- Source: Sindrom takotsubo
Sindrom takotsubo atau kardiomiopati takotsubo, juga dikenal sebagai sindrom patah hati, adalah jenis kardiomiopati non-iskemik yang dapat melemahkan otot jantung secara tiba-tiba. Melemahnya otot jantung ini dapat dipicu oleh stres secara emosional, seperti kematian orang yang dicintai, putus cinta, penolakan dari pasangan, atau kecemasan secara terus-menerus. Stresor dapat bersifat fisik seperti perdarahan, sepsis, asma, atau feokromositoma. Namun, telah diteliti lebih lanjut bahwa sindrom takotsubo dapat terjadi tanpa adanya episode stres.
Sindrom ini sering terjadi pada perempuan pasca-menopause. Nama "takotsubo" berasal dari bahasa Jepang (たこつぼ, takotsubo) yang berarti "perangkap gurita", karena ventrikel kiri jantung membentuk menyerupai perangkap gurita ketika dipengaruhi oleh kondisi ini.
Faktor risiko
= Stres
=Kebanyakan sindrom takotsubo didahului oleh peristiwa yang membuat stres meskipun terdapat kasus tanpa pemicu stres. Beberapa pasien dilaporkan bahwa mereka memiliki kardiomiopati takotsubo setelah mengalami stres secara emosional. Selain itu, beberapa pasien yang memiliki stresor klinis sebelumnya (seperti cedera otak, serangan asma atau eksaserbasi pada penyakit kronis) telah menunjukkan bahwa jenis ini lebih berisiko daripada pemicu stres emosional.
= Kelamin
=Perempuan, terutama perempuan pasca-menopause, lebih berisiko mengalami sindrom takotsubo. Beberapa peneliti menciptakan teori tentang kemungkinan efek perlindungan estrogen untuk mencegah sindrom ini.
= Genetik
=Hingga saat ini, faktor risiko ini sedang diselidiki jika sifat genetik tertentu yang berkaitan dengan reseptor katekolamin (reseptor pada sel-sel otot jantung) berperan dalam pengembangan sindrom takotsubo.
Referensi
Pranala luar
Krishnan, Lakshmi; Marchalik, Daniel (8 September 2018). "Understanding Heartbreak: From Takotsubo to Wuthering Heights". The Lancet. 392 (10150): 812. doi:10.1016/S0140-6736(18)32061-0. Diakses tanggal 25 September 2019.
Wagner, Judith N. (Fall 2014). "Death by voodoo: truth or tale?". Hektoen International Journal. 6 (4). ISSN 2155-3017.
Takotsubo Network – situs untuk profesional and orang yang pernah mengalami sindrom takotsubo.