- Source: Ravik Karsidi
Prof. Dr. Ravik Karsidi, MS (lahir di Sragen, Jawa Tengah, 07 Juli 1957) adalah seorang Guru Besar Sosiologi Pendidikan Universitas Sebelas Maret. Ia merupakan Rektor UNS pada periode 2015-2019, Ia juga menjabat sebagai Ketua Forum Rektor Indonesia pada tahun 2014. Saat ini ia menjabat sebagai Staf Khusus Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI.
Kehidupan Pribadi
Kariernya di UNS diawali ketika mendapat surat keputusan (SK) pengangkatan menjadi dosen UNS pada Februari 1981, tepatnya menjadi staf pengajar Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP).
Dalam perjalanan karier diawali sebagai Kepala Pusat Studi Pengembangan Pedesaan di Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UNS pada 1986-1989. Setelah lulus Doktor kemudian mendapat kepercayaan menjadi Ketua LPPM pada 2000 – 2003. Jabatan akademik tertinggi sebagai Guru Besar disandangnya pada tahun 2004.
Setelah itu, ia menjadi Pembantu Rektor I selama dua periode (2003-2011), dan kemudian menjabat puncuk pimpinan (Rektor) UNS, selama dua periode (2011-2019). Ia merupakan Rektor UNS pertama yang berasal dari alumni UNS. Pengalaman berorganisasi sewaktu menjadi mahasiswa (Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Surakarta dan Dewan Mahasiswa) berpengaruh pada karakter kepemimpinannnya saat menjabat rektor.
Semua itu, tentu telah membentuk kepribadian dan karakternya menjadi seperti sekarang. Ditambah pengalaman antara lain aktivitasnya di lembaga-lembaga yang digeluti selama ini termasuk di lembaga swadaya masyarakat (LSM), dan sebagainya.
Di awal karier, ketika mulai mengajar dia sudah ditugasi fakultas untuk mengambil training di Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung agar menjadi konselor mahasiswa. Bahkan ia pernah menjadi Deputi Team Leader Proyek Pengembangan Kredit Mikro Bank Indonesia – ADB (1997 – 1999).
Di jalur profesi, ia menginisiasi terbentuknya organisasi yang diberi nama Perhimpunan Mahasiswa Ortopedagogik Indonesia (PMOI). Ortopedagogik artinya pendidikan khusus. Di organisasi ini, ia menjadi ketua umum yang pertama, karena dialah yang mendirikannya. Melalui organisasi ini juga telah memperluas spektrum dan wawasannya. Karena, dari situ kemudian ia mengoordinasikan 11 perguruan tinggi (PT) di Indonesia. Jabatan ketua PMOI itu disandangnya selama dua tahun (1979-1980). Bahkan, pada saat itu ia juga mendapat penghargaan dari rektor.
Pada saat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (P & K) Daoed Yusuf, oleh Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Dodi Tisna Amidjaya yang menggantikan sementara Rektor UNS karena saat itu Rektor sedang sakit, ia mendapat penghargaan sebagai perintis Ikatan Senat Mahasiswa Sejenis (ISMS). Penghargaan itu karena jasa terbentuknya PMOI tadi. Dan, dengan PMOI itu mengilhami Dodi Tisna Amidjaya sebagai Dirjen Dikti untuk memberi penghargaan kepadanya sebagai perintis ISMS di Indonesia. Oleh Dirjen Dikti, PMOI dikembangkan di tingkat kementerian. Maka, kemudian ada ikatan mahasiswa sejenis untuk beberapa program studi lainnya. Misalnya, ada ISMS untuk mahasiswa dari Fakultas Pertanian sehingga ada ISMS sesama mahasiswa pertanian. Begitu pula untuk jenis keilmuan lainnya.
Pendidikan
SD di Sragen
SMP di Sragen
SMA di Sragen
PGAP Negeri di Sragen
PGAA Negeri di Kota Surakarta
S1 Fakultas Ilmu Pendidikan di IKIP Surakarta (UNS) Tahun 1980
S2 Program Studi Sosiologi Pedesaan untuk Studi Pembangunan (IPB) Tahun 1994
S3 Bidang studi Ilmu Penyuluhan Pembangunan di IPB Tahun 1999
Riwayat Pekerjaan
Kepala Pusat Studi Pengembangan Pedesaan Universitas Sebelas Maret (1986 – 1989)
Deputi Team Leader Proyek Pengembangan Kredit Mikro Bank Indonesia – ADB (1997 – 1999)
Ketua Lembaga Pengabdian Pada Masyakarat Universitas Sebelas Maret (2000 – 2003)
Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Kerja Sama/ Pengembangan Universitas Sebelas Maret (2003 – 2011)
Asesor Program Studi dan Institusi Perguruan Tinggi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (2003 – Sekarang)
Rektor Universitas Sebelas Maret (2011 – 2019)
Ketua Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (2016 – 2019)
Staf Khusus Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI (2020 - Sekarang)