Sebuah
Standar internal dalam kimia analitik adalah suatu zat kimia yang ditambahkan dalam jumlah yang tetap ke dalam sampel, blanko dan
Standar kalibrasi dalam suatu analisis kimia. Zat tersebut kemudian dapat digunakan dalam kalibrasi dengan memplotkan rasio antara sinyal analit terhadap sinyal
Standar internal sebagai fungsi konsentrasi analit
Standar. Hal ini dilakukan sebagai koreksi terhadap kehilangan analit selama preparasi sampel atau saat sampel dimasukkan.
Standar internal adalah senyawa yang hampir serupa, tetapi tidak identik dengan spesi kimia yang utama pada sampel, sebagaimana seharusnya dampak yang ditimbulkan saat preparasi sampel, berbanding lurus dengan jumlah dari tiap spesi, harus sama terhadap sinyal pada
Standar internal sebagaimana pada sinyal dari spesi utama pada kasus yang ideal. Penambahan sejumlah kuantitas analit utama dengan jumlah yang diketahui merupakan teknik khusus yang disebut penambahan
Standar, yang dilakukan untuk mengkoreksi efek matriks.
Rasio dari sampel tersebut kemudian digunakan untuk memperoleh konsentrasi analit utama mereka melalui kurva kalibrasi.
Standar internal yang digunakan harus menghasilkan sinyal yang mirip dengan sinyal analit dalam kebanyakan cara tapi cukup dapat dibedakan sehingga dua sinyal mudah dibedakan oleh instrumen. Sebagai contoh, klorobenzena terdeuterasi (C6D5Cl) adalah
Standar internal yang digunakan pada analisis cairan mudah menguap pada GC-MS karena hampir serupa dengan klorobenzena namun tidak mudah ditemukan secara alami. Norleusin juga merupakan salah satu
Standar internal yang populer pada analisis asam amino menggunakan GC-MS.
Aplikasi
= Spektroskopi NMR
=
Dalam spektroskopi NMR, contohnya pada inti 1H, 13C and 29Si, frekuensi bergantung pada medan magnetik, yang tidak pernah sama pada setiap eksperimen. Karenanya, frekuensi tersebut dilaporkan sebagai perbedaan relatif terhadap
Standar internal tetrametilsilan (TMS). Perbedaan relatif terhadap TMS tersebut dikenal sebagai pergeseran kimia, dan diukur dalam satuan bagian per juta (parts per million).
Pada prakteknya, perbedaan antara sinyal dari pelarut umum dan TMS diketahui, dan karena instrumen modern mampu mendeteksi pelarut terprotonasi pada pelarut terdeuterasi komersial hingga jumlah yang kecil, TMS tidak perlu ditambahkan. Dengan menentukan pelarut kunci yang akan digunakan, spektrometer modern mampu untuk mengkoreksi sampel referensi; akibatnya, pelarut itu sendiri berfungsi sebagai
Standar internal.
= Kromatografi
=
Dalam kromatografi,
Standar internal digunakan untuk menentukan konsentrasi analit lain dengan menghitung faktor respon.
Standar internal yang dipilih harus kembali mirip dengan analit serta memiliki waktu retensi yang sama.
Standar internal tersebut harus stabil dan tidak mengganggu komponen sampel.
Referensi
Pranala luar
Standar internal - IsoSciences
Pendekatan
Standar internal pada kromatografi gas Diarsipkan 2015-02-14 di Wayback Machine.