- Source: Sindangjaya, Kersana, Brebes
Sindangjaya adalah desa di kecamatan Kersana, Brebes, Jawa Tengah, Indonesia.
Batas Wilayah Desa Sindangjaya
Jarak Desa Ke Pusat Pemerintahan
Sejarah Singkat Desa Sindangjaya Kec. Kersana - Kab. Brebes
DAFTAR NAMA - NAMA KUWU / KEPALA DESA SINDANGJAYA
Berikut nama - nama Kepala Desa Sindangjaya, Kecamatan Kersana, Kabupaten Brebes:
Fasilitas Umum/Sosial
= Kantor Kepala Desa / Balai Desa
=Dibangun pada tahun 1821 di halaman rumah Kepala Desa/Kuwu yang pertama sampai dengan Kuwu yang ke 2 (dua). Kantor Kepala Desa/Kuwu dipindah ke tanah pasar asrama pada Pemerintahan Kuwu ke 3 ( tiga ) yang bernama Soetadiraksa pada tahun 1951 s/d tahun 1952. Kantor Kepala Desa/Kuwu masih di pasar asrama yang bernama: Soekarja bin Taspan pada tahun 1953 s/d tahun 1954 ( Bapak Soekarja bin Taspan adalah Kuwu Kartiker / Pjs / Rokomba). Kantor Kepala Desa / Kuwu dipindah ke halaman rumah Kuwu Definitif ke 4 ( empat ) yang bernama: Mochamad bin H. Masyur pada tahun 1955 s/d tahun 1969. Kantor Kepala Desa/Kuwu dipindah pada masa pemerintahan Kuwu Mochamad bin H. Mansyur tahun 1960 sampai dengan sekarang yang terletak Wilayah RT 003 RW 003 pada Persil: 25 d I ( blok: 016 ), Luas tanah: 2250 M 2
= Masjid
=Masjid Jami baitul Mutaqien Desa Sindangjaya Kecamatan Kersana Kabupaten Brebes dibangun pada tahun 1938, Luas tanah Wakaf semula: 280 M 2. Penambahan tanah wakaf tahun 2000 seluas: + 230 M 2 dari H. Samsudin Jakarta . Luas tanah wakaf Masjid jami Baitul Mutaqien: + 510 M 2 . Masjid Jami Baitul Mutaqien direnovasi / rehab total sekitar tahun 1961 dan di Renovasi kembali / rehab total tahun 1984 dan selesai tahun 1986 . Dengan adanya penambahan tanah wakaf dari Bapak H. Samsudin Jakarta terlebih Bangunan Masjid Jami Baitul Mutaqien dianggap kurang besar dan fisik bangunannya sudah Rapuh maka direnovasi lagi / rehap total. Renovasi Masjid jami Baitul Mutaqien dimulai bulan Nopember 2007 sampai dengan tahun 2010 ( selama 3,5 tahun ) dengan menelan biaya 1,5 M ( Satu Milyard lima ratus juta rupiah );
= Pemakaman Umum (TPU)
=Dibangun tahun 1822 luas tanah + /- 11260 M2; Penambahan/perluasan TPU pada tahun 2000 seluas 521 M 2 sehingga luas total tanah TPU: + 11781 M 2.
Pemakaman Umum ( TPU ) terkena erosi / longsor sekitar Tahun 2009, + 1351 M 2 sehingga tanah TPU yang tersisa ± 10430 M 2
= Pendidikan
=SD Negeri Sindangjaya 01 berdiri Pada tanggal 01 Februari 1961, satu lokasi dengan Kantor Kepala Desa / Balai Desa; Gedung SD Negeri Sindangjaya 01 dipindah ke sebelah timur Desa sekitar tahun 1969, luas tanah; + 2760 M 2;
SD Negeri Impres Sindangjaya II berdiri sekitar tahun 1972 satu lokasi dengan SD Negeri Sindangjaya I (sekarang dihapus / dimerjer karena tidak punya murid );
SD Negeri Impres Sindangjaya III dibangun tahun 1978, lokasi RT 004 RW 001,luas tanah: + 1522 M 2 ;
TK Pertiwi berdiri pada tanggal 20 Nopember 1974,satu lokasi dengan Kantor Kepala Desa / Balai Desa Sindangjaya
Kelompok Bermain Tunas Bangsa ( PAUD )berdiri pada tanggal 01 Juni 2007, satu lokasi dengan SD Negeri Sindangjaya I ;
= Fasilitas Kesehatan
=Poliklinik/Polindes berdiri sekitar tahun 2002, satu lokasi dengan Kantor Kepala Desa / Balai Desa Sindangjaya;
Posyandu berdiri sekitar tahun 1980 antara lain:
Posyandu Mawar ( RW 001 )
Posyandu Melati ( RW 002 )
Posyandu Anggrek ( RW 003 )
Posyandu Terate ( RW 004 )
PKD ( Pos Pelayanan Kesehatan ) dana dari BLUDE, Masih satu lokasi dengan Kantor Kepala Desa / Balai Desa Sindangjaya ;
= Waduk / Embung
=Embung dibangun sekitar tahun 1843 adalah peninggalan Belanda dan airnya digunakan untuk pengoprasian saat menggiling tebu. Luas Embung yang berlokasi di Areal Karang Anyar Wetan Desa Sindangjaya: + 10.000 M 2 . Pembangunan Embung dipimpin oleh serdadu Belanda orang Kalimantan Timur ( Bontang ). Air Embung di isi dari kali Kebuyutan pakai pompa dengan operator Ki Rajiman orang Desa Kubangpari selatan ( yang dulunya dalam sejarah Desa Sindangjaya Kupangpari Selatan adalah Desa Sindangjaya . Dengan demikian Kubangpari Selatan sampai sekarang punya sebutan Tanah Jaikar. Desa Sindangjaya penduduknya tidak diperbolehkan nanggap Wayang Golek ataupun hiburan lainya yang berbau mistik termasuk Desa Kubangpari wilayah selatan dikarenakan FAMALI . Setelahnya Bapak Rajiman meninggal dunia, maka Embung dipegang oleh Ki Ali atas perintah dari pihak PG. Ketanggungan Barat. Pada tanggal 25 Nopember tahun 2012 Embung tersebut selesai di Renovasi oleh pihak PU pengairan wilayah Cisanggarung Jawa Barat ( dipungsikan lagi sebagai tandon air untuk kepentingan petani yang ada dilokasi Areal Karang Wetan maupun petani Desa Kubangpari ). Sebelum direnovasi Embung tersebut ditanami padi dan lain sebagainya dibawah kekuasan PU Pengairan . Sekarang Embung tersebut dipegang oleh PU Pengairan ;
Embung yang terletak di Areal Lamaran kidul Desa Sindangjaya Kecamatan Kersana dengan luas tanah + 7500 M 2 juga peninggalan Belanda dengan istilah Embung milik Desa Sindangjaya Ketanggungan Wes dibangun tahun berikutnya setelah pembangunan Embung yang berlokasi di Areal Karang Anyar Wetan; sekarang dipegang / dalam pengawasan PU Pengairan dan embung tersebut ditanami Padi dan lain sebagainya ( belum ada perbaikan / Rehab );
= TUGU / GAPURA
=Tugu Desa / Pembatas Desa Sindangjaya - Pende dan Pembatas Desa Sindangjaya – Karangbandung Kecamat Ketanggungan dibangun sejak Pemerintahan Kuwu yang pertama yaitu tahun 1821 termasuk tugu pembatas persawahan Desa Sindangjaya - Desa Banjarlor Kec. Banjarharjo
= Pasar Desa
=Berdirinnya Pasar Desa / Pasar Grembyeng di Desa Sindangjaya keberadaannya secara tiba-tiba. Pasar tersebut disebut Pasar Kembang Tanjung, yang secara kebetulan pasar tersebut dibawah pohon KEMBANG TANJUNG *. Lokasinya diperbatasan Desa Sindangjaya – Pende di lajur pinggiran jalan Merdeka yang yang sekarang Jalan PU Kabupaten Brebes ( Jalan Raya Ketanggungan – Banjarharjo ). Pasar Tanjung berjalan beberapa tahun saja dari semenjak atahun 1947 sampai dengan tahun 1951. Pasar Kembang Tanjung di pindah kearah selatan ( tepatnya disebelah Timur Jalan Merderka yang kebetulan saat itu disebelah timur rumahnya Bapak Kuwu Definitive ke 4 yaitu Bapak Mochamad / sebelah timur Kantor Kuwu. Pasar tersebut diberi nama *PASAR ASRAMA * Pasar Desa / Pasar asrama ( Pasar Grembyeng ) dibangun sejak Pemerintahan Kuwu Soetadiraksa yaitu tahun 1952. Pada Tahun 1974 masa Pemerintahan Bapak Haryono selaku Pjs.Kepala Desa ( dulu namanya Kartiker ) pasar tersebut sudah tidak ada lagi, karena tanah pasar terjual oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Pada tahun 1980 dibangun lagi pasar grembyeng oleh Bapak Kasan.T yang berlokasi sekarang diwilayah RT 004 RW 004. Bapak Kasan.T adalah Kepala Desa Definitive yang ke 6. Pasar tersebut hanya berjalan beberapa tahun saja akhirnya pasar asrama bangrut juga dikarenakan para pedagang merasakan pasarnya tidak rame, bahkan barang dagangannya tidak laku. Sirnalah *PASAR ASRAMA* Di Desa kita yang yang tercinta ini, yang dikenang hanyalah namanya saja ;
Sekarang Yang masih Cuma tanahnya seluas: + 350 M 2 ;
= LAPANGAN
=a. lapangan Sepak bola pertama dibangun tahun 1977 dengan kapasitas lapangan kecil;
b. lalu ada penambahan lahan tanah untuk memperluas kapasitas lapangan sepak bola, sehingga luas lapangan sepak bola: + 10.000 M
= Telekomunikasi
=PT. XL membangun Tower XL dimulai bulan September tahun 2007. Pembangunan Tower XL berlokasi wilayah RT 003 RW 003 Tanah pekarangan atas nama Solichah bt. H.Usman pada Persil: 25 d I ( blok: 016 ), C. Nomor: 610 diatas tanah hak milik keluarga besar Almarhum H. Mochamad - Almarhumah Hj. Siti Maunah. Berakhir masa sewa tanah untuk pembangunan Tower XL tanggal 30 September 2017 ( selama 10 tahun ) ;
Batas Wilayah
Secara geografis, Desa Sindangjaya berbatasan dengan beberapa wilayah administratif, baik yang termasuk ke dalam wilayah administratif Kabupaten Tegal, Kabupaten Banyumas,Kabupaten Cilacap maupun Kota Tegal, antara lain sebagai berikut:
Statistik
= Gender
=Potensi Wisata
Seni, dan Budaya
= Kesenian
=Atraksi kesenian di Desa Sindangjaya
= Makanan
=Makanan di Desa Sindangjaya