Putat Lor adalah sebuah desa di wilayah Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten
Malang, Provinsi Jawa Timur.
Geografis
a. Letak Wilayah
b. Luas Desa
c. Batas-batas Desa
d. Peta Desa
B. KONDISI TOPOGRAFIS
Administratif
Desa
Putat lor terdiri dari 2 (dua) Dusun yaitu:
1. Dusun Baran ada 2 Rukun Warga (RW) yaitu:
1. RW. I terdiri dari Rt.01 Rt.02, Rt.03 Rt.04, Rt.05, Rt.06
2. RW. II terdiri dari Rt.07 , Rt.08, Rt.09, Rt.10, Rt.11, Rt.12, Rt.13
2. Dusun Krajan ada 3 Rukun Warga (RW) yaitu:
1. RW. I terdiri dari Rt.01 Rt.02, Rt.03
2. RW. II terdiri dari Rt.04, Rt.05, Rt.06 Rt.07,Rt.08
3. RW. III terdiri dari Rt.09, Rt.10, Rt.11 Rt.12,Rt.13
C. KONDISI GEOGRAFIS
Merupakan Daerah yang termasuk dataran rendah yang tanahnya terdiri dari tegalan dan persawahan dengan produktifitas sedang.
Demografis
1. Jumlah penduduk Desa
Putat Lor sampai akhir tahun 2016 berjumlah jiwa
(Berdasar hasil Pendataan yang dilakukan oleh Kader Desa):
Dengan jumlah Kepala Keluarga 1.865
2. Hasil Pentahapan Keluarga
3. Jumlah Perangkat
Jumlah Perangkat Desa 11 orang yang terdiri dari:
Ekonomi
Harga barang yang terus meningkat membuat kondisi perekonomian di Desa
Putat Lor menurun drastis. Hal itu dikarenakan mata pencaharian penduduk Desa Puata Lor merupakan petani sedangkan hasil panen tidak begitu bagus. Hal ini disebabkan harga pupuk dan biaya operasional sangat tinggi dan tidak sesuai dengan panen yang didapat
Potensi desa
1. Sumber Daya Alam
Potensi Sumber Daya Alam Desa mengandalkan sektor Pertanian, dengan tanaman tebu dan padi serta sebagian polowijo. Untuk Tahun 2016 jumlah areal yang ditanami tebu lebih kurang 300 Ha tanaman padi 15 Ha, jagung 10 Ha dan palawija 3 Ha.
Jumlah Baku Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) tahun 2016 sebesar Rp.120.000.092
2. Seni Budaya
Adapun organisasi seni budaya yang masih ada sampai sekarang adalah sebagai berikut:
a. Persatuan Pencak Silat AL ASAD
b. Sakera AT THARIQ
c. Ikatan Seni Hadrah (ISHARI)
Putat Lor
d. Persatuan Jaranan Satria Mandiri
Sejarah
1. Asal Usul Nama Desa:
Berdasarkan cerita-cerita rakyat desa dan keterangan dari Pinisepuh desa yang masih hidup amtara lain H. Abdul Manan usia sekitar 130 tahun maupun yang telah meninggal.
Desa
Putat asal mulanya merupakan hutan yang belum dijamah oleh manusia terdiri dari pohon-pohon
Putat, jati dan lainya.
Diperkirakan tahun1800 datanglah ke daerah ini sepasang suami – isteri bernama Yai Karno dan Nyai Saminah berasal dari Jawa Tengah (Mentaram) diperkirakan bekas-bekas prajurit dari Pangeran Diponegoro. Dirintis oleh kedua suami isteri tersebut bedah alas atau babat alas untuk menjadi Desa dan dilanjutkan oleh turun-timurunya antara lain:
- Nyai Djan
- Yai Gono
- Yai Kali
- Mbah Moh. Proyudo
Berhubung para pembabat hutan itu memilih tempat tinggal dibawah pohon
Putat maka desa ini dinamakan Desa
Putat.
2. Dibawah pimpinan Mbah Moh. Proyudo mulai ada pemerintah desa yang diakui oleh penjajahan belanda sebagai desa, setelah pemerintahan desa tambah meluas dan penduduk banyak yang menetap maka desa
Putat tersebut dibagi menjadi dua diantaranya:
Putat lor (sebagai Kerajan),
Putat Kidul sebagai Pedukuan (yang sekarang menjadi desa). Diperkirakan pada tahun 1867 banyak para pendatang dari pulau Madura yang dipelopori oleh Mbah Carang sekarang telah mencapai 50% dari suku Madura dari Suku Jawa , dan sekarang makam dari almarhum Mbah moh.proyudo masih ada sebagai punden terletak dibawah pohon
Putat dan beringin putih.
Oleh mbah moh proyudo ditentukan batas batas desa sbb:
Utara: Desa ketawang karena penilaian mbah moh proyudo sudah pantas disawang
Timur: Desa urek urek karena penduduknya ngurek saja/tidak suka keluar.
:Desa sepanjang karena letak desanyan panjang seperti barisan
Selatan :Desa
Putat kidul pecahan desa
Putat Sebelah selatan.
Barat: Desa ganjaran karena desa tersebut diberi tanah sebagai ganjaran oleh pemerintah Belanda.
SEDJARAH DESA
Pranala luar