- Source: SMP Swasta Budhi Dharma Balige
SMP Swasta Budhi Dharma Balige adalah salah satu sekolah menengah pertama berstatus swasta di Kecamatan Balige, Kabupaten Toba, Provinsi Sumatera Utara. Sebagai sekolah Katolik, SMP Swasta Budhi Dharma berada dalam naungan Yayasan Santo Yoseph, Keuskupan Agung Medan. SMP Swasta Budhi Dharma Balige merupakan salah satu SMP terbaik dan favorit yang ada di Kabupaten Toba. Sekolah ini telah terakreditasi A dan berstatus Sekolah Standar Nasional (SSN). Pendidikan di sekolah ini menekankan kemampuan akademik dengan diiringi iman dan moral Katolik yang teguh. Dengan demikian, diharapkan SMP Swasta Budhi Dharma Balige dapat menciptakan generasi penerus yang berkualitas, cerdas, berkarakter, dan meneladani Kristus dalam kehidupan dan pekerjaannya.
Sejarah Singkat
SMP Swasta Budhi Dharma Balige berdiri pada tanggal 1 September 1950. Sekolah ini didirikan oleh Kongregasi Frater CMM. Kepala sekolah pertama adalah Fr. Rudolf Ouneken, CMM.
Saat awal berdirinya sekolah ini, masyarakat belum terlalu memberikan kepercayaan atas mutu pendidikan yang ditawarkan SMP Swasta Budhi Dharma Balige. Sekolah ini baru menerima bantuan dari pemerintah setelah enam tahun berdiri yaitu pada 1 Agustus 1956. Pada 1 Januari 1967, SMP Swasta Budhi Dharma Balige resmi disubsidi 100% oleh pemerintah. Sebagai bentuk subsidi, pemerintah memberi bantuan dua orang guru, yaitu Bapak F. Sipahutar dan J. W. Gultom.
Seiring berjalannya waktu, sekolah ini mulai melebarkan sayap dalam dunia pendidikan. Hal ini terbukti dengan status akreditasi A yang disandang SMP Swasta Budhi Dharma Balige. Sekolah ini menjadi salah satu sekolah yang diperhitungkan dalam jenjang pendidikan dari tingkat kabupaten bahkan tingkat nasional.
Setelah masa jabatan Fr. Rudolf Ouneken, CMM berakhir tepatnya pada tahun 1955, gelar kepala sekolah disematkan kepada Ferdinand Sipahutar. Beliau menjabat sebagai kepala sekolah selama 12 tahun yakni sejak 1956 sampai dengan 1968. Setelah cukup lama mengabdi, jabatan kepala sekolah digantikan oleh Fr. M.F. Simbolon, CMM yang diresmikan pada 1 Januari 1969. Fr. M.F. Simbolon, CMM menjabat sebagai kepala sekolah selama empat tahun dan masa jabatannya berakhir pada 31 Desember 1973 dan digantikan oleh Fr. Albertus Fau, CMM. Fr. Albertus Fau, CMM menjabat sebagai orang nomor satu di sekolah ini sejak tanggal 1 Januari 1974 hingga 31 Desember 1975 (1 tahun). Kepala sekolah selanjutnya adalah Sr. Aloysya, FCJM hanya menjabat selama 1 tahun yaitu sejak 1 Januari 1979 sampai 31 Desember 1977. Kemudian sebagai penggantinya terpilihlah S. Simatupang dengan periode jabatan 1 Januari 1978 sampai dengan 30 Juni 1982 (4 tahun) lalu dilanjutkan oleh J.W. Gultom yang menjabatkan sejak tanggal 1 Juli 1982 sampai dengan 31 Juli 1998. Dalam sejarah sekolah ini, beliaulah kepala sekolah dengan masa jabatan paling lama yaitu 16 tahun. Setelah masa jabatan beliau berakhir, maka pada tanggal 1 Agustus 1998 dilantiklah Fr. Placidus Siagian, CMM sebagai kepala sekolah selama 2 tahun dan berhenti pada tanggal 30 Juni 2000. Setelah masa jabatan Fr. Placidus Siagian berakhir, maka posisi kepala sekolah diduduki oleh Fr. Benyamin Tunggu, CMM. Beliau menjabat sejak tanggal 1 Juli 2000 sampai dengan 30 Agustus 2009. Selanjutnya sekolah dipimpin oleh Fr. Herman Mandagi, CMM. S. Pd. yang menjabat sejak 1 September 2009 sampai dengan 30 Juni 2011 (2 tahun). Lalu Fr. Urbanus Takasi, CMM. S.S. menjabat sebagai kepala sekolah selama (4 tahun) sejak tanggal 15 Juli 2011 sampai dengan 8 Juli 2015. Dan kepala sekolah yang masa jabatannya terbilang masih baru yaitu Fr. Norbertus Banusu, CMM, S.Pd. yang menjabat sejak tanggal 9 Juli 2015 sampai dengan sekarang.
Pada awal berdiri, SMP Swasta Budhi Dharma Balige hanya menerima siswa laki-laki. Barulah pada tahun 1958 saat Bapak Ferdinand Sipahutar menjadi kepala sekolah, kaum hawa diperbolehkan menjadi peserta didik di sekolah ini. Dua orang murid perempuan pertama yang mengenyam pendidikan di SMP Swasta Budhi Dharma Balige adalah Sumaur Samosir dan Betty Gultom.
Motto
"NON SCHOLAE SED VITAE DISCIMUS"
artinya : Belajar Bukan Untuk Sekolah Melainkan Untuk HidupPendidikan yang diberikan SMP Swasta Budhi Dharma Balige bukan hanya akademik, tetapi juga pendidikan moral dan agama Katolik. Hal ini bertujuan agar siswa dan siswi bukan hanya pandai di bidang pelajaran, tetapi juga bisa menjadi teladan dalam bersikap, bertutur kata, dan berperilaku di lingkungan sekitarnya. Motto yang di ambil dari bahasa latin tersebut mungkin terlihat pendek namun di dalamnya dikemas tujuan utama sekolah ini.
Prestasi
Semakin lama, debut sekolah ini semakin menaiki puncak. Semakin banyak pula para orang tua yang memberikan kepercayaan kepada sekolah ini untuk mendidik anak-anak mereka. Hal ini didukung dengan kualitas alumni yang mampu unjuk gigi dalam prestasi dan masuk SMA favorit. Oleh karena itu, sekolah ini mendapat tempat di hati masyarakat. Sekolah ini juga mendapatkan predikat sekolah disiplin karena memiliki segudang aturan menuju pada kedisplinan. Sebagaimana kita tahu bahwa disiplin adalah kunci keberhasilan. SMP Swasta Budhi Dharma Balige juga pernah mendapatkan penghargaan Sekolah Adiwiyata Tingkat Kabupaten Toba. Dengan memenangkan berbagai olimpiade dan perlombaan, seperti OSN, Olimpiade MIPA Yasop, Olimpiade SCE, Olimpiade SMA Unggul Del, dan lain-lain, SMP Swasta Budhi Dharma Balige menunjukkan bahwa sekolah ini layak disebut sekolah favorit.
Akses
SMP Swasta Budhi Dharma Balige beralamat di Jalan Pastor Sybrandus Van Rossum, Soposurung, Balige. Karena berada di area perkantoran dan persekolahan, akses menuju SMP Swasta Budhi Dharma Balige sangat mudah. Siswa-siswi yang bersekolah di sini sekitar 75% menggunakan jasa angkutan umum saat hendak berangkat dan pulang sekolah. Sekolah ini juga menyediakan fasilitas asrama bagi siswa/siswi. Adapun asrama untuk putra berada sekitar 10 m dari sekolah dan asrama untuk putri berada sekitar 2 km. Bagi para siswi yang tinggal di asrama putri, disediakan angkutan berupa bus untuk mengantar-jemput mereka dari sekolah ke asrama.