Hasil Pencarian:
Artikel: Rakai Panumwangan
Baca di Wikipedia
Rakai Panumwangan Dyah Dewendra adalah Raja Medang (Mataram Kuno) kesepuluh yang memerintah sekitar tahun 885. Menurut Prasasti Wanua Tengah III (908), ia memerintah antara 25 Agustus 885 s.d. 18 Januari 887 M. Ia adalah raja setelah Dyah Tagwas dan sebelum
Rakai Gurunwangi. Nama Dyah Dewendra selain dikenal dalam Prasasti Wanua Tengah III, juga terdapat dalam Prasasti Poh Dulur (890 M), dengan gelar Sri Maharaja Rake Limus Dyah Dewendra.
Keterangan prasasti
Menurut daftar raja dalam Prasasti Mantyasih (907 M), nama
Rakai Panumwangan dan beberapa raja Medang lainnya tidak ditemukan. Hal ini kemungkinan karena Prasasti Mantyasih menyebutkan hanya raja-raja yang memerintah lama dan berkuasa penuh, sehingga gelar pada nama raja-raja keturunan Sanjaya pada prasasti tersebut ialah Sri Maharaja. Namanya disebutkan dalam Prasasti Wanua Tengah III yang memuat daftar raja Medang yang lebih lengkap, termasuk raja-raja yang memerintah dalam waktu yang singkat.
Pada tahun 890 M, Dyah Dewendra namun dengan nama gelar Rake Limus mengeluarkan Prasasti Poh Dulur, yang ditemukan di daerah Magelang, Jawa Tengah. Prasasti Poh Dulur merupakan tinulad (salinan) dan redaksinya agak kacau, sehingga ada kemungkinan salah dalam penyalinan.
Diperkirakan saat itu ia telah digulingkan, dan berupaya untuk memperkokoh kekuasaannya namun tidak berhasil.
Lihat pula
Kerajaan Medang
Prasasti Poh Dulur
Prasasti Wanua Tengah III
Referensi
= Catatan kaki
=
= Bahan bacaan
=
Teguh Asmar & Nuriah. 1985. PRASASTI KOLEKSI MUSEUM NASIONAL JILID I. Jakarta: Museum Nasional