- Source: SMA Negeri 4 Pekanbaru
- SMA Negeri 4 Pekanbaru
- SMA Negeri 11 Pekanbaru
- Kota Pekanbaru
- SMA Negeri 5 Pekanbaru
- SMA Negeri 2 Pekanbaru
- Gatot Eddy Pramono
- Kota Banjarmasin
- Deni Hasoloan Simanjuntak
- Syamsuar
- Daftar sekolah menengah pertama negeri di Indonesia
- Intsiawati Ayus
- Development Basketball League
- Trans Metro Pasundan
- Bandung
- Indonesia omnibus law protests
- Sutan Mohammad Amin Nasution
- Palembang
SMA Negeri (SMAN) 4 Pekanbaru, merupakan salah satu Sekolah Menengah Atas Negeri yang ada di Provinsi Riau, Indonesia. Sama dengan SMA pada umumnya di Indonesia masa pendidikan sekolah di SMAN 4 Pekanbaru ditempuh dalam waktu tiga tahun pelajaran, mulai dari Kelas X sampai Kelas XII.
Pada tahun 2007, sekolah ini menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebelumnya dengan KBK.
Fasilitas
Berbagai fasilitas dimiliki SMAN 4 Pekanbaru untuk menunjang kegiatan belajar mengajar. Fasilitas tersebut antara lain:
Kelas
Perpustakaan
Laboratorium Biologi
Laboratorium Fisika
Laboratorium Kimia
Laboratorium Komputer
Laboratorium Bahasa
Sejarah Singkat
Berdirinya SMA Negeri 4 Pekanbaru diawali dengan adanya keinginan dari Kanwil Depdikbud (Sekarang Dinas Pendidikan) Provinsi Riau untuk mendirikan Sekolah Menengah Atas (SMA) di Pekanbaru, guna menambah sekolah – sekolah Negeri yang sudah ada. Pada mulanya pembangunan gedung SMAN 4 Pekanbaru akan didirikan antara Padang terubuk dan daerah Kulim. Setelah ditinjau dan dipertimbangkan lagi pembangunan sekolah tersebut tidak jadi dilaksanakan di daerah tersebut, maka terpilih daerah Simpang Tiga sebagai areal pendirian SMA kemudian pembagunan gedung sekolah dimulai pada tahun 1980.
SMA Negeri 4 Pekanbaru yang pada waktu itu bernama SMA Negeri Simpang tiga, berdiri diatas areal yang luasnya 15.820 M2 dengan luas bangunan 2.344 M2 . Penerimaan siswa pertama dikelola oleh bapak Drs. Abdul Muis Bi’mun dengan penerimaan siswa sebanyak 6 kelas. Gedung SMA Negeri 4 Pekanbaru pada tiga bulan pertama belum dapat digunakan karena sarana dan prasarana serta fasilitas belum terpenuhi dan belum memadai untuk pelaksanaan Proses Belajar Mengajar (PBM), sehingga pelaksanaan PBM dilakukan di SMP Negeri 8 Pekanbaru, yang letaknya bersebelahan dengan SMAN 4 Pekanbaru.
Adalah Bapak Drs. Johanes Juned yang bertugas diKanwil Depdikbud Provinsi Riau dalam bidang Laboraturium IPA dan Kimia ditunjuk oleh Bapak Drs.H. Samad Taha untuk memimpin SMA pada tanggal 31 Januari 1981. Semasa itu masih banyak kendala dan tantangan yang harus dihadapi dalam Proses PBM di SMA Negeri 4 Pekanbaru, antara lain yaitu :
Kurang berminatnya siswa untuk masuk SMAN 4 Pekanbaru, karena pada waktu itu SMA Negeri 4 Pekanbaru belumlah menjadi sma favorit seperti sekarang, sehingga calon siswa merasa sebagai “siswa buangan” dari SMA lain yang ada di Pekanbaru
Kurangnya sarana Proses Belajar Mengajar
Sarana tranportasi yang belum mendukung
dengan adanya kendala – kendala tersebut maka kepala sekolah dan majelis guru pada saat itu mengambil inisiatif sebagai berikut :
Meningkatkan kualitas Proses belajar Mengajar serta pembinaan terhadap siswa baik Intra maupun Ekstrakurikuler
Mengadakan kegiatan gotong royong bersama untuk menyiapkan gedung dan sarana sekolah untuk menunjang proses PBM
Atas prakarsa bapak Imran Said Alam. BA dibuka line/trayek Oplet jurusan Pasar Dupa ke Simpang Tiga pada tahun 1981
Dengan usaha usaha tersebut akhirnya menampakkan hasil yang signifikan, SMA Negeri 4 Pekanbaru mulai dilirik dan diminati masyarakat, selain itu SMA Negeri 4 Pekanbaru juga mendapatkan penghargaan juara 1 kebersihan sekolah 2 tahun berturut turut yaitu tahun 1981 dan tahun 1982.
Berkat usaha kepemimpinan yang baik dan kerjasama yang solid, maka SMA Negeri 4 Pekanbaru mulai mendapat nama yang baik dimata masyarakat. Dukungan alumni dan masyarakat memberikan andil yang besar dalam perkembangan SMA Negeri 4 selanjutnya. Dari tahun ketahun jumlah alumni yang melanjutkan ke perguruan tinggi negeri semakin meningkat hal ini semakin memperbaiki citra SMAN 4 Pekanbaru. Lingkungan sekolah yang aman karena berada di dalam kawasan Komplek AURI Pekanbaru memberikan rasa ketenangan dan ketentraman kepada warga sekolah selama berada dilingkungan sma negeri 4 pekanbaru, tindakan kriminalitas maupun tawuran siswa jarang terjadi bahkan nyaris tidak pernah terjadi dilingkungan sekolah.
Pada bulan oktober tahun 1984 SMAN 4 Pekanbaru mengalami pergantian pimpinan untuk pertama kalinya, karena Bapak Drs. Johannes Juned dipercaya untuk menjadi Kepala Sekolah Indonesia yang ada di Moscow (Russia). Bapak Johannes Juned di gantikan oleh bapak Yohan Yulius BA (1984-1989).
Pada tahun 1989 terjadi lagi pergantian kepemimpinan, Bapak Yohan Yulius digantikan oleh Bapak Tengku Faizal, BA (1989-1999). Pada tahun 1997 SMA Negeri 4 berganti nama dari SMA Negeri Simpang Tiga menjadi SMU Negeri 4 Pekanbaru, Sesuai dengan Sk Mendikbud No. 035 /0/97 tanggal 7 maret 1997 tentang perubahan status SMA menjadi SMU.
Pada tanggal 5 Maret 1999, terjadi pergantian kepemimpinan sekolah yang ketiga kalinya, bapak Tengku Faizal BA digantikan oleh bapak Drs. H.. Putra Indra, pada masa kepemimpinan bapak Drs. H. Putra Indra kemajuan SMA Negeri 4 Pekanbaru semakin pesat, baik dari segi sarana maupun Prestasi sekolah.
Pada tahun 2004 terjadi lagi perubahan nama sekolah, yakni dari SMU Negeri Simpang Tiga menjadi SMA Negeri 4 Pekanbaru.
Pada awal 2008 terjadi lagi pergantian kepemimpinan di SMA Negeri 4 Pekanbaru. Bapak Drs. H. Putra Indra Mendapatkan tugas baru Sebagai Kepala Di SMAN 7 Pekanbaru, dia digantikan oleh Bapak Drs. Azwir. Bapak Drs. Azwir sebelumnya menjabat sebagai Waka Kurikulum SMAN 9 Pekanbaru dan pada awal tahun 2008 dipercaya meneruskan estafet kepemimpinan di SMA Negeri 4 Pekanbaru.
Pranala luar
Situs resmi Diarsipkan 2012-06-30 di Wayback Machine.