- Source: Ranca Senggang, Sindangkerta, Bandung Barat
Ranca Senggang adalah desa di kecamatan Sindangkerta, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Indonesia.
Demografi
Desa Ranca Senggang merupakan desa yang berada di lereng atau kaki Gunung Tugu di mana mayoritas mata pencaharian penduduknya adalah bercocok tanam.
Selain bercocok tanam atau bertani, ada juga yang telah beternak hewan peliharaan seperti sapi, domba, kerbau, ayam, dll.
Daerah Ranca Senggang merupakan daerah yang subur untuk bercocok tanam, sehingga selain
penduduk asli, daerah ini juga disatroni atau didatangi oleh penduduk dari luar desa yang berkeinginan ikut bercocok tanam di kawasan ini. Lambat laun, kehidupan budaya sosial sudah mulai kompleks.
Geografis
= Batas
=Desa Ranca Senggang terdiri dari 4 dusun, 10 RW , dan 44 RT, dengan batas-batas wilayah sebagai berikut:
Sebelah Utara: Desa Cikadu, Kecamatan Sindangkerta
Sebelah Selatan: Desa Wangunsari, Kecamatan Sindangkerta.Desa Weninggalih, Kecamatan Sindangkerta
Sebelah Timur: Desa Buninagara, Kecamatan Sindangkerta
Sebelah Barat: Desa Cintakarya, Kecamatan Sindangkerta
Topografi
Desa Rancasenggang merupakan
wilayah yang berada di lereng Gunung Tugu, dengan ketinggian 720 – 800 m di
atas permukaan laut, sebagian besar wilayah Desa Rancasenggang berbukit-bukit
dengan kemiringan antara 200
– 450, yang
berbatasan langsung dengan 5 (lima) Desa Tetangga (Cikadu, Wangunsari,
Weninggalih, Buninagara dan Cintakarya).
Hidrologi dan Kimatologi
Aspek hidrologi suatu wilayah
desa sangat diperlukan dalam pengendalian dan pengaturan tata air wilayah desa,
berdasarkan hidrologinya aliran-aliran sungai di wilayah Desa Rancasenggang
merupakan aliran-aliran sungai/selokan dengan debit yang sedang dan kecil
seperti pada:
1.
Sungai Cireundeu (merupakan batas wilayah dengan
Desa Cikadu)
2.
Sungai Ciminyak (sebagian merupakan batas wilayah
dengan Desa Wangunsari)
3.
Sungai Cipalabi (sebagian merupakan batas wilayah
dengan Desa Weninggalih)
4.
Sungai Cipicung (sebagian merupakan batas
wilayah dengan Desa Buninagara)
Disamping itu ada pula beberapa
mata air yang biasa digunakan sebagai sumber mata air bersih/minum maupun
sumber air untuk pertanian, tetapi ada pula petani yang untuk bertani hanya
mengandalkan tadah hujan atau bertani bila musim hujan tiba.
Adapun Mata air yang menghidupi
masyarakat Desa Rancasenggang di antaranya:
1)
Mata Air Balandongan
2)
Mata Air Bojongharendong
3)
Mata Air Cibeas
4)
Mata Air Legokbuluh
5)
Mata Air Legokijun
6)
Mata Air Pasirtanjung
7)
Mata Air Pojok
Luas dan Sebaran Penggunaan Lahan
Pada umumnya lahan yang berada
atau terdapat di Desa Rancasenggang digunakan secara produktif, ini karena
lahan-lahan yang berada di wilayah Desa Rancasenggang merupakan lahan yang
subur terutama untuk dijadikan lahan pertanian, hanya sebagian kecil saja yang
tidak dimanfaatkan oleh warga, hal ini pula menunjukan bahwa kawasan Desa
Rancasenggang adalah daerah yang memiliki sumber daya alam yang memadai dan
siap untuk diolah.
Tabel 2. Luas lahan
wilayah menurut penggunaannya.
2.1.3. Keadaan Sosial
Kependudukan
Penduduk Desa
Rancasenggang berdasarkan data terakhir Th. 2013 sebanyak 5.606 jiwa, hasil Sensus
Penduduk Th. 2012 sebanyak 5.364 jiwa, th 2009 sebanyak 5.464 jiwa, th 2008
sebanyak 5.395 jiwa dan th. 2007 sebanyak 5.261 jiwa, sehingga mengenai
penduduk Desa Rancasenggang mengalami kenaikan untuk setiap tahunnya rata-rata
2%, lebih jelasnya dapat dilihat pada table di bawah ini:
Tabel. 3
Indeks Pembangunan Manusia
Perkembangan
pencapaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Desa Rancasenggang
Kecamatan Sindangkerta Kabupaten Bandung Barat Th. 2010 s/d 2013 dapat dilihat
pada table berikut ini:
Tabel . 4 IPM
Kesehatan
Tenaga Kesehatan di
Desa Rancasenggang Pada Tahun 2013 terdiri dari 2 orang Perawat, 3 orang Bidan
dan untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada table berikut ini:
Tabel. 5 Jumlah
Tenaga Kesehatan dan Tenaga Partisipasi Masyarakat di desa Rancasenggang.
Jumlah Kelahiran
Bayi (Persalinan) pada Tahun 2013 adalah sebanyak 87 jiwa, terdiri dari Bayi
lahir Hidup 86 orang dan Bayi Lahir Mati adalah 1 orang/jiwa.
Tabel 6. Jumlah
Kelahiran Hidup dan Kematian Bayi Desa Rancasenggang Tahun 2007 – 2011:
Pendidikan
Pendidikan
merupakan salah satu modal dasar pembangunan, sehingga Pendidikan adalah sebuah
investasi (modal) pada masa yang akan dating. Di Desa Rancasenggang jumlah guru
tahun 2011 berjumlah 61 orang . dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 7. Data
Pendidikan Sekolah Formal Non Formal tahun 2013
Jumlah sarana
tersebut diatas belum termasuk Guru yang berdomisili di Desa Rancasenggang,
adapula guru yang mengajar di luar Desa Rancasenggang di antaranya: 1 orang
Dosen, 5 orang Guru SLTA, 5 orang Guru SLTP, 7 orang Guru SD.
Kesejahteraan Sosial (Masyarakat)
Tantangan yang
dihadapi dalam pembangunan kesejahteraan social meliputi proses globalisasi dan
industrialisasi serta krisis ekonomi dan politik yang berkepanjangan. Dampak
yang dirasakan di antaranya semakin berkembang dan meluasnya bobot, jumlah dan
kompleksitas berbagai permasalahan social. Keadaan ini bias dilihat dalam table
di bawah ini:
Tabel 8 Kondisi
Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)
Ketenaga Kerjaan
Berkaitan dengan
perkembangan situasi dan kondisi ketenagakerjaan di Desa Rancasenggang sampai
akhir tahun 2013, masih menunjukkan keadaan kondusif, walapun dipihak lain
masih dihadapkan pada keterbatasan lapangan kerja dan jumlah pencari kerja yang
cukup banyak. Keadaan ini semakin sulit dikendalikan sebagai akibat krisis
ekonomi dan kenaikan harga BBM dan banyaknya pencari kerja di Desa
Rancasenmggang adalah sebagai akibat penambahan angkatan kerja baru dan Pemutusan
Hubungan Kerja (PHK), Kondisi ini terus berlangsung di berbagai lapisan dan
tingkatan sector-sektor usaha strategis yang banyak menyerap tenaga kerja.
Keadaan seperti ini memberikan kontribusi sangat besar terhadap jumlah pencari
kerja yang tidak terproyeksikan sebelumnya.
Jumlah angkatan
kerja pada tahun 2013 sebanyak 417 orang dan tersalurkan dan ditempatkan di
perusahaan-perusahaan maupun jenis pekerjaan lainnya sebanyak 48 orang,
sedangkan sisanya 200 orang belum mendapat pekerjaan.
Pada tahun 2013
jumlah pencari kerja laki-laki sebesar 135 orang dan pencari kerja perempuan 65
orang, untuk tenaga kerja perempuan setiap tahunnya lebih banyak tersalurkan
terutama ke perusahaan-perusahaan tekstil dan garmen yang memprioritaskan
tenaga kerja perempuan.
Dari segi
Pendidikan, lulusan SLTA menempati urutan tertinggi dari jumlah persentase
pencari kerja yang berhasil diterima dan ditempatkan sebagai karyawan di
perusahaan ataupun di tempat kerja lainnya mencapai 40%.
Dalam hal
penyerapan tenaga kerja, jumlah tenaga kerja yang ditempatkan mengalami
kenaikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya, sementara jumlah pencari kerja
yang terdaftar mengalami penurunan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam
table di bawah ini.
Tabel 9. Jumlah Tenaga Kerja,
Pencari Kerja dan Lowongan Kerja Tahun 2013
Dari table diatas,
dapat dijelaskan bahwa pencari kerja untuk tahun 2012 mengalami kenaikan, begitu
pula pada lowongan kerja. Akan tetapi masih terdapat ketimpangan antara pencari
kerja dengan lowongan pekerjaan itu sendiri, sehingga jumlah pencari kerja
lebih banyak disbanding lowongan kerja.
Faktor lain yang
berpengaruh adalah tingkat Skill dan Pendidikan yang ada di Desa Rancasenggang
yang bervariasi.
Pemuda dan Olahraga
Dalam hal
kepemudaan, pada tahun 2013 tidak terlepas dari aktivitas dan eksistensi karang
taruna baik level Desa maupun level RW, sedangkan jumlah anggota karang taruna
aktif untuk level Desa meskipun telah terbentuk namun sampai saat belum
memperlihatkan eksistensinya.
Sedangkan
organisasi keolahragaan yang ada di Desa Rancasenggang cukup variatif, baik
yang dikelola secara professional, semi professional maupun semua organisasi
tersebut masih dikelola secara amatir, namun kebanyakan hanyalah penyaluran
dari kegemaran saja. Untuk lebih jelasnya data keolahragaan yang ada di desa
Rancasenggang tahun 2014, terlihat dalam table di bawah ini:
Tabel 10. Data
Klub/Perkumpulan Olahraga Tahun 2013
Dari Klub olahraga
diatas, telah banyak melahirkan atlet-atlet berbakat dan ikut serta dalam
kegiatan mewakili Desa untuk kontingen tingkat Kecamatan bahkan untuk tingkat
Kabupaten Bandung Barat, sedangkan dalam ajang kegiatan kompetisi atlet-atlet tersebut
kebanyakan hanya mengikuti kegiatan ditingkat local saja, hanya untuk olahraga Bola Volly pernah menjadi Tuan Rumah kejuaraan Bola Volly tingkat
Kabupaten Bandung sebelum dimekarkan menjadi Kabupaten Bandung Barat, dan juara
kedua lomba olahraga sepak bola di tingkat kecamatan, serta menjadi juara
harapan I tingkat Kabupaten Bandung.
Kebudayaan
Kebudayaan yang ada
di Desa Rancasenggang merupakan modal dasar pembangunan yang melandasi
pembangunan yang akan dilaksanakan, warisan budaya yang bernilai luhur
merupakan dasar dalam rangka pengembangan pariwisata budaya yang dijiwai oleh
mayoritas keluhuran Nilai Agama Islam.
Pihak pemerintahan
desa terus membina kelompok dan organisasi kesenian yang ada, meskipun dengan
keterbatasan dana yang dialokasikan namun para pewaris kebudayaan di Desa
Rancasenggang terus merawat dan melestarikannya, seperti akhir-akhir ini
membentuk Ikatan Olahraga dan Seni Formi
mulai dari tingkat Desa sampai tingkat Kabupaten Bandung Barat, sehingga
kelompok-kelompok kesenian tersebut terus terpelihara, apalagi pada tahun 2012
telah dibentuk Paguyuban Budaya Gupay Tugu Setra yang salah satu tujuannya
mengikat dan mengembangkan kelompok-kelompok seni dan budaya di desa
Rancasenggang.
Beberapa kelompok
kesenian yang ada di desa Rancasenggang yang masih eksis di antaranya terlihat
dalam table di bawah ini:
Tabel 11. Data Kelompok Budaya dan Kesenian Tahun
2013
Di bidang
Pariwisata, desa Rancasenggang tidak mempunyai tempat wisata yang bisadiandalkan,
namun demikian pemerintah desa Rancasenggang tidak berputus asa bersama-sama dengan
masyarakatnya terus melestarikan dan berencana membangun sarana wisata yang
bias diandalkan untuk desa Rancasenggang, disamping itu pula masih banyak
budaya-budaya yang dahulu sempat ada dan tenggelam untuk diangkat lagi,
sehingga generasi berikutnya akan teringat kembali semua hal-hal yang pernah
ada pada leluhur mereka (di desa Rancasenggang kecamatan Sindangkerta kabupaten
bandung Barat).
Tempat Peribadatan
Tempat peribadatan yang
ada di Desa Rancasenggang Kecamatan Sindangkerta Kabupaten Bandung Barat
hanyalah tempat peribadatan untuk orang Muslim saja, karena penduduk desa
Rancasenggang hampir 100% beragama Islam.
Berikut ini table
tempat peribadatan dan organisasi keagamaan di Desa Rancasenggang.
Tabel. 12. Daftar Nama Tempat Peribadatan
Tabel13. Daftar Nama Mesjid dan DKM
2.1.4. Keadaan Ekonomi
Pajak dan Retribusi Desa
Pajak dan Retribusi
Desa di Desa Rancasenggang tahun 2011 mengalami penurunan dari tahun 2010.
Adapun pendapatan Pajak Bumi dan bangunan (PBB) Desa Rancasenggang mengalami
fluktuasi yang sangat signifikan mengenai kenaikan dan penurunan, hal ini
disebabkan keengganan dari masyarakat itu sendiri untuk sadar membayar PBB
karena kenaikan tersebut imbasnya ada penurunan realisasi untuk PBB itu
sendiri, untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam table di bawah ini:
Tabel 14. Realisasi Pendapatan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Tahun 2013
Alokasi Dana Desa
Alokasi Dana Desa
(ADD) merupakan dana yang bersumber dari Pemerintah pusat yang penyalurannya
melalui Pemerintahan Kabupaten Bandung Barat, dan merupakan Dana Hak bagi
setiap Desa yang berada di bumi Nusantara ini, adapun besarannya bervariasi
disesuaikan dengan situasi dan kondisi desa tersebut, karena merupakan
konsekuensi pembagian tugas antara Pemerintah Daerah dan Pemerintah Desa yang
dimaksudkan untuk membiayai program Pemerintah Desa dalam melaksanakan kegiatan
pemerintahan, pembangunan dan pemberdayaan masyarakat, sebagaimana diatur dalam
Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah.
Alokasi Dana Desa
tersebut merupakan Sumber Pendapatan Desa dan ada juga sumber pendapatan desa
lainnya, di antaranya:
-
Pendapatan Asli Desa; terdiri dari hasil usaha
desa, hasil kekayaan desa, hasil swadaya dan partisipasi, hasil
gotong royong dan lain-lain Pendapatan Asli Desa yang sah.
-
Bagi Hasil Pajak Daerah Kabupaten minimal 10% untuk
Desa dan dari Retribusi Kabupaten sebagian diperuntukan bagi Desa.
-
Bagian dari Dana Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah yang diterima oleh
Kabupaten untuk desa minimal 10%, yang pembagiannya untuk setiap Desa secara
proporsional.
-
Bantuan Keuangan dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi dan
Pemerintah Kabupaten dalam rangka pelaksanaan urusan pemerintahan.
-
Hibah dan Sumbangan' dari pihak
ketiga' yang tidak mengikat.
ADD minimal adalah
dana minimal yang diterima oleh masing-masing desa dan dibagikan dengan jumlah
yang sama menurut asas mereka, di mana besaran ADD minimal (ADDM) sebagaimana
dimaksud sebesar 60% dari besaran Total Alokasi Dana Desa dan besaran ADD
Proporsional adalah 40% dari besaran ADD, di mana ADD Proporsional diterima
suatu Desa ditentukan berdasarkan perkalian total dana variable yang ditetapkan
dalam APBD dengan porsi desa yang bersangkutan menurut asas keadilan, porsi
desa sebagaimana dimaksud merupakan bobot desa yang bersangkutan terhadap
jumlah bobot semua desa di Kabupaten Bandung Barat.
Tabel 15. Data Penerimaan ADD Desa Rancasenggang
s.d Tahun 2014
Prasarana dan Sarana Sosial Ekonomi
Sumber Penerimaan
Desa Rancasenggang Kecamatan Sindangkerta Kabupaten Bandung Barat, dapat
dilihat pada table di bawah ini:
Tabel 16. Data Sumber Pendapatan Desa Desa Rancasenggang Tahun 2013
Transportaasi dan Perhubungan
Pada umumnya jenis
sarana social ekonomi masyarakat desa Rancasenggag berupa usaha perdagangan,
terutama warung kebutuhan rumah tangga sehari-hari berskala kecil sekali, disamping
itu pula sarana ekonomi yang menjadi tulang punggung ekonomi masyarakat Desa
Rancasenggang Kecamatan Sindangkerta Kabupaten Bandung Barat adalah
perusahaan-perusahaan yang ada di luar Desa Rancasenggang seperti Pasar Induk
Caringin, Kramat Jati (Jakarta), Pasar Lokal di mana Rancasenggang sebagai
penyuplai Cabe, Kayu, Bambo, Bata Merah dan lainnya.
Adapun yang menjadi
primadona atau usaha prioritas di Desa rancasenggang adalah dari sector
pertanian yang menjadi andalan bagi masyarakat Desa Rancasenggang, di mana
jumlah Petani dan Peternak hampir 70% dari jumlah penduduk yang ada di Desa
Rancasenggang.
Mengenai
sector yang lainnya jumlahnya hanya
sebagian kecil dari jumlah penduduk yang ada di Desa Rancasenggang.
Transportasi dan Perhubungan
Panjang Jalan yang
ada di Desa Rancasenggang Kecamatan Sindangkerta Kabupaten Bandung Barat sampai
tahun 2013 adalah 21,5 KM yang terdiri dari Jalan Kabupaten 4 KM,
Jalan Desa 13 KM, dan Jalan Lingkungan 4,5 KM.
Sejak tahun 1982
Desa Rancasenggang sudah dilalui oleh Angkutan Pedesaan yang hanya menggunakan
mobil bak terbuka (Dolak), ini disesuaikan dengan medan jalan
pada saat itu yang masih berupa tanah dan batu, ditambah angkutan motor (Ojeg).
Telekomunikasi dan Informasi
Penggunaan jaringan
komunikasi di Desa Rancasenggang Kecamatan Sindangkerta Kabupaten Bandung
Barat, telah ada sejak tahun 1980-an
yaitu telekomunikasi lewat surat menyurat melalui Kantor Pos. Sedangkan
mulai tahun 2005-an jaringan Telekomunikasi lainnya mulai masuk daerah
Kecamatan Sindangkerta khususnya Desa Rancasenggang seperti jaringan Hand Phone
(HP), Telkomsel, Indosat bahkan jaringan Internet sudah masuk.
Pengairan dan Keirigasian
Penanganan
pengairan diarahkan dalam rangka memenuhi kebutuhan para petani terutama petani
padi (Sawah) yang sampai tahun 2013 ini hanya terfokus di 6 RW
yaitu RW 01, 02, 05, 06, 08, 09 dan RW 10.
Tabel 18. Data
Irigasi/Selokan Pengairan Tahun 2013
Air Bersih
Untuk memenuhi kebutuhan akan air bersih, saat ini penduduk Desa Rancasenggang
sebagian besar masih menggunakan mata air konvensional (Non PAM), yaitu dari
mata air, sumur pompa dan sumur gali.
Tabel 19. Data Sumber Air Bersih
Air Limbah
Jenis limbah yang
terdapat di Desa Rancasenggang dibedakan menjadi 2 (dua) macam yaitu limbah
domestic dan non domestic, limbah domestic merupakan limbah hasil buangan rumah
tangga seperti dari kegiatan mandi, cuci dan kakus, sedangkan limbah non
domestic adalah limbah dari hasil kegiatan non rumah tangga, seperti limbah
penggilingan padi, limbah penggilingan sagu, limbah industri rumah tangga (konveksi),
dan sebagainya.
Sistem pembuangan
limbah di Desa Rancasenggang selain menggunakan jamban keluarga
(Septictank/cubluk), juga memanfaatkan sungai dan kolam, namun kesadaran warga pada tahun 2013 ini sudah mulai membaik, terlihat dengan hampir semua warga
membuang limbah dengan membuat Septictank.
Energi
Pada umumnya
masyarakat Desa Rancasenggang, sudah hamper 99% tersambung aliran listrik,
mengingat jaringan listrik sudah masuk ke daerah terpencil sekalipun, meskipun
masih ada warga yang belum memasang standar Listrik dikarenakan masalah
ekonomi, akan tetapi berkat rasa kekeluargaan dan kerukunan serta budaya,
di mana keluarga yang belum terpasang KWH dikasih menyambung dari yang sudah
terpasang.
Musim
Di Desa
Rancasenggang Kecamatan Sindangkerta Kabupaten Bandung Barat terdapat dua musim
setiap tahunnya yaitu Musim Hujan dan Musim Kemarau, pada musim hujan
dimanfaatkan oleh masyarakat untuk bercocok tanam khusus bagi warga yang hanya
mengandalkan pertanian dari bertani dalam bentuk lain seperti menanam palawija
yang lebih tahan lama apabila kekurangan air.
2.2. KONDISI PEMERINTAHAN DESA
2.2.1. Pembagian Wilayah Desa
Luas Wilayah Desa Rancasenggang
Desa
Rancasenggang terdiri dari 4 Dusun, 10 RW dan 46 RT.
-
Dusun I Meliputi RW. 01, RW. 02, RW. 09, RW. 10
-
Dusun II Meliputi RW. 04 dan RW. 08
-
Dusun III Meliputi RW. 05 dan RW. 06
-
Dusun IV Meliputi RW. 03 dan RW. 07
Dusun
IV merupakan dusun terbaru dan pemekaran dari dusun II dikarenakan luas wilayah
dan jumlah penduduk yang terlalu besar.
Referensi
Pranala luar
(Indonesia) Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 050-145 Tahun 2022 tentang Pemberian dan Pemutakhiran Kode, Data Wilayah Administrasi Pemerintahan, dan Pulau tahun 2021
(Indonesia) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan
(Indonesia) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan
Kata Kunci Pencarian:
- Ranca Senggang, Sindangkerta, Bandung Barat
- Kabupaten Bandung Barat
- Sindangkerta, Bandung Barat
- Weninggalih, Sindangkerta, Bandung Barat
- Cicangkang Girang, Sindangkerta, Bandung Barat
- Cintakarya, Sindangkerta, Bandung Barat
- Sindangkerta, Sindangkerta, Bandung Barat
- Cikadu, Sindangkerta, Bandung Barat
- Puncaksari, Sindangkerta, Bandung Barat
- Buninagara, Sindangkerta, Bandung Barat