Stasiun Kemayoran (KMO) adalah
Stasiun kereta api kelas II yang terletak di perbatasan antara Kelurahan Gunung Sahari Selatan,
Kemayoran, dan Gunung Sahari Utara, Sawah Besar, Jakarta Pusat.
Stasiun yang terletak pada ketinggian +4 m ini hanya melayani KRL Commuter Line.
Sejarah
Stasiun ini terletak di bekas jalur BOSM sebelah utara
Stasiun Pasar Senen, berada di ujung timur wilayah Weltevreden.
Stasiun ini dinamakan sesuai dengan nama daerah pemukiman di sekitarnya, berdiri pada awal abad-20.
Stasiun dan jalurnya diambil alih oleh Staatsspoorwegen pada tahun 1898.
Pasca-akuisisi oleh SS pada 1898, nama
Stasiun Kemayoran, sempat diubah menjadi Weltevreden S.S. (WLS), dan terus digunakan meski nama
Stasiun ini dikembalikan menjadi
Kemayoran lagi dengan beralihnya kepemilikan
Stasiun Weltevreden NIS ke tangan SS.
\Aslinya, bangunan
Stasiun ini terbuat dari kayu dan memiliki overkapping. Bangunan ini digantikan dengan bangunan permanen karena ludes terbakar pada 1980 atau 1990-an. Setelah jalur ini diambil alih oleh SS,
Stasiun Kemayoran kemudian dikembangkan oleh SS. Pada tahun 1902, dibangun jalur shortcut dari
Kemayoran menuju Ancol, digunakan untuk mempercepat arus pengiriman barang menuju Tanjung Priok. Jalur itu dibuka pada tanggal 1 Maret 1904. Petak jalan ini melewati titik percabangan yang diberi nama Pisangbatu, kini dikenal sebagai
Stasiun Rajawali. Dengan dioperasikannya lokomotif listrik dan kereta rel listrik (KRL pertama) di jalur Batavia–Buitenzorg pada tahun 1925, SS kemudian merencanakan pembangunan jalur ganda di hampir seluruh lintas Jakarta sejak tahun 1926. Sebagai langkah awal, jalur ganda pertama di lin Batavia adalah antara
Kemayoran–Batavia dan Sawah Besar–Weltevreden. Bahkan, perombakan juga dilakukan pada jalur menuju Tanjung Priok setelah diresmikannya
Stasiun Tanjung Priuk baru pada tahun 1925. Petak jalan antara Rajawali–
Kemayoran menurut Reitsma (1920) disebut-sebut sebagai jalur dwiganda (quadruple tracks) pertama di Indonesia.
Tata letak
Stasiun ini memiliki empat jalur kereta api. Emplasemen sebelah utara merupakan jalur dwiganda, sedangkan emplasemen selatan merupakan jalur ganda. Jalur 1 merupakan sepur lurus arah Pasar Senen–Jatinegara, jalur 2 merupakan sepur lurus arah Rajawali–Kampung Bandan, jalur 3 merupakan sepur lurus dari Tanjung Priok–Ancol, dan jalur 4 merupakan sepur lurus arah Ancol–Tanjung Priok.
Layanan kereta api
Mulai 8 Juni 2019, seluruh perjalanan kereta api lokal yang melayani rute Jakarta-Cikampek-Purwakarta pp (Cilamaya Ekspres, Walahar Ekspres, dan Jatiluhur/Lokal CKP) melintas langsung/tidak berhenti di
Stasiun ini. Otomatis, sejak saat itu pula
Stasiun ini hanya melayani perjalanan KRL Commuter Line saja.
Antarmoda pendukung
Galeri
Insiden
Pada tanggal 2 Oktober 2010, KRL Depok-Jatinegara Anjlok di antara
Stasiun Kemayoran dan luar
Stasiun Kemayoran
Referensi
= Daftar pustala
=
de Bruyn Kops, A.L. (1940). "De Ringbaan in en om Batavia". Spoor- en Tramwegen. 13 (22): 435–439.