- Source: Sidik Kertapati
Sidik Kertapati (19 April 1920 – 2 Juli 2007) adalah seorang anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari tahun 1950-1959 dan salah satu anggota dari bagian Golongan Muda menjelang Proklamasi Kemerdekaan.
Riwayat Hidup
= Kehidupan Awal
=Sidik Kertapati dilahirkan pada tanggal 19 April 1920 di Klungkung, Bali. Beliau menempuh jenjang pendidikan di Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO) dan kemudian melanjutkan ke Handels Vak School (HVS), sekolah dagang, di Surabaya.
= Karier Organisasi
=Pada masa penjajahan Belanda, Sidik Kertapati bergabung dengan Organisasi Sarikat Buruh Bengkel dan Partai Gerindo. Saat Jepang menduduki Indonesia dari tahun 1942-1945, Sidik Kertapati bergabung dengan GERINDOM (Gerakan Indonesia Merdeka), sebuah organisasi yang didirikan oleh pemuda-pemuda yang kecewa atas pembubaran PUTERA dan berpusat di Jalan Menteng No.31.
= Masa Mempertahankan kemerdekaan
=Pada saat Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu pada tanggal 15 Agustus 1945, Sidik Kertapati termasuk bagian dari golongan muda. Kemudian dia bergabung dengan Angkatan Pemuda Indonesia (API) di mana setelah bergabung Sidik dan kolega-koleganya mengumpulkan massa sebanyak 200.000 untuk menghadiri Rapat Raksasa Lapangan Ikada dan sehari kemudian Jepang menangkap Sidik Kertapati dan teman-temannya. Sidik Kertapati dijebloskan di Penjara Bukit Duri dan dapat melarikan diri dari penjara dan kembali bergabung dengan API.
Saat Belanda kembali masuk ke Indonesia, Sidik Kertapati bergabung dengan Laskar Rakyat Djakarta Raya (LKDR). Pada November 1946, Laskar Rakyat Djakarta Raya dan organisasi laskar-laskar lainnya menyatukan diri menjadi Laskar Rakyat Djawa Barat (LKDB) dan Sidik terpilih sebagai pimpinan organisasi bersama dengan Astrawinata & Armunanto. LKDB menolak Perjanjian Renville dan memutuskan untuk bergeriliya di hutan-hutan Jawa Barat. Selama bergeriliya, Sidik Kertapati sempat terkena peluru musuh.
Pada tahun 1949, Sidik Kertapati bergabung dengan Sarekat Kaum Tani Indonesia (SAKTI) dan menjadi ketua dari tahun 1949 sampai dengan tahun 1954 saat SAKTI melebur dengan Barisan Tani Indonesia.
= Anggota DPR
=Setelah penyerahan kekuasaan, Sidik Kertapati menjadi Anggota DPR-RIS dan pada saat RIS dibubarkan dia tetap menjadi anggota DPR Sementara. Pada Pemilihan umum tahun 1955, Sidik Kertapati terpilih sebagai anggota DPR dari PKI mewakili daerah pemilihan Jawa Barat. Dia menjabat sebagai anggota DPR sampai DPR dibubarkan pada tahun 1960.
Selama menjadi anggota DPR, Sidik Kertapati mengeluarkan salah satu kebijakan yang cukup populer, Mosi Sidik Kertapati. Mosi ini menyatakan bahwa Mohammad Roem bertanggung jawab atas Perisitiwa Tanjung Morawa yang mengakibatkan jatuhnya Kabinet Wilopo.
= Menjadi Eksil
=Pada tahun 1965, meletus peristiwa G30S dan berhubung Sidik Kertapati memiliki hubungan dengan Barisan Tani Indonesia, dia harus melarikan diri dari Indonesia dengan meninggalkan istri dan keenam anaknya dan negara yang dituju yaitu Belanda. Setelah hampir 40 tahun tinggal di Belanda, Sidik Kertapati akhirnya bisa kembali ke Indonesia pada tahun 2002.
Meninggal Dunia
Sidik Kertapati meninggal dunia pada tanggal 2 Juli 2007 diusianya ke-87 di Jakarta pada pukul 02:35 WIB.
Kehidupan Pribadi
Sidik Kertapati menikah dengan Siti Rukiah pada tahun 1952 dan dikaruniai enam orang anak.
Karya
Sekitar proklamasi 17 Agustus 1945 (1957)
Referensi
Kata Kunci Pencarian:
- Sidik Kertapati
- Persatuan Progresif
- Partai Acoma
- M.H. Lukman
- Era Demokrasi Liberal (1950–1959)
- Daftar anggota Dewan Pertimbangan Agung
- Chaerul Saleh
- Rencana pendudukan kembali Indonesia
- Anita Noeringhati
- Daftar anggota Dewan Perwakilan Rakyat Gotong Royong 1960–1965
- Siti Rukiah
- D. N. Aidit
- Acoma Party
- List of members of the Indonesian House of Representatives (1956–1959)
- List of members of the Indonesian House of Representatives (1950–1956)
- Serpong railway station