ST12 adalah grup musik pop rock melayu Indonesia yang didirikan di Bandung, Jawa Barat pada tahun 2004. Grup tersebut didirikan oleh Ilham Febry alias Pepep (drum), Dedy Sudrajat alias Pepeng (gitar), Muhammad Charly Van Houten alias Charly van Houten (vokalis), dan Iman Rush (gitaris). Nama
ST12 sendiri merupakan kependekan dari Jalan Stasiun Timur No. 12 yang merupakan markas berkumpulnya grup musik ini. Sampai saat ini
ST12 telah menghasilkan 5 album musik. Saat ini,
ST12 digawangi Pepep sebagai penabuh drum, Indra sebagai pemetik bas, serta aris idol sebagai vokalis.
Sejarah
= Pembentukan, Jalan Terbaik, P.U.S.P.A, dan Pangeran Cinta (2004–2011)
=
Secara resmi
ST12 berdiri pada tanggal 20 Januari 2004, meski anggotanya telah lama berkecimpung di dunia musik. Sebelumnya, keempat personel ini tak saling kenal. Mereka sering bertemu di studio rental di Jalan Stasiun Timur 12, Bandung, milik Pepep. Nama
ST12 yang merupakan kependekan dari Jalan Stasiun Timur No. 12 adalah nama pemberian ayah Pepep, Helmy Aziz. Mereka juga berkompromi dengan mengambil aliran pop melayu, rakyat (folk)/akustik, dan jaz. Walau Charly menggemari jaz, Pepep menyukai jaz dan rok, sementara Pepeng tumbuh bersama musik rok. Sulitnya mendapat label rekaman yang mau menerima mereka,
ST12 akhirnya menempuh jalur indie (independent). Album perdana, Jalan Terbaik pun dirilis. Sayang, saat tur promosi album tersebut di Semarang, Iman Rush meninggal akibat pecah pembuluh darah di otak pada bulan Oktober 2005.
Album Jalan Terbaik sebenarnya sudah dirilis sejak bulan Juni 2005 dan baru diedarkan sebelum Iman Rush meninggal lewat label PT Gita Mitra Persada yang merupakan sublabel dari Musica Studio's. Sedangkan label Music+Plus adalah sebuah label manajemen yang mengedarkan albumnya dalam bentuk CD dan hanya dijual di daerah Bandung dan Cimahi saja.
Kesuksesan album perdana
ST12 membuat mereka dilirik Trinity Optima Production.
ST12 pun merilis album kedua P.U.S.P.A (2008) yang didedikasikan untuk Iman.
= Keluarnya Charly dan Pepeng, Lentera Hati (2011–2014)
=
Pada 9 Oktober 2011, kuasa hukum Charly merilis pernyataan bahwa Charly van Houten tidak lagi menjadi anggota band
ST12.
Pada 13 Oktober 2011, Pepeng keluar dari
ST12 setelah menyusul Charly.
Pada tahun 2012, grup musik ini kembali dengan formasi terbarunya. Yaitu pada posisi vokal diisi oleh Ridho sebagai pengganti Charly. Tahun 2013, grup musik ini resmi merilis album Lentera Hati di bawah naungan Universal Music Indonesia.
Pada Maret 2013,
ST12 meluncurkan album baru bertajuk Lentera Hati di Wisma Bentley Music, Malaysia. Pada saat yang sama,
ST12 memperkenalkan anggota baru, yaitu Koko (gitar) dan Indra (bas). Walaupun begitu, sebetulnya Indra sudah terlibat dalam pembuatan album "Lentera Hati" di tahun 2012-2013. Namun, saat itu dia masih terikat kontrak dengan band lain. Baru setelah Album Lentera Hati ini dirilis, Indra menjadi anggota resmi
ST12.
Lagu "Putih Putih Melati" dalam album ini pun telah menjadi Hits Single di Malaysia. Singel "Putih Putih Melati" menduduki peringkat-peringkat atas dalam bagan Radio-Radio Popular di Malaysia. Single ini pun masuk kedalam Top 5 untuk Top Single Chart di iTunes. Video Klip "Putih Putih Melati" pun pernah menjadi No. 1 Top Track untuk Daily Video yang paling popular di YouTube Malaysia selama beberapa hari berturut-turut.
Kesuksesan
ST12 di Malaysia ditandai dengan mendapatkan anugerah 16 kali Platinum Awards untuk album Lentera Hati yaitu menyamai jumlah unduhan total sebanyak lebih dari 4 juta kali.
= Terjemahan Hati (2014–2019)
=
Pada Ramadan tahun 2014,
ST12 merilis di YouTube sebuah lagu religi berjudul "Ampunan-Mu". Lagu ini merupakan perkenalan awal
ST12 dalam memperkenalkan album terbaru mereka. Kemunculan video klip ini adalah kejutan bagi para penggemar band asal Bandung ini adalah, karena
ST12 menampilkan vokalis baru bernama Dimas sebagai pengganti Rido Tuah.
Kemudian pada bulan Agustus 2014, mereka merilis sebuah single cover version bertajuk "Salam Terakhir" yang merupakan lover version dari lagu legendaris milik penyanyi kenamaan Malaysia, Sudirman.
Pada Oktober 2014,
ST12 merilis album terbaru mereka bertajuk Terjemahan Hati yang berisikan 11 lagu dan 1 lagu dengan bonus track "Terbaik Buatmu".
Namun pada akhirnya, Dimas ikut keluar dan mau tak mau Pepep dan Indra harus mencari sosok vokalis baru. Belakangan, barulah diketahui kalau
ST12 telah memiliki vokalis baru bernama Zaini atau yang akrab disapa Zai. Berbeda dengan tiga vokalis sebelumnya, Zai memiliki warna suara yang sedikit serak.
= Reuni (2019)
=
Sejak Ramadan 2019,
ST12 kembali ke formasi awal yaitu dengan bergabungnya Charly dan Pepeng—yang sebelumnya membentuk grup Setia Band—kembali ke
ST12 melakukan proses rekaman selama bulan Ramadan untuk album baru dan mengeluarkan singel "Jangan Marah-marah".
Setelah rilisnya singel tersebut, Charly dan Pepeng keluar lagi karna ada masalah kontrak label yang akhirnya hanya proyek reuni. Indra yang menjadi pemetik bas tambahan kini diangkat menjadi anggota resmi, dan manajemen
ST12 merekrut Firman Siagian (mantan vokalis The Fly serta finalis 3 besar Indonesian Idol musim kedua) sebagai vokalis baru. Dengan formasi ini,
ST12 merilis singel baru berjudul "Kepingan Hati".
Aktivitas lain
= Sebagai Duta Kereta Api Indonesia
=
Grup musik ini mendapat penghargaan sebagai Duta Kereta Api Indonesia oleh PT KAI pada tanggal 29 Desember 2015. Penghargaan ini dianugerahkan bukan semata-mata karena Hendy Helmy (EVP Daerah Operasi VI Yogyakarta kala itu—kakak Pepep) memiliki kedekatan langsung terhadap
ST12. Kakak Pepep ini mengakui bahwa grup musik ini—setelah ditinggal anggota asli, Charly dan Pepeng—bangkit dari keterpurukan dan mampu merilis album-album baru dengan vokalis baru dan warna baru. Diketahui, PT KAI menjelaskan bahwa studio tempat
ST12 awalnya berkumpul, di Jalan Stasiun Timur 12, merupakan bekas rumah dinas pegawai SS yang ditempati keluarga Helmy Aziz, ayah Pepep.
Anggota
Anggota sekarang
Ilham Febry (Pepep)– drummer, perkusionis (2004–sekarang)
Muh. Indra Gunawan (Indra) – bassis (2013–sekarang).
Mantan anggota
Iman Rush (Iman) – gitaris utama (2004–2005; meninggal 2005)
Charly van Houten – vokalis (2004–2011, 2019)
Dedy Sudrajat – gitaris (2004–2011, 2019)
Ridho Tuah – vokalis (2012–2014)
Koko – gitaris (2013–2014)
Dimas Moersas – vokalis (2014–2016)
Zai Muhamad Zahri – vokalis (2016–2019)
Firman Siagian – vokalis (2019–2020)
Musisi Tambahan
Galih – bassis (2005–2007)
Iwan – gitaris ritme (2005–2011)
Buche ex Utopia – bassis (2007–2011)
Raffi Kewoy – keyboard (2005–2011)
Aris Idol – vokalis (2022–sekarang)
Muh. Indra Gunawan (Indra) ex Utopia – bassis (2004–2009 & 2012–2013)
Iman Gaia – keyboard (2004–2005)
Diat Yovie & Nuno – gitaris (2005–2009)
Kiki – Keyboard (2005-2009)
Buche ex Utopia – bassis (2005–2011)
Adityawarman "Balum" - gitaris (2023–sekarang)
Garis waktu
Diskografi
Album Studio
Jalan Terbaik (2005)
P.U.S.P.A (2008)
Pangeran Cinta (2010)
Lentera Hati (2013)
Terjemahan Hati (2014)
Hijrah (2017)
Non Album
Cinta Tak Harus Memiliki (Hits Single)
Rindu Bersatu - Indonesia United
Sinar Pahlawanku
Hukum Cinta - Romansyah
Pengamen Borju - Dechan
Jangan Marah-Marah -
ST12 (Reunion)
Kepingan Hati - feat Firman Idol
7 Tahun - feat Setia band
Cukup Sampai Disini - feat Aris Idol
Harapan Tak Kunjung Usai - feat Hazama
Catatan kaki
Referensi
Pranala luar
(Indonesia) Profil di KapanLagi.com
ST12 di Facebook
ST12 di Twitter