- Source: Ronie Udara
Ahmad Fatkhun Nurroni atau yang lebih dikenal dengan nama Ronie Udara (lahir 21 April 1995) merupakan penyanyi dan juga pemain perkusi di Rubah di Selatan. Ronie merupakan salah satu pendiri band asal Yogyakarta itu. Ia memutuskan untuk menjalani karier solo atas nama sendiri dengan merilis single perdana “Takdir Ini” pada tahun 2022. Kendati demikian, dia masih menjadi personel Rubah Di Selatan.
Biografi
Ronie memulai karir bermusiknya di Yogyakarta. Saat berkuliah di Institut Seni Indonesia, dia bersama Malinda (vokal), Gilang (gitar, vokal latar) dan Adnan (kibor) membentuk band dengan nama Rubah di Selatan. Band ini dikenal kerap kali memasukan unsur-unsur kelokalan Yogyakarta karya mereka. Bahkan ketika sepakat untuk mendirikan band ini, nama Rubah di Selatan dipilih karena mewakili domisili mereka saat itu, daerah Yogyakarta bagian selatan.
Kemudian, pada tahun 2022, Ronie memilih untuk memulai karir solonya. Single perdana dari Ronie berjudul "Takdir" resmi dirilis pada Juli 2022 melalui banyak platform digital.
Di tahun 2023, dia berkolaborasi dengan salah satu penyanyi wanita berbakat Indonesia, yaitu Putri Ariani dalam lagu berjudul “Kidung Kelana”.
Perjalanan Karir
= Rubah Di Selatan
=Rubah Di Selatan merupakan band indie asal Yogyakarta yang beranggotakan 4 orang yang berkuliah di Institut Seni Indonesia Yogyakarta yakni, Malinda (vokal), Ronie Udara (perkusi), Gilang (gitaris, vokal latar) dan Adnan (piano) merupakan anggota dari band Rubah Di Selatan.
Rubah Di Selatan dibentuk pada tahun 2015 dengan mengusung lagu-lagu bergenre folk yang konsen di bidang budaya. Nama Rubah Di Selatan sendiri diambil dari filosofi Yogyakarta yang berarti "kemana pun kita pergi, kita tahu ke mana kita akan kembali." Pembuatan nama Rubah Di Selatan terinspirasi dari tiap anggota band yang bersifat seperti rubah, sederhana tetapi mempunyai karakter yang sangat kuat. Jadi, Rubah Di Selatan mempunyai arti 4 rubah mempunyai sifat yang kuat dan sederhana yang berasal dari Selatan Jawa, Yogyakarta. Bersama Rubah Di Selatan, Ronie telah merilis album ANTHERA.
= Mata Ketiga
=Tahun 2019 menjadi tahun yang menjadi catatan tersendiri bagi Erik Sungkawa (vokalis band Oktaf), Shadu Rasjidi (bassis dari Dewa Budjana & ILP), serta Ronie Udara (percussionist band Rubah Di Selatan). Menamakan kolektif bermusiknya dengan nama Mata Ketiga. Berawal dari keterkaitan Erik kepada dunia kespiritualan, membuat Shadu dan Ronie sangat terinspirasi dengan hal tersebut, sampai akhirnya pada tanggal 27 Juni 2020 mereka sepakat untuk berkarya dengan tema spiritual dalam benang merah kreasinya. Untuk memperkuat lontaran nyala kreasi mereka dalam bermusik diajak pula Hata (drum), Ray (gitar), Jaeko (etnik instrumen) dan Hani (vokal/keyboard), sebagai amunisi tambahan di Mata Ketiga. Berkaitan dengan itu, dirilislah lagu “Ilusi Dan Batas Waktu” kesemua gerai digital streaming pada tanggal 10 Oktober 2020 kemarin. Menariknya, selain dirilis dalam format audio, single ini juga diperkenalkan dalam format video lirik yang sudah bisa disimak melalui kanal youtube mereka pada tanggal 17 Oktober 2020 ini.
= Memulai Debut Solo
=Ronie Udara, personel grup musik Rubah di Selatan, telah melepas single debutnya yang berjudul Takdir Ini pada 17 Juli 2022 lalu. Single ini menjadi gerbang pembuka bagi karya-karya musik Ronie Udara lainnya yang akan dirilis dalam waktu dekat.
Lewat single Takdir Ini, Ronie Udara ingin mengisahkan tentang seseorang yang sempat mengalami masa sulit menyembuhkan luka hati karena ditinggal pergi oleh seseorang yang sangat dicintai. Namun, ketika ia sudah bisa terbebas dari semua itu, orang dari masa lalunya tersebut kembali datang dan memintanya untuk bersama lagi seperti dulu.
Ronie berkolaborasi dengan Davit Yunidar untuk penulisan lagunya. Lagu mengisahkan tentang seseorang yang sempat mengalami kesulitan menyembuhkan luka hati akibat ditinggal pergi orang yang dicintai.
Pada tahun 2023, musisi yang juga personil dari grup musik Rubah Di Selatan tersebut merilis lagu Kidung Kelana dibanyak Digital Streaming Platform. Lagu ini tidak ia nyanyikan sendiri, melainkan dibawakan bersama salah satu penyanyi wanita berbakat Indonesia, yaitu Putri Ariani. Ronie Udara mengatakan, lagu Kidung Kelana sendiri mengisahkan tentang seorang perantau yang sedang merindukan kampung halamannya. Banyak hal yang ia rindukan di sana.
= Duet dengan Putri Ariani
=Dan tepat pada hari jumaat (31/3/2023, musisi yang juga personil dari grup musik Rubah Di Selatan tersebut merilis lagu Kidung Kelana dibanyak Digital Streaming Platform. Lagu ini tidak ia nyanyikan sendiri, melainkan dibawakan bersama salah satu penyanyi wanita berbakat Indonesia, yaitu Putri Ariani.
Karya teranyarnya tersebut berjudul Kidung Kelana, yang didaulat menjadi single keduanya setelah berhasil merilis lagu Takdir Ini pada tahun lalu. Ronie menjelaskan, ketika proses pembuatan lagu tersebut ia langsung terbayang untuk menyanyikannya dengan penyanyi wanita. Dan pada saat itu pula ia langsung terbayang, bahwa lagu ini sangat cocok untuk dinyanyikan berdua bersama Putri Ariani.
Putri Ariani melanjutkan, ketika pertama kali mendapatkan tawaran untuk ikut bernyanyi dalam lagu “Kidung Kelana” ia sangat senang sekali. Karena selain suka dengan lagunya, kisah yang terdapat dalam Kidung Kelana sangat mewakili perasaan yang sedang ia rasakan saat ini. Di mana pada hari raya tahun ini Putri tidak bisa pulang ke kampung halamannya.
Putri menambahkan, semoga lagu ini bisa mewakili suara hati orang-orang yang sedang berjuang di perantauan, dan menjadi teman paling dekat untuk menemani kerinduan terhadap kampung halaman. Selain itu harapnya, semoga Kidung Kelana bisa diterima oleh banyak masyarakat Indonesia.
= Mendirikan On The Way Records
=Ronie membuat label On The Way (Otw) Records di April 2020. Nama Otw diambil karena posisinya sama-sama dalam perjalanan yakni Agregator, Label, Musisi dan lain-lain. Label ini diibaratkan sedang sama-sama dalam perjalanan Otw untuk menyebarkan karya.
Harapannya, Otw Records menjadi jalan untuk memfasilitasi itu. Tidak hanya distributor karya tetapi juga jangka panjang seperti promo, publisher, RBT dan lain-lain. Saat ini, artis-artis ada dari Bandung, Jakarta, Makassar, Surabaya, Medan, Kalimantan. Dan beberapa menyusul dari Jogja, Nusa Tenggara Timur dan lain-lain.
= Pengalaman Musik
=2017: Ngayogjazz, Artjog
2017: Matasora World Music Festival 2017: Hey Folks Festival.
2018: Europe Tour Concert (Belanda, Luxembourg, Perancis, German).
2018: Borneo Tour ( Balikpapan, Tenggarong, Sangatta, Bontang, Samarinda)
2018: Soundrenaline, Gwk Bali.
2018: Rock in Celebes, Makassar.
2019: Anthera Album Tour (Medan, Pekanbaru, Padang, Makasar, Majalengka, Jatiwangi, Cirebon, Tegal, Banjarmasin).
2019: The All Time Tour (Bandung, Purwokerto, Semarang, Solo, Yogyakarta, Surabaya, Malang)
2019: Jazz Traffic Surabaya
2019: Rubah Di Selatan Live in Korea (Seoul, Hongdae)
2019: Synchronize Festival
2019: Jazz Bengawan
2020: Intimate concert Raja Ratu Belanda di Candi Prambanan
2023: Live Concert Feat Grass Rock
= Album Studio
== Single non-album
=Takdir Ini (2022)
Takdir Ini feat. Putri Ariani (2022)
Persebaya Is Me (2022)
Tak Disisiku (2024)
Referensi
Lihat Pula
Rubah Di Selatan