Babak kualifikasi sepak bola pada Pekan Olahraga Nasional 2012 adalah kompetisi
sepak bola yang dimainkan untuk menentukan 10 tim yang berhak tampil ke putaran final di Riau bersama Jawa Timur sebagai juara bertahan dan Riau sebagai tuan rumah, yang lolos langsung.
Babak kualifikasi ini berlangsung dari 21 Juni hingga 27 Oktober 2011.
kualifikasi ini masuk dalam agenda Pra
Pekan Olahraga Nasional edisi Pra
Pekan Olahraga Nasional 2012 yang diikuti oleh 29 tim
sepak bola putra perwakilan provinsi di Indonesia. Hanya Maluku Utara dan Nusa Tenggara Timur yang tidak berpartisipasi
pada Babak kualifikasi ini. Seperti
pada gelaran
Babak kualifikasi Pra PON sebelumnya, tim-tim yang berpartisipasi dibagi berdasarkan zona atau kewilayahan dengan kuota tertentu.
Kompetisi
= Pra PON Zona Sumatera/Wilayah I
=
Grup A/Grup I/Sumatera Bagian Utara (Sumbagut)
Grup B/Grup II/Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel)
= Pra PON Zona Jawa/Wilayah II
=
= Pra PON Zona Bali–Nusa Tenggara/Wilayah III
=
Tim Nusa Tenggara Timur memilih tidak berpartisipasi sehingga dilakukan pertandingan single match.
= Pra PON Zona Kalimantan/Wilayah IV
=
= Pra PON Zona Sulawesi//Wilayah V
=
Grup A/Sulawesi I/Sulawesi Bagian Utara (Sulbagut)
Grup B/Sulawesi II/Sulawesi Bagian Selatan (Sulbagsel)
= Pra PON Zona Maluku–Papua/Wilayah VI
=
= Play-off
=
Zona Sumatera (Wilayah I)
Kontroversi
= Protes tim Bali
=
Tim
sepak bola Bali gagal melangkah ke PON
2012 setelah ditaklukan NTB lewat adu penalti
pada Babak Pra-PON di Stadion Gelora 17 Desember, 20 Juni 2011. Hingga berakhirnya waktu normal, skor imbang 1–1. Pemenang ditentukan melalui adu penalti karena pertandingan hanya berlangsung sekali. Duel yang cuma sekali ini mengundang kekecewaan dan protes di kubu Bali. Karena lazimnya, laga yang melibatkan dua tim seharusnya diputar dengan sistem kandang dan tandang. Kendati demikian, Badan Liga Amatir Indonesia (BLAI) tetap
pada keputusannya. Kebijakan BLAI yang menggelar pertandingan sekali sehingga menguntungkan NTB, mengundang kekecewaan dari sejumlah pengurus dan mantan pemain Bali.
= Protes tim Sumatera Utara
=
Format kompetisi
Ketidakkonsistenan format kompetisi untuk dua grup di zona Sumatera menjadi pemicu munculnya protes tim Sumut. Manajemen tim Sumut melayangkan surat protes kepada PSSI, terkait proses lanjutan
Babak kualifikasi PON wilayah Sumatera. Ini terjadi, lantaran PSSI langsung meloloskan masing-masing juara grup usai rapat Komite Kompetisi PSSI
pada 12 Oktober 2011. Menurut tim Sumut, lazimnya diadakan pertandingan silang untuk dua tim teratas
pada dua grup yang ada. Hal ini dipertegas dengan sistem yang diberlakukan sangat berbeda dengan rencana awal, dimana
Babak kualifikasi lanjutan kedua, ada empat tim (dua tim terbaik Grup A dan Grup B), bakal berebut tiga tiket ke PON untuk wilayah Sumatera.
Penggunaan pemain tidak sah
Tim Sumut melancarkan protes dan keberatan ke PSSI terkait Edy Syahputra Daulay, kiper tim Jambi yang turun bermain di
Babak kualifikasi. Menurut tim Sumut, Edy Syahputra Daulay masih terdaftar di tim Sumut dan telah mengikuti sejumlah pertandingan uji coba sebelumnya. Oleh karena itu statusnya, Edy Syahputra Daulay sebagai pemain tidak sah.
Jersei tim
Referensi