- Source: Scicom Berhad
Scicom Berhad adalah perusahaan penyedia Business Process Outsourcing (BPO) dan spesialisasi di bidang manajemen kontak konsumen atau customer service. Perusahaan ini ditaksir sebagai perusahaan BPO pertama yang tercatat di dalam Kuala Lumpur Stock Exchange (KLSE). Perusahaan ini dibangun pada tahun 1997.
Berpusat di Kuala Lumpur Malaysia, Scicom memiliki kantor cabang yang berlokasi di Inggris, India, dan Amerika Serikat. Negara yang masuk dalam wilayah pelayanan Scicom di antaranya adalah Malaysia, Singapura, Filipina, Inggris, Amerika Serikat, Sri Langka, dan Indonesia. Lembaga yang dilayani di antaranya pemerintahan, pendidikan, keuangan, telekomunikasi, ritel, media, transportasi, pariwisata, dan sektor teknologi. Hingga pada tahun 2015, Scicom telah menangani interaksi dalam 40 bahasa, dengan jangkauan klien di 89 negara dan melayani 40 juta konsumen di seluruh dunia.
Penjualan saham oleh Telkom
Pada 25 Januari 2008, Telkom Indonesia, melalui anak usahanya, Telkom Internasional (Telin), mengakuisisi sekitar 6,8% saham Scicom melalui KLSE. Alasan akuisisi ini adalah pertumbuhan pendapatan saham Scicom yang cukup solid lebih dari 25 persen, dan memiliki keuntungan bersih per saham (EPS) lebih dari 27 persen. Selain itu, Telkom juga ingin memperkuat anak usahanya yang bermain di bidang pusat kontak juga, Infomedia Nusantara.
Selanjutnya, pada 5 September 2013, Telkom menambah kembali posisi sahamnya di Scicom hingga 29.85% yang berarti Telkom adalah pemegang saham terbesar di perusahaan tersebut. Tetapi, pada 5 September 2013, Telkom menjual 25 juta sahamnya dengan harga 49 sen ringgit Malaysia per lembar, berarti nilainya adalah 12,25 juta ringgit Malaysia (US$ 41.7 juta). Sejak saat itu, sahamnya menurun jadi 21.27%.
Terbaru, melalui laporan keuangan semester 1 2014, diketahui bahwa Telkom telah melepas 21.27% kepemilikan sahamnya di Scicom dengan nilai pelepasan saham sebesar 62.99 juta dengan harga per saham 49 sen ringgit Malaysia. Dari transaksi tersebut, Telkom memperoleh 30.86 juta ringgit (US$ 105 juta). Dengan ini, Telkom tidak lagi memiliki selembar pun saham di Scicom.
Beberapa sumber menyebutkan, alasan penjualan saham yang dilakukan oleh Telkom ini berhubungan dengan usaha Telkom untuk membuka bisnis baru di Malaysia. Usai pelepasan saham tersebut, diketahui bahwa Telkom segera menjalankan bisnis berupa layanan ritel mobile virtual network operator (MVNO), pasar korporasi atau enterprise market, dan layanan jaringan untuk segmen borongan (wholesale). Diketahui pula, pendapatan dari segmen MVNO mencapai 80% dan dua lainnya akan menyumbang sekitar 20% masing-masing.