- Source: Sumarsih Subiyati
Sumarsih Subiyati atau biasa dipanggil Yati Arudji adalah istri dari Arudji Kartawinata, komandan Badan Keamanan Rakyat (BKR) Divisi III Jawa Barat yang kelak menjadi Divisi Siliwangi. Sumarsih Subiyati juga salah satu pendiri Laskar Wanita Indonesia (LASWI) yang dibentuk pada 12 Oktober 1945. LASWI dilatih langsung oleh mantan tentara PETA dan bertugas di garis depan.[1]
Laskar Wanita Indonesia (LASWI) adalah badan pergerakan dan perjuangan kaum perempuan yang berkontribusi dalam era menegakkan Republik Indonesia. LASWI merupakan organ afiliasi Musyawarah Majelis Persatuan Perjuangan Priangan (MP3) yang sebelumnya bernama Markas Dewan Pimpinan Perjuangan (MDPP). Organisasi tersebut mengkoordinir 61 kesatuan perjuangan di seluruh Jawa Barat.
LASWI memiliki beragam anggota, mulai dari gadis, ibu rumah tangga hingga janda yang umumnya berusia 18 tahun ke atas. Kontribusi lain yang juga dilakukan oleh organisasi tersebut yaitu merawat tentara yang terluka, mengatur dapur umum, menjahit pakaian seragam, mengajar kelas buta huruf, menjadi kurir serta mata-mata. Organisasi yang didirikan Sumarsih Subiyati tersebut tercatat dalam Situs Historia sebagai penengah antara GERWANI dan Gerakan Islam sebelum meletusnya GESTAPU (Gerakan Tiga Puluh September).
Sumarsih Subiyati juga mendirikan sebuah yayasan yang digagas oleh Ibu Fatmawati dengan nama Yayasan Ibu Sukarno. Yayasan tersebut juga membuka rumah sakit khusus untuk anak-anak yang menderita TBC. Sejak 23 Mei 1967, rumah sakit yang dibangun tersebut kemudian beralih menjadi Rumah Sakit Umum dengan nama Rumah Sakit Fatmawati. Pada 30 Juni 1976, Yayasan Wirawati Catur Panca dibentuk dari hasil gabungan mantan pejuang wanita, antara lain; LASWI, Laskar Putri Indonesia, Barisan Putri Indonesia, dan Wanita Pembantu Perjuangan. Organisasi tersebut menjadi wadah penampung organisasi-organisasi kelaskaran yang berjuang pada masa revolusi.