Carl Gustaf (pengucapan bahasa Swedia: [ˈkʰɑːɭ ˈɡɵ̞stɑːv]; dikenal sebagai, Bazoka
Gustaf dan M2CG) adalah sebuah
Senapan tanpa tolak balik kaliber 84 mm yang dapat dibawa ke mana saja dan digunakan ulang. Senjata ini dibuat oleh Saab Bofors Dynamics (sebelumnya Bofors Anti-Armour AB) di Swedia. Walaupun kebanyakan amunisi yang diluncurkan
Carl Gustaf adalah roket tanpa tolak balik, senjata ini juga dapat menebakkan amunisi yang ditambahkan booster sehingga dapat menjadikannya sebagai peluncur roket.
Desain
Carl Gustaf dirancang oleh Hugo Abramson dan Harald Jensen. Mereka memilih propelen mesiu dengan kaliber 84 mm, atau setara kaliber meriam. Untuk menstabilkan proyektil, digunakan laras beralur. Dengan laras beralur, kecepatan least proyektil bisa mencapai 290 meter per detik untuk jarak 400 pada sasaran bergerak. Atau bisa mencapai jarak 700 – 1.000 meter untuk sasaran statis. Dalam operasional
Carl Gustaf dioperasikan oleh dua awak, yakni gunner dan loader amunisi. Teorinya, dalam satu menit, senjata ini dapat melepaskan enam proyektil.
Dirunut dari klasifikasinya,
Carl Gustaf masuk sebagai senjata anti tank yang dapat dipakai beriulang-ulang karena pelontarnya dapat diisi ulang dengan peluru/proyektil. Yang unik dari
Carl Gustaf adalah untuk urusan amunisi,
Carl Gustaf model paling tua pun (M1) tetap dapat melontarkan hulu ledak generasi terkini yang dibuat untuk model M4 paling mutakhir. Secara umum, tipikal amunisi
Carl Guatav dibagi kedalam tiga fungsi, yakni penghancur tank dan kendaraan lapis baja, anti personel, dan penghancuran sasaran di balik perkuatan.
Varian
Varian pertamanya adalah M1 dibuat tahun 1948. Model pertama (M1) terbuat dari baja, sehingga beratnya mencapai 16,35 kg. Pada tahun tersebut, belum ditemukan material komposit. Kemudian pada tahun 1964 munculah model kedua (M2). Varian ini tampil lebih ringan dengan bobot 14,2 kg. Pengurangan bobot ini berkat adopsi material logam paduan aluminium dan plastik. Mengikuti tren pasar yang menyuguhkan bobot senjata lebih ringan.
Karier
Karena mulai masuk kedinasan di masa-masa keemasan konflik dunia, kadar ketenaran
Carl Gustaf di lapangan terbilang tinggi. Dalam rentang tahun 60-an dan 70-an, senjata besutan Saab Bofors Dynamics ini banyak berlaga di medan tempur. Bahkan dalam babak pertama Perang Falkland,
Carl Gustaf yang dipakai marinir Inggris mampu membuat kerusakan hebat pada kapal perang Argentina. Dengan konflik kekinian yang terjadi di Afghanistan, Irak, Libya, dan Suriah, nama
Carl Gustaf dijamin selalu eksis ditengah dentuman ledakan. Indonesia disebut-sebut telah mengoperasikan
Carl Gustaf sejak tahun 60-an, tetapi belum diketahui apakah
Carl Gustaf pernah dijajal dalam operasi militer di Indonesia.
Lisensi
Sebagai senjata kondang,
Carl Gustaf memang menarik perusahaan lain untuk memiliki lisensinya. Seperti Howa dari Sumitomo Group, Jepang telah melansir produksi M2. Kemudian India lewat Ordnance Factory Board juga membeli hak produksinya.
Referensi