Glebionis coronaria, sebelumnya disebut Chrysanthemum coronarium, adalah spesies tumbuhan berbunga dalam keluarga Asteraceae . Ia berasal dari wilayah Mediterranean . Ini dibudidayakan dan dinaturalisasi di Asia Timur dan di lokasi yang tersebar di Amerika Utara.
Glebionis coronaria digunakan sebagai sayuran daun . Nama-nama umumnya termasuk
Serunai daun,
Serunai sayur,
Serunai hijauan,
Serunai dapur, chop suey , crown daisy, dan
Serunai jepang. .
Karakteristik
Tanaman herba berdaun,
Serunai sayur merupakan tanaman tahunan . Ia memiliki kuntum bunga kuning yang dikelompokkan dalam kepala bunga kecil dan daun berlobang dua menyirip aromatik. Bijinya berbentuk cypselae bergaris dan bersayap. Sayuran ini tumbuh sangat baik di iklim sedang atau sedikit dingin, tetapi akan segera berbunga prematur dalam kondisi musim panas yang hangat. Benih ditaburkan di awal musim semi dan musim gugur.
Tanaman ini kaya akan mineral dan vitamin dengan konsentrasi kalium 610 mg/100 g dan karoten 3,4 g/100 g dalam porsi yang dapat dimakan. Selain itu, tanaman ini mengandung berbagai antioksidan (pada jaringan batang, daun, dan akar) yang memiliki potensi manfaat jangka panjang bagi kesehatan manusia, meskipun sifat racun (dioxin) juga telah diamati. Ekstrak dari C. coronarium var.spatiosum telah terbukti menghambat pertumbuhan Lactobacillus casei, bakteri menguntungkan usus manusia."
Kegunaan kuliner
Sayuran tanaman ini digunakan dalam banyak masakan Asia. Dalam masakan Korea, tanaman ini disebut 쑥갓 (Bahasa Korea: ssukgat) dan digunakan sebagai bahan dalam berbagai sup dan semur, serta sebagai lauk ( namul ). Ini juga tersedia secara luas di Tiongkok yang disebut 茼蒿(菜) (Kanton tong ho (choy), Mandarin tónghāo (cài) ) dan muncul di berbagai masakan Tiongkok sebagai bahan untuk tumisan, semur, casserole, dan hotpot. Dalam masakan Jepang, disebut "sayuran musim semi" ( Jepang: 春菊 ), dan digunakan dalam nabemono , dicampur ke dalam nasi, atau ditaburi kecap dan biji wijen sebagai lauk. Dalam masakan Vietnam, sayuran dikenal sebagai ( bahasa Vietnam: cải cúc ) atau ( bahasa Vietnam: tần ô ), dan digunakan dalam sup ( canh ) atau sebagai lauk pendamping berbagai mie kuah. Dalam hotpot, ditambahkan pada saat-saat terakhir ke dalam panci agar tidak terlalu matang.
Di Kreta, berbagai spesies yang disebut mantilida (μαντηλίδα) pucuknya yang empuk dimakan mentah atau dikukus oleh penduduk setempat.
Referensi