- Source: Pulau Great Sitkin
Pulau Great Sitkin (Aleut: Sitх̑naх̑; bahasa Rusia: Большой Ситкин) adalah sebuah pulau vulkanik di Kepulauan Andreanof di Kepulauan Aleut, Alaska, Amerika Serikat. Pulau ini mencakup luas total 60 mil persegi (160 km2) dan terletak sedikit di utara gugusan pulau yang terletak di antara Pulau Adak dan Pulau Atka.
Bagian utara pulau ini didominasi oleh kompleks Gunung Berapi Great Sitkin yang menjulang setinggi 5.710 kaki (1.740 m). Pulau ini memiliki panjang 18 kilometer (11 mil) dan lebar 16,94 kilometer (10,53 mil).
Sejarah
Great Sitkin adalah lokasi depot bahan bakar selama Perang Dunia II, Stasiun Angkatan Laut Sand Bay, konstruksi selesai pada tanggal 15 Mei 1943, dan termasuk akomodasi untuk 680 orang dan terdiri dari 26 tangki bahan bakar minyak, tiga tangki 6.000 barel, 22 10.000 tangki barel dan satu tangki 15.000 barel dan dikelilingi oleh tanggul jika terjadi serangan atau tumpahan. Pangkalan Angkatan Laut hanya memiliki sekitar 10 orang yang mendukungnya pada tahun 1949, tetapi beroperasi hingga tahun 1963 dan sisa-sisa tangki minyak masih berada di pulau tersebut dan merupakan bahaya lingkungan. Mulai tahun 2021, kelayakan pembersihan diselidiki untuk sisa kontaminan dari pangkalan. Pada tanggal 24 September 1959, sebuah pesawat Douglas DC-4 yang membawa 5 awak dan 11 penumpang jatuh karena kesalahan pilot tanpa ada yang selamat. Pada tanggal 26 Oktober 1965, Kapal Liberty Ekaterini G. (sebelumnya Josiah G. Holland) kandas setelah kehilangan baling-balingnya di lautan deras. Semua awak kapal berhasil diselamatkan, meskipun 2 orang terluka dan satu orang, yakni Sotiris Mendrinos, kemudian meninggal karena luka-lukanya. Kapal tersebut dinyatakan mengalami kerugian total konstruktif dan masih kandas di sisi barat pulau. Pada 11 Desember 1973, sebuah pesawat Douglas DC-6 jatuh di pulau itu, menewaskan 10 orang di dalamnya.
Letusan terbaru gunung berapi Great Sitkin dimulai pada 26 Mei 2021 (waktu UTC), dengan letusan eksplosif yang berlangsung sekitar dua menit. Aliran lava efusif baru dimulai pada akhir Juli 2021.
Geologi
Dengan letusan yang dimulai pada 26 Mei 2021, penelitian telah mendokumentasikan migrasi spatiotemporal aktivitas gempa sebelum dan sesudah letusan. Studi tersebut, dengan pencitraan seismik dari struktur kecepatan, mengungkapkan dua reservoir magma pada kedalaman dan lokasi berbeda relatif terhadap tubuh gunung berapinya. Migrasi kegempaan spasial dan temporal bolak-balik antara pulau barat laut dan tenggara dapat dijelaskan oleh aktivitas letusan bergantian dari dua reservoir yang dicitrakan.