Kali
Jagir adalah merupakan salah satu anak
Sungai Mas dan merupakan
Sungai buatan pada zaman penjajahan Belanda yang mengalir ke arah timur di Kota Surabaya. Kali Jangir terletak di sepanjang Jl.
Jagir Wonokromo. Zaman dahulu, Kali
Jagir berair jernih, sehingga banyak juga dimanfaatkan masyarakat untuk MCK, atau sekadar berenang. Namun sayang, akibat pencemaran air Kali
Jagir berwarna keruh, dan saat ini Pemkot Surabaya telah memulai membersihkan Kali
Jagir.Di
Sungai ini juga terdapat Pintu Air peninggalan penjajah Belanda yang saat ini masih dipergunakan untuk pengaturan debit air Kali Mas, yaitu pecahan
Sungai Brantas di kota Surabaya untuk dibuang ke Kali
Jagir. Letak pintu air tersebut tepat di sebelah Stasiun Kereta Api Wonokromo dan PDAM Surabaya. Air dari Kali
Jagir juga diolah menjadi Air PAM dan dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga Surabaya.
Dalam Kali
Jagir, terdapat juga berbagai macam sumber daya, di antaranya ikan air tawar, yang terkenal salah satunya ialah Iwak Keting, ada juga udang. Setiap beberapa periode (beberapa bulan) sekali diadakan pembuangan endapan lumpur dari PDAM atau yang sering disebut warga sebagai "pengglontoran" ke aliran Kali
Jagir, biasanya ini menyebabkan ikan, udang, serta beberapa jenis hewan air tawar lainnya mabuk, ini dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar untuk mendapat ikan tanpa bersusah payah, hanya dengan menggunakan jaring maka akan terjaring ikan-ikan yang mabuk tadi.
Jika kita menyisiri Kali
Jagir ke arah timur, akan kita temui sebuah jembatan yang terkenal dengan nama "Tretek Ijo", yang berarti Jembatan Hijau. Kemungkinan nama ini diambil dari warna jembatan yang memang bercat hijau, dikarenakan juga jembatan tersebut merupakan jembatan yang dibangun dengan konstruksi jembatan zeni tentara yang bewarna hijau (sekarang jembatan tersebut telah dibongkar). Menurut mitos masayarakat sekitar, di bawah jembatan ini banyak bercokol makhluk halus yang berwujud buaya, tetapi berwarna putih, sehingga masyarakat menamakannya "Boyo Putih".
Melalui Kali
Jagir inilah, pernah ada seorang tokoh yang dikenal sebagai "Pak Pesek" sang penyelamat yang dikenal banyak orang. Menurut cerita masyarakat sekitar, dialah yang menjadi pawang Kali
Jagir dan Kali Mas di sekitar Wonokromo, sehingga jika ada seseorang yang hanyut di Kali
Jagir dan Kali Mas, dia biasanya ditunjuk untuk mencari sang koban. Konon dia memiliki kemampuan menyelam dalam waktu yang cukup lama yaitu sampai berjam-jam tanpa alat bantu, dan menguasai semua buaya dan makhluk halus di
Sungai dan dalam pencarian orang hilang di
Sungai buaya dan makhluk halus dipanggil untuk membantu pencarian sampai ditemukan.