Sungai Opak (bahasa Jawa: ꦏꦭꦶꦲꦺꦴꦥꦏ꧀, translit. Kali
Opak) adalah nama
Sungai yang mengalir di Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Alirannya melintasi Kabupaten Sleman dan Kabupaten Bantul. Hulu
Sungai ini berada di Gunung Merapi, lalu mengalir ke selatan dengan muara menghadap ke Samudra Hindia di Pantai Samas.
Sungai ini melintas sisi barat Taman Wisata Candi Prambanan dan pernah menjadi batas alami wilayah Kesultanan Yogyakarta dengan Kasunanan Surakarta.
Hidrologi
Sungai Opak memiliki panjang
Sungai sekira 65 km (40 mi) dimulai dari hulu melewati wilayah KapanewonCangkringan, Ngemplak, Kalasan, Prambanan, dan Berbah di Kabupaten Sleman. Kemudian KapanewonPiyungan, Pleret, Jetis, Imogiri, Pundong dan berakhir di Kapanewon Kretek. Debit air rata rata bulanan
Sungai Opak sekitar 12,35 m3/s (436 cu ft/s) dengan debit maksimum sebesar 83,2 m3/s (2.940 cu ft/s) dan minimum sebesar 1,89 m3/s (67 cu ft/s).
=
Sungai Opak memiliki beberapa anak
Sungai yang cukup besar, di antaranya:
Sungai Gendol
Sungai Tepus
Sungai Kuning
Sungai Code
Sungai Gajahwong
Sungai Belik
Sungai Tambakbayan
Sungai Nongko
Sungai Oyo
Sungai Winongo
Dari hasil penelitian parameter kualitas air yang diukur meliputi fisik (suhu, salinitas, kedalaman), kimia (amonia, nittrat, fosfat), dan mokrobiologi (total koliform). Dari hasil yang diketahui kualitas air muara
Sungai Opak parameter amoniak berkisar antara 0,02-0.06 mg/L, parameter nitrat berkisar antara 0,34-0,81 mg/L, parameter fosfat berkisar antara 0,06-0,46 mg/L, dan total koliform antara 30.825 koloni/100mL. Dengan demikian status mutu kualitas muara
Sungai Opak tercemar sedang.
Geografi
Sungai ini mengalir di wilayah selatan pulau Jawa yang beriklim muson tropis (kode: Am menurut klasifikasi iklim Köppen-Geiger). Suhu rata-rata setahun sekitar 22 °C. Bulan terpanas adalah Oktober, dengan suhu rata-rata 26 °C, dan terdingin Januari, sekitar 18 °C. Curah hujan rata-rata tahunan adalah 2970 mm. Bulan dengan curah hujan tertinggi adalah Januari, dengan rata-rata 537 mm, dan yang terendah September, rata-rata 22 mm.
Flora dan fauna
Air
Sungai Opak tergolong keruh, tetapi tidak berarti sangat tercemar karena makhluk hidup yang tinggal di situ lumayan banyak dan bervariasi. Variasi makhluk hidup tersebut salah satunya di daerah saluran irigasi
Sungai Opak yang melintasi sepanjang jalan menuju ke Pantai Parangtritis terdapat macam-macam ikan, antara lain ikan sapu-sapu (Hypostomus plecostomus), ikan-ikan kecil sejenis tawes Kepek (wader kepek), Lele Jawa (Clarias batracus), ikan gabus, ikan Nilem (Osteochillus hasselti), dan ikan Beles. Pada daerah tersebut Lele Jawa mulai terancam kepunahannya sejak adanya Lele Dumbo, karena perkembangbiakan Lele Dumbo lebih cepat. Orang-orang di sekitar daerah tersebut jarang mau membudidayakan Lele Jawa. Di pinggiran
Sungai terdapat tanaman eceng gondok yang berjumlah ratusan.
Pemanfaatan
Sungai Opak dimanfaatkan warga sekitar di beberapa daerah misalnya di Kembangsongo Jetis Bantul, warga memanfaatkan
Sungai Opak sebagai mata pencaharian untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari seperti mencari pasir untuk dijual sebagai bahan bangunan dan tidak sedikit warga yang memancing di
Sungai ini. Selain itu, warga juga mencari kayu yang berasal dari daerah hulu yang terbawa arus banjir untuk bahan bakar. Selain itu terdapat kerusakan di beberapa daerah sekitar
Sungai. Salah satunya pada alur
Sungai di daerah Sanden, Selomartani, Kalasan mengalami kerusakan parah akibat penambangan liar.
Sungai yang dulu lebarnya 40 meter sekarang menjadi 50 meter lebih. Kerusakan tersebut sepanjang satu kilo meter di alur wilayah tersebut. Di beberapa titik, bibir
Sungai yang asli telah bergeser hingga 15 meter ke arah samping.
Selain itu, penambangan tersebut menyebabakan warga kehilangan lahan pertanian lebih dari 500 meter. Kemarau panjang juga mengakibatkan debit air
Sungai Opak turun sekitar 40 persen. Hal tersebut terjadi karena semakin minimnya daerah tangkapan air dan daerah tangkapan air tidak berfungsi optimal. Contoh daerah tangkapan air tersebut antara lain kawasan perbukitan Dieng di Wonosobo yang mengalami kerusakan cukup berat dan lereng Gunung Merapi yang rusak akibat erupsi 2010 tetapi sekarang berangsur pulih setelah diadakan reboisasi di daerah aliran
Sungai.
Di muara
Sungai Opak terdapat kawasan hutan mangrove yang terletak di desa Tirtohargo, kecamatan Kretek, kabupaten Bantul. Dusun Baros merupakan kawasan perintis hutan bakau pada salah satu area di muara
Sungai Opak sehingga kawasan hutan mangrove tersebut sering disebut Kawasan Mangrove Baros. Tanaman mangrove tumbuh lebat, di dekatnya terdapat hamparan rumput yang digunakan oleh petani untuk pakan ternak. Terdapat sampah yang hanyut dari hulu
Sungai dan tersangkut di kawasan muara ketika air pasang sehingga membuat air laut dan tepi pantai tampak kotor. Kawasan ini berhasil mengembangkan hutan bakau yang sebelumnya diprediksi tidak dapat tumbuh dengan kondisi tanah dan lingkungan yang tidak memenuhi persyaratan. Usaha penanaman mangrove merupakan salah satu usaha untuk menyelamatkan kawasan pesisir pantai dari abrasi ombak laut selatan.
Di daerah Muara Baros, sampah dari hulu yang hanyut terbawa arus ke muara menyebabkan daerah muara tampak kotor dan tercemar. Bila hal ini dibiarkan terus menerus dan dalam jangka waktu lama (puluhan tahun) akan menimbulkan kerusakan lingkungan di muara tersebut. Selain itu, jumlah variasi makhluk hidup akan berkurang dan sumber dayanya juga berkurang. Maka dari itu, perlu adanya pelestarian lingkungan yang tidak hanya di muara saja, tetapi yang lebih penting adalah di hulunya. Karena sumber limbah berawal dari hulu. Selain itu, penambangan liar yang terus menerus dilakukan akan menimbulkan pelebaran
Sungai. Akibatnya warga kehilangan lahan pertanian yang berada di sekitar
Sungai. Sehingga penghasilan dan sumber makanan warga sekitar berkurang. Hal tersebut sangat merugikan dan perlu dihentikan. Saat gempa bumi melanda wilayah Yogyakarta 27 Mei 2006, pihak Badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) menyatakan pusat gempa (episentrum) berada di kawasan Pantai Samas atau tepatnya di muara
Sungai Opak, pada koordinat 8,007 derajat Lintang Selatan, 110,286 derajat Bujur Timur.
Lihat pula
BBWS Serayu-
Opak
Daftar daerah aliran
Sungai (DAS) di Indonesia
Daftar
Sungai di Indonesia
Daftar
Sungai di Jawa
Wilayah
Sungai
Referensi
Pranala luar