- Source: Sednaya
Sednaya atau saidnaya (Bahasa Suryani: ܣܝܕܢܝܐ, Bahasa Arab: صيدنايا, Latin: Ṣaydnāyā) adalah sebuah kota yang terletak 27 km di utara Damaskus, Suriah. Di kota kecil ini lah terdapat sebuah biara tua Ortodoks Yunani yang diklaim didirikan oleh kaisar Romawi Timur Yustinianus I bernama Biara Bunda Maria Sednaya. Menurut badan pusat statistik Suriah (Central Bureau of Statistics), Kota Sednaya memiliki populasi sebesar 25.194 berdasarkan sensus tahun 2004.
Etimologi
Sumber lokal yang berasal dari tradisi setempat menyatakan bahwa Sednaya berarti 'tempat pemberhentian rusa'. Nama tempat itu juga dianggap berarti Bunda Maria yang baru, dari bahasa Yunani nea, 'new=baru', dan kata dalam bahasa Arab sayyida yang berarti, 'wanita'. Akan tetapi, kata sayd pada umumnya terkait dengan perburuan, dan naya adalah akhiran untuk tempat yang umum dalam bahasa Suryani. Maka dari itu, Sednaya kemungkinan berarti tempat perburuan.
Dan juga pada zaman dahulu, sebuah kuil Saydoun, dewa perburuan bangsa Fenisia, berdiri di wilayah yang dulunya terdiri dari hutan yang lebat ini. Di bawah pengaruh Kristen dan Arab, kemudian tempat ini dipanggil dengan nama 'tempat Sang Bunda'.
Nama bercorak periode Helenistik untuk wilayah yang berpusat di Lembah Barada adalah Abilene. Sumber yang berasal dari tradisi lokal telah lama menganggapnya sebagai lokasi makam Habel, saudara laki-laki Qabil yang terbunuh. Para ahli berpendapat bahwa kemungkinan besar ibu kota Abilene adalah kota Sednaya.
Ringkasan
Singkat cerita, daerah yang dinamakan Sednaya ini sudah lama menjadi pusat ziarah bagi peziarah Kristen. Para peziarah dari seluruh dunia mencari Sednaya untuk menguatkan iman dan mencari penyembuhan alternatif. Terkenal karena kesetiaannya pada Kristen, tradisi menyatakan bahwa Biara Our Lady of Saidnaya dibangun oleh kaisar Romawi Timur Yustinianus I pada tahun 547 M, setelah ia mendapat dua penglihatan tentang Maria , satu yang menunjukkan di mana gereja akan dibangun dan yang lainnya menguraikan desainnya. Yustinianus I mendedikasikan proyek yang telah selesai untuk pesta Kelahiran Maria , dan setiap tahun setelahnya pada tanggal 8 September, dan hingga saat ini, baik peziarah Muslim maupun Kristen datang untuk memperingati hari raya Our Lady of Saidnaya. Juga terletak di biara Saidnaya adalah ikon Bunda Maria dan Anak Suci yang dikenal sebagai Shaghurah dan konon dilukis oleh Lukas sang Penginjil yang diyakini melindungi pemiliknya dari bahaya di saat-saat bahaya.
Sejarah
Pemukiman pertama di wilayah Sednaya ini sudah ada sejak dari masa lampau, dan kota ini telah dihuni setidaknya sejak abad keenam sebelum masehi dengan namanya yang pada saat itu Danaba (dalam bahasa Aram). Daerah ini kemudian berkembang menjadi pusat penting bagi agama Kristen jauh sebelum agama tersebut diadopsi sebagai agama resmi Kekaisaran Romawi. Macarius, uskup pertama Aleppo dan kemudian Patriark Antiokhia, mencantumkan Saidnaya dalam manuskrip Arab abad ketujuh belas sebagai salah satu dari tujuh kota episkopal kuno di bawah Damaskus, kota yang sama yang diwakili pada Konsili Nicea Pertama pada tahun 325 masehi.