- Source: Sudut pandang antah berantah
Sudut pandang antah berantah (view from nowhere) dalam konteks jurnalisme, adalah sebuah konsep tentang bagaimana seharusnya para jurnalis bersikap dan bertingkah laku saat memandang suatu peristiwa/kasus, yaitu agar tetap menjaga objektivitasnya dalam pemberitaan di media massa. Objektif yang dimaksud di sini adalah sikap untuk tidak sampai terpengaruh oleh perasaan apalagi sampai memasukkan kepentingan pribadi ke dalam berita yang ia tulis, dalam kapasitasnya sebagai seorang jurnalis. Sudut pandang antah berantah juga dapat dimaknai sebagai objektivitas di dalam kegiatan jurnalistik. Objektivitas pada praktik jurnalistik merujuk pada nilai-nilai seperti keberimbangan, ketidakberpihakan, faktual dan non-partisan. Maka dari itu, istilah sudut pandang antah berantah ini juga lebih familiar disebut sebagai konsep objektivitas jurnalistik.
Definisi
Seorang sosiolog bernama Michael Schudson, berpendapat bahwa "kepercayaan pada objektivitas adalah sebuah keyakinan pada 'fakta', ketidakpercayaan pada 'nilai-nilai,' dan berniat untuk memisahkan antara kedua hal tersebut". Objektivitas juga menggarisbawahi peran institusional dari jurnalis sebagai hak kuasa keempat, sebuah kelompok yang eksistensinya terpisah dari pemerintah dan kelompok kepentingan besar lainnya.
Objektivitas dalam jurnalisme mengharuskan argumen jurnalis untuk tidak berada di salah satu sisi saat melakukan pemberitaan. Jurnalis harus melaporkan fakta-fakta saja dan bukan pendapat pribadi terhadap fakta-fakta tersebut. Meskipun objektivitas adalah gagasan yang kompleks dan dinamis yang dapat merujuk pada banyak teknik dan praktik, objektivitas secara umum merujuk pada gagasan tentang "tiga konsep yang berbeda, namun saling terkait", yakni: realita yang sesungguhnya dan apa adanya/kejujuran (truthfulness), netralitas, dan keterpisahan (detachment).
Kejujuran adalah komitmen untuk hanya melaporkan informasi yang akurat dan benar, tanpa memutarbalikkan fakta atau mengubah detail apa pun yang dapat berdampak pada cerita yang dilebih-lebihkan atau menyesuaikan suatu isu dengan agenda tertentu. Netralitas menunjukkan bahwa cerita dilaporkan dengan cara yang tidak bias, proporsional, dan tidak memihak. Berdasarkan pengertian ini, jurnalis tidak boleh condong pada pihak mana pun yang terlibat, dan hanya memberikan fakta dan informasi yang relevan dari semua pihak. Ide ketiga, terlepas/keterpisahan, yang mengacu pada pendekatan emosional jurnalis. Pada dasarnya, reporter tidak hanya harus mendekati isu dengan cara yang tidak bias tetapi juga dengan sikap yang tidak memihak dan tanpa emosi. Melalui strategi ini, cerita dapat disajikan dengan cara yang rasional dan tenang, membiarkan audiens mengambil keputusan tanpa terpengaruh hal apa pun dari media.
Sejarah
Istilah dari konsep ini pertama kali digunakan oleh para akademisi seperti Jay Rosen dan Jake Lynch yang berasal dari buku milik Thomas Nagel terbitan tahun 1986 yang berjudul The View from Nowhere. Di dalam buku tersebut terdapat kalimat yang menyatakan "sebuah pandangan atau pemikiran akan lebih objektif jika itu kurang bergantung pada unsur yang membentuk dan kedudukan seorang individu di dunia".