- Source: Purwosari, Purwodadi, Purworejo
Purwosari adalah sebuah desa di kecamatan Purwodadi, Purworejo, Jawa Tengah, Indonesia.
Demografi
Desa Purwosari, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah merupakan
satu dari 40 desa di Kecamatan Purwodadi yang
mempunyai jarak 12 km dari kota kabupaten. Secara geografis Desa Purwosari dengan
luas wilayah 152Ha/15,2Km2 terletak berbatasan dengan:
Sebelah Utara: Desa Jenarwetan
dan Jenarkidul
Sebelah Timur: Desa
Bagelen kecamatan Bagelen
Sebelah Selatan: Desa Purwodadi
dan Sumbersari
Sebelah Barat: Desa Walikoro
Kecamatan Ngombol
Berkaitan dengan proses
fasilitasi pembuatan dokumen Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Desa Purwosari merupakan kebutuhan yang mendesak terutama proses
pengambilan keputusan yang dilakukan secara partisipatif dan demokratis.
Sehingga dokumen RPJM-Desa tersebut mendapat dukungan dan legalitas dari semua
unsur masyarakat.
2.1. Kondisi Desa
Letak topografis tanahnya datar, dengan lahan sebagian besar dimanfaatkan oleh masyarakat untuk lahan pertanian, perkebunan dan perikanan sehingga sebagian besar masyarakat desa adalah petani dan petani penggarap.
2.1.1. Sejarah Desa
Sejarah Kelurahan/Desa Purwosari disusun bersumber dari “tutur Tinular” atau “tutur pinajarake”; artinya berdasarkan cerita dari orang-orang tua atau embah-embah, dengan bukti berupa makam para leluhur, pembagian wilayah baik yang berupa tanah pemukiman maupun tanah pertanian. Demikian pula dengan terdapatnya “petilasan-petilasan” yaitu berupa bekas-bekas kediaman para lurah/kepala desa Purwosari tempo dulu.
Sejarah Berdirinya
Diperkirakan Desa Purwosari berdiri pada pertengahan abad 18 M. desa Purwosari didirikan atas karisma besar dari Kyai Clumprit dan peranan cucunya yang bernama Raden Mas Cokrosoro. (Makam Raden Mas Cokrosoro berada di pemakamam Clumprit Desa Purwosari Kecamatan Purwodadi). Desa Purwosari berdiri karena Kiai Clumprit dan Raden Mas Cokrosoro berhasil mempersatukan padukuhan-padukuhan kecil yang tercerai berai. Pandangan jauh ke masa yang akan datang dari kedua tokoh tersebut demi kesejahteraan generasi penerusnya berhasil meyakinkan tokoh-tokoh dari padukuhan-padukuhan kecil tersebut.
1. Padukuhan
Segeluh Purwosari
Padukuhan ini terletak disebelah barat kali Bogowonto, disebut Segeluh kulon kali. Menjadi satu desa/kelurahan dengan padukuhan Segeluh Bagelen yang terletak disebelah timur kali Bogowonto, disebut Segeluh wetan Kali. Kedua padukuhan tsb pada waktu itu adalah satu desa/kelurahan dengan nama desa Degeluh.
Bekas-bekas rumah kediaman kepala-kepala desa Segeluh masih ada. Bengkok kepala desanya yang berupa tanah sawah seluas + 3 hektar hingga kini masih ada di wilayah Dusun Segeluh Purwosari dan menjadi bengkok kepala Desa Bagelen yang sekarang. Bahkan, pesukuhan Segeluh wetan kali hingga saat ini masih mempunyai bagian tanah pekuburan dipemakaman Clumprit Purwosari.
Tokoh padukuhan
Segeluh Purwosari pada zaman itu adalah: Eyang Wonoganggu dan Eyang Sosentono
2. Padukuhan
Purwogondo
Terletak di sebelah barat kali Bogowonto
dan diselatan pedukuhan Segeluh Purwosari. Saat itu Purwogondo termasuk wilayah desa
Segeluh. Tokohnya: Eyang Setroyudo.
3. Padukuhan
Blembeng (Salam Kulon) dan Salam Wetan
Kedua padukuhan ini terletak di sebelah Barat padukuhan sPurwogondo. Saat itu termasuk wilayah kelurahan Desa Ngabean (sekarang: Desa Sumbersari). Tokohnya pada zaman itu antara lain: Eyang Wonoleksono.
Demikianlah,
tokoh-tokoh dari padukuhan-padukuhan tersebut di atas percaya dan yakin akan
pandangan Kiai Clumprit dan Raden Mas Cokrosoro yang memang bangsawan/abdi
Dalem dari Keraton Surakarta, yakni berpangkat sebagai Mantri Glodog.
Dengan
kesepakatan bulat berdasarkan keyakinan demi ketentraman, keamanan serta
kesejahteraan warga dan generasi selanjutnya, maka bergabunglah
padukuhan-padukuhan kecil tersebut menjadi sebuah Desa/Kelurahan, yakni
Desa/Kelurahan Purwosari. Purwo: wiwitan; sari: ramai, regeng. Purwosari
berarti mulai ramai, mulai regeng. Yang mula-nula ramai, regeng. Nama Purwosari
diambil, mungkin mengingat bahwa Kiai Clumprit dan Raden Mas Cokrosoro sangat
erta hubungannya dengan Segeluh Purwosari. Nama Purwosari ditetapkan sebagai
nama desa baru yang mereka dirikan, dapat juga karena mengingat sudah ada nama
Purwogando dan Purwodadi. Purwoganda mungkin aslinya Purwogantha.
Purwoganda: purwo: permulaan, mula-mula, mulai
Ganda: bau
Purwoganda: mulai
berbau(harum), yang mula-mula berbau, mulai berbau
Purwogantha: purwa: permulaan, mula-mula, mulai
Gantha: bentuk/wujud
Purwogantha:
yang mula-mula berbentuk, mulai tampak bentuknya.
Kata nama Purwogantha
lama kelamaan bergeser jadi kata Purwogondo hingga sekarang.
Kemudian
ada 3 kata yang saling berkaitan, yaitu:
Purwogondo
(Purwogantha) = mulai tampak bentuknya
Purwodadi = mulai (yang mula-mula) jadi
Purwosari = mulai (yang mula-mula) ramai
Sebagai
kepala Desa yang pertama ditetapkan Eyang Setroyudo yang juga dikenal sebagai
Glondhong Purwogondo. Susunan pemerintahan pada waktu itu adalah:
1. Kepala
desa/Lurah Desa
2. Carik
Desa
3. Bekel
atau kamituwo
4. Kepetengan
5. Jagabaya
atau kebayan; disetiap padukuhan
6. Kaum(modin/kayem); disetiap padukuhan
Kiai Clumprit dan
Raden Mas Cokrosoro adalah Kenthol Bagelen. Menurut buku RAA Cokronagoro I
Pendiri Kabupaten Purworejo karya Atas Sampurno Danubroto, tanah Bagelen adalah
daerah yang terbentang dari lembah kali Bogowonto ke Barat hingga kali Cing
cing Guling di sebelah Barat gombong Kab Kebumen. Begitulah keadaan saat
berdirinya Desa Purwosari.
Siapa
sebenarnya Eyang Kiai Clumprit?
Dalam buku tersebut si atas, terdapat sebuah nama abdi dalem Keraton Surakarta yang berpangkat
Mantri Glodog di masa Pemerintahan raja Kanjeng Sunan Paku Buwono ke-V, yaitu Raden Ngabei Singawijaya. Setelah purna tugas, dia pulang kampung ke tanah Bagelen, tepatnya di desa Bragolan. Bliau termasuk sebagai salah satu Kenthol Bagelen. Kenthol Bagelen adalah bangsawan yang berdomisili dan atau berasal
dari tanah Bagelen. Ketika Pangeran Mangkubumi atau Pangeran Sambernyawa yang sangat terkenal mengangkat senjata berontak ingin mengusir kompeni Belanda dari
bumi Mataram, banyak kenthol Bagelen yang mendukungnya.
Raden Ngabei Singawijaya banyak mempunyai putera dan puteri, diantaranya, putra sulungnya yang bernama Raden Mas Reso Diwiryo. Dia diangkat menjadi Tumenggung Brengkelan dengan nama KRT Cokrojoyo I dan akhirnya diangkat menjadi Bupati Brengkelan dengan nama RAA Cokronagoro I. Nama Brengkelan yang berarti “ngeyelan” kemudian diganti menjadi Purworejo yang artinya mulai sejahtera. Purwo: mula-mula, mulai; rejo:sejahtera. Dialah pendiri kabupaten Purworejo atau Bupati pertama di kabupaten Purworejo.
Raden Mas Reso Diwiryo mempunyai putera sulung yang bernama RM Cokrosoro. Artinya, RM cokrosoro adalah cucu dari Raden Ngabei Singawijaya. Adapun makam RM Cokrosoro berada di pemakaman clumprit Desa Purwosari bersama eyang putrinya atau ibu dari Bupati Purworejo yang pertama; RAA Cokronagoro I.
Menurut tutur tinular, Eyang Clumprit mempunyai cucu bernama RM Cokrosoro. Artinya; Eyang Kiai Clumprit adalah Eyang Raden Ngabei Singawijaya.
Kepala Desa yang pernah memimpin Desa Purwosari adalah:
1. Eyang Setroyudo
2. Eyang Sosentono, adik Eyang Setroyudo, dilantik oleh Raja Keraton Surakarta
3. Eyang Setrowikromo
4. Eyang Mangunpawiro
5. Eyang Wongsowiranu
6. Eyang Sastroamidjoyo, = 1927-1945
7. Bp. Poniran, = 1945-1949
8. Bp. Sontorejo, = 1949-1968
9. Bp. Sastrowiranu, = 1969-1981
10. Bp. Suyadi, = 1981-1998
11. Bp. Bambang urip Purwoko = 1998-2006
12. Bp. Ignatius Kistono = 2006-2013
13. Bp. Sunarto = 2013-2019
14. Bp. Budiantoro = 2019-Sekarang
2.1.2. Demografi
Jumlah penduduk Desa Purwosari terdiri dari 1740 jiwa dan 579 kepala keluarga (KK) yang terdiri dari 880 laki-laki dan 860 perempuan dengan jumlah Rumah Tangga Miskin (RTM) sebanyak 53 RTM
Adapun jumlah
penduduk menurut dukuh/dusun:
Adapun jumlah Penduduk menurut usia:
2.1.3. Keadaan Ekonomi
Sebagian besar mata pencaharian penduduk desa adalah sebagai petani, buruh tani, dan pedagang. Selain pekerjaan itu, penduduk desa ada yang bekerja sebagai Tukang kayu, tukang batu, Tukang becak, buruh serabutan, wiraswasta, wira usaha home industri (kerupuk, tempe, jenang), Guru, PNS, TNI/Polri, PPPK, Karyawan BUMN, Pensiunan
2.2. Kondisi Pemerintahan Desa
2.2.1. Pembagian Wilayah Desa
Wilayah Desa Purwosari terbagi menjadi 4 dusun
dengan jumlah 4 RW dan 11 RT seperti tabel dibawah ini:
Adapun jabatan dan nama
pejabatnya adalah sebagai berikut:
1. Kepala Desa: Budiantoro
2. Sekretaris Desa: Suparmo
3. Kepala Urusan Perencanaan: Yohanes Agung Wijaya
4. Kepala Urusan Keuangan: Lusia Meyrina Dwi Anggorowati
5. Kepala Urusan TU&Umum: Jaka Lukita (Purna Tugas 20 Mei 2024)
6. Kepala Seksi Pemerintahah: Sumitro
7. Kepala Seksi Kesejahteraan: Alis Rudiantoro
8. Kepala Seksi Pelajayan: Waljito
9. Kepala Dusun I: Karsiman (Purna Tugas 17 April 2024)
10. Kepala Dusun II: Mugiono
11. Kepala Dusun III: Sudarto (Purna Tugas 16 Juli 2024)
2.3. POTENSI KELEMBAGAAN
E. LEMBAGA PENDIDIKAN
Pranala luar
Kata Kunci Pencarian:
- Purwosari, Purwodadi, Purworejo
- Kabupaten Purworejo
- Sumberrejo, Purwodadi, Purworejo
- Jenarwetan, Purwodadi, Purworejo
- Purwodadi, Purworejo
- Jenarkidul, Purwodadi, Purworejo
- Purwodadi, Purwodadi, Purworejo
- Bubutan, Purwodadi, Purworejo
- Karanganyar, Purwodadi, Purworejo
- Sukomanah, Purwodadi, Purworejo
- List of districts of East Java
- History of rail transport in Indonesia
- Rail transport in Indonesia