Stasiun Pangkalan Susu (PSU) adalah
Stasiun kereta api nonaktif kelas II yang terletak di Bukit Jengkol,
Pangkalan Susu, Langkat.
Stasiun ini termasuk dalam Divisi Regional I Sumatera Utara dan Aceh serta merupakan
Stasiun yang letaknya paling utara di Sumatera Utara. Saat ini bangungan
Stasiun sudah tidak ada dan rata dengan tanah, yang kini dijadikan sebagai terminal
Pangkalan Susu, terusan
Stasiun ini terdapat cabang menuju Palu Tabukan yang digunakan untuk mengangkut garam menggunakan loko muntik (Lori), tidak diketahui kapan pastinya jalur ini non-aktif.
Jalur gabungan (dual-gauge rail) yang menjadi "jalur kesepakatan" antara DSM dan ASS terbentang menghubungkan Besitang dengan
Pangkalan Susu.
Jalur yang diresmikan pada tahun 1919 ini awalnya ditujukan untuk mendukung pembukaan pelabuhan baru di Teluk Aru (Aroebaai) sebagai pelabuhan samudra Sumatra Timur-Utara yang baru, namun karena kemudian Pelabuhan Belawan direvitalisasi, diperluas dan dilakukan pengerukan untuk mengatasi pendangkalannya, rencana pelabuhan samudra baru ini pun urung tercipta.
Sama seperti
Stasiun Besitang dan
Stasiun Kuala Langsa,
Stasiun Pangkalan Susu juga merupakan
Stasiun "pulau" yang artinya bangunan diapit di antara dua jalur emplasemen kereta api. Namun, jalur di
Stasiun ini dibuat berbeda, sama seperti di
Stasiun besitang yang dimana satu sisi peron untuk melayani DSM dan sisi sebaliknya melayani ASS. Kedua
Stasiun dihubungkan oleh jalur rel sepanjang 9.5 km yang mengakomodir dual-gauge.
Sekarang yang tersisa dari jalur menuju
Pangkalan Susu ini hanya tubuh baan, dan bangunan rumah pegawai PJKA saja. Tubuh baan akhirnya dialihfungsikan menjadi jalan kampung.
Galeri
Referensi