Seni jalanan adalah
Seni rupa yang dibuat di tempat-tempat publik, biasanya karya
Seni yang dibuat di luar konteks tempat-tempat
Seni tradisional. Istilah tersebut mulai tenar pada masa ledakan
Seni grafiti pada awal 1980an dan kemudian diaplikasikan kepada bentuk-bentuk sejenis. Grafiti trensil,
Seni poster yang ditempel atau
Seni stiker, dan instalasi
jalanan atau pahatan adalah bentuk umum dari
Seni jalanan modern.
Istilah "
Seni perkotaan", "
Seni gerilya", "pasca-grafiti" dan "neo-grafiti" juga terkadang digunakan ketika merujuk kepada karya
Seni yang dibuat dalam konteks-konteks tersebut. Karya
Seni grafiti yang dilukis dengan semprotan tradisional sendiri terkadang masuk dalam kategori ini, kecuali grafiti teritorial atau vandalisme murni.
Seni jalanan dapat dijumpai di seluruh dunia. Perkumpulan seniman
jalanan dapat ditemui juga di kota-kota besar dan kecil di berbagai negara, yang bergerak dalam medium dan teknik yang beraneka rupa. Seniman
jalanan yang tenar juga dapat menggelar pameran di pelbagai belahan dunia untuk menunjukkan karyanya.
= Amerika Serikat
=
New York
New York adalah kota yang menarik bagi banyak seniman
jalanan dunia. Di Manhattan,
Seni jalanan "post-graffiti" tumbuh pada era 1980-an dari daerah SoHo dan Lower East Side yang kala itu masih merupakan lingkungan yang sepi. Daerah
Seni Chelsea juga menjadi tempat jujukan yang kadang kala juga menyelenggarakan pameran formal karya
Seni dari seorang seniman
jalanan. Sedangkan di Brooklyn, lingkungan Williamsburg dan Dumbo, khususnya yang dekat dengan dekat laut, dikenali sebagai area
Seni jalanan.
= Indonesia
=
Pada tahun 2000-an, kelompok-kelompok seniman
jalanan mulai banyak bermunculan di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung dan Jogja. Bomber adalah sebutan untuk para pembuat
Seni jalanan ini. Mereka lebih banyak berkegiatan pada malam hari untuk menghindari para petugas keamanan.
Surabaya
Pada tahun 2011, Serikat Mural Surabaya didirikan untuk mencegah pergesekan antarkelompok mural di Surabaya. Perserikatan ini kemudian menjamah kepentingan yang lebih luas dengan menyatukan suara para penggiat
Seni jalanan. Mural kemudian menjadi wahana menyuarakan kritik sosial dan narasi di tempat umum Surabaya. Akan tetapi, sejak diselenggarakannya Preparatory Committee III UN Habitat di Surabaya pada tahun 2016, Pemerintah Kota Surabaya secara aktif menertibkan
Seni jalanan dengan hanya menyetujui karya-karya yang sehaluan dengan agenda pemerintahan. Karya
Seni jalanan yang bertentangan dengan itu dilarang oleh pemerintah Kota Surabaya. Beberapa seniman mural pun sempat ditahan Satpol PP Surabaya karena kedapatan sedang membuat karya
Seni jalanan tanpa izin. Hal tersebut kemudian memicu gerakan Street Art Melawan yang dipelopori oleh Serikat Mural Surabaya.
Referensi
Bacaan tambahan
Pranala luar
Media tentang street art di Wikimedia Commons
Street Art di Curlie (dari DMOZ)
Street Art di Indonesia (dari EF Blog)