5)
São Paulo FC (
PSP Kalah 1-2) di Lapangan Imam Bonjol
Padang
Middlesex Wanderer (
PSP Kalah 1-5)
Korea Utara (
PSP Kalah 0-2)
Kelang Selangor (
PSP Menang 6-3)
Hilir Perak (
PSP Menang 3-1)
Seremban (
PSP Menang 3-1)
= Uji Coba ke Luar Negeri
=
Indo Malay (Seri 1-1) di Malaysia tahun 1976
Kuala Langsat (
PSP Kalah 3-5) di Malaysia
Prestasi
1953
Perunggu PON III di Medan
1957
Perak PON IV di Makasar
1975
Juara Turnamen Sepak Bola Bukit Barisan
1976
Runner-up Turnamen Yunior U-18 Piala Suratin (Kalah 0-1 vs Persebaya)
1984
Runner-up Turnamen Yunior U-18 Piala Suratin (Kalah 1-2 vs Persikasi Bekasi)
1985
Juara Turnamen Sepak Bola HUT PSSI ke-50
1996
Juara Kompetisi Divisi I PSSI
1997-2001
Peserta Kompetisi Divisi Utama LI IV - LI VII
2005
Masuk ke Kelompok Divisi II PSSI
Juara III Divisi II PSSI (lolos ke Divisi I PSSI)
2006
Juara III Wilayah I Kompetisi Divisi I
2007
Juara Grup I & Semifinaslis Divisi I 2007 (lolos ke Divisi Utama PSSI)
2020
Juara 1 Piala Suratin U 15
Catatan Lainnya
Tahun 1936 dalam rangka HUT VPO (Voetballbond
Padang en Omstreken) di Lapangan Dipo pertandingan sepak bola telah dilangsungkan malam hari.
Lapangan Banteng atau Stadion Imam Bonjol didirikan tahun 1957 oleh Komandan Divisi Banteng Kol. Inf. Ahmad Husain al. Harimau Kuranji
Stadion Gelora Haji Agus Salim dibangun tahun 1983, dan awalnya digunakan untuk pelaksanaan MTQ XIII di
Padang memanfaatkan Pacuan Kuda Rimbo Kaluang.
Pranala luar
PSP Padang Diarsipkan 2012-07-28 di Wayback Machine. di situs resmi Divisi Utama Liga Indonesia (LPIS).
fauna identitas Sumatera Barat ialah Kuau raja
Referensi
Khusus
Umum
Tulisan dan data-data di halaman ini mayoritas disadur dari Harian
Padang Ekspres edisi 1 Januari 2011.
Pranala luar