Suruhkalang adalah desa di kecamatan Jaten,
Karanganyar, Jawa Tengah, Indonesia.
Pembagian wilayah
Desa Suruhkalang terdiri dari dukuh:
Jetak
Suruhkalang
Semenharjo
Jetis
Mojorejo
Suruhtani
Suruhduren
Mandungan
Tuwuhan
Gempol
Sanggrahan
Ngemplak
Perangkat Desa Suruhkalang
Kepala Desa: MAWAN THOHARI, SH.
Sekretaris Desa: PARADITA PRASETIA, S.I.Kom.
Kasi Pemerintahan: Suyanto
Kasi Kesejahteraan: Mariya
Kasi Pelayanan: Sumadi
Kaur Umum: Riya Widayati, AMd. Kep.
Kaur Keuangan: Parwanto
Kaur Perencanaan Eni Sri Harjanti, SH.
Pemb. Kaur Kesra: Wachidunnapin
SKD: Hartopo
Pembantu Umum: Sularno
Tukang kebun: Diro Dikromo
I
PENDAHULUAN
1.1
'. Latar Belakang
Kondisi Geografis
Desa Suruhkalang adalah
salah satu desa di Kecamatan Jaten yang memiliki luas ± 302.575 Ha yang secara administratif
dibatasi oleh:
·
Sebelah
Utara: Desa Jati Kec. Jaten
·
Sebelah
Barat: Desa Kragilan Kec. Mojolaban Sukoharjo
·
Sebelah
Selatan: Desa Jatisobodan Kayuapak Kec
Polokarto Sukoharjo
·
Sebelah
Timur: Kalurahan Lalung Kec.
Karanganyar
Wilayah
yang memiliki ketinggian 110 – 130 mt dari permukaan laut ini berhawa sedang
dengan suhu rata-rata 29 - 30 °C dan curah hujan relatif sedang. Desa ini
terbagi menjadi 6 dusun, yaitu: Suruhtani, Jetak, Sanggrahan, Jetis,
Semenharjo, dan Suruhkalang. Dengan Rt. Sebanyak 24, Rw. Sebanyak 6. Topografi
wilayah termasuk dataran rendah dengan kondisi tanah sebagian besar lahan
pertanian yaitu seluas ± 204.683 Ha yang sudah diairi irigasi secara teknis.
Jarak tempuh dari kota kecamatan ± 10 Km dengan akses jalan yang mudah
ditempuh.
Kondisi Demografi
Jumlah penduduk Desa
Suruhkalang sebanyak 4.814 jiwa, terdiri
dari laki-laki 2.391 jiwa dan
permpuan 2.423 jiwa . jumlah KK sebanyak
1.576 orang, sedangkan jumlah penduduk
dewasa sebanyak 2.214 orang, terdiri laki-laki 990 orang, perempuan 1.224 orang
.
Dilihat mata pencaharian
penduduk rata-rata sebagai Buruh tani, Petani, Buruh bangunan, Karyawan Pabrik,
sebagian kecil sebagai Pegawai dan Pedagang. Hal ini dapat dilihat dalm Tabel
berikut:
Tabel 1. Kompposisi
Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian
Sumber: Monografi Desa Suruhkalang
Tahun 2012
Sedangkan dari segi pendidikanya maka
rata-rata penduduk Suruhkalang maayoritas berpendidikan tamat SD dan Tamat
SLTP,SLTA, dan ada pula yang belum tamat SD atau belum ssekolah. Sementara
sisanya tamat perguruan tinggi.
Tabel.2. Komposisi Penduduk Berdasarkan
Taraf Pendidikan.
Sumber: Monografi Desa Suruhkalang
Tahun 2012
Kondisi diatas sangat berpengaruh terhadap kemampuan Sumber
Daya Manusia yang ada di Desa Suruhkalang serta taraf melek huruf
masyarakatnya. Sementara itu komposisi penduduk dilihat dari usia produktif
dpat dilihat dalam tabel berikut:
Tabel.3. Komposisi Penduduk Usia
Sekolah.
Sumber: Monografi Desa Suruhkalang
Tahun 2012
Tabel. 4. Komposisi Tenaga Kerja
Menurut Usia.
Sumber: Monografi Desa Suruhkalang
Tahun 2012
Apabila kita bandingkan
antar Tabel 1 dengan Tabel 4 di atas maka dapat dianalisis bahwa perbandingan
jumlah penduduk usia produktif ( 15 s/d 59 th) yang telah bekerja adalah: 2.723
: 3.290 jiwa artinya ada usia yang belum produktif namun telah ikut bekerja dan
menghasilkan uang yaitu usia antara 10 s/d 14 tahun. Kemudian mereka ini adalah
lulusan SLTP yang kemudian langsung bekerja sebagai buruh pabrik atau buruh
tani dan buruh bangunan. Sehingga kalau dilihat dari data tersebut diatas dapat
disimpulkan bahwa mayoritas penduduk Suruhkalang yang berprofesi sebagai buruh
(tani,bangunan,pabrik) kebanyakan berpendidikan SD,SLTP, dan sebagian kecil
SLTA. Sementara yang berprofesi pedagang kebanyakan berpendidikan SD dan SLTP.
Sedangkan yang berprofesi sebagai pegawai negeri rata-rata berpendidikan SLTA
dan Sarjana. Profesi / mata pencaharian penduduk ini sangat berpengaruh
terhadap kemampuan dalam memperoleh penghasilan yang berpengaruh pula terhadp
tingkat ekonomi seseorang. Dengan demikian secara umum kondisi masyarakat
Suruhkalang masih di bawah garis kemiskinan apabila dilihat dari korelasi
antara pendidikan dengan profesi / kemampuan dalam memperoleh penghasilan.
1.3
'. Permasalahan
Bidang Lingkungan
Sarana dan Prasarana Jalan Saluran dan Jembatan.
Kebanyakan wilayah di Suruhkalang kondisi jalannya banyak
yang rusak, kondisi ini desebabkan oleh belum adanya saluran drainase di
pinggir-pinggir jalan yang menampung dan menyalurkan air di saat hujan, sehingga
air membludak ke jalan-jalan yang mengakibatkan jalan menjadi cepat rusak.
Selain itu pula masih banyak jalan yang menghubungkan antara kampung / dukuh /
dusun yang kondisinya masih berupa jalan tanah, terutama yang melewati areal
persawahan. Kemudian disekitar wilayah perkampungan juga masih ditemukan adanya
saluran limbah rumah tangga tersumbat yang
mengakibatkan genangan air atau bau yang tidak sedap di sekitar rumah tersebut,
sehingga dapat menimbulkan sumber penyakit. Demikian pula keadaan tepi jalan,
kebanyakan sangat memerlukan talud penyangga karena keadaan jalan terutama yang
melewati persawahan banyak yang menggantung atau lebih tinggi dari persawahan.
Keadaan ini diakibatkan pengelolaan sawah yang tidak memperhitungkan keberadaan
jalan yang semakin lama jalan semakin sempit dikepras dengan cangkul.
Sarana Perumahan dan Pemukiman.
Masih banyak rumah tidak
layak huni, yaitu yang kondisi fisik rumahnya terdiri dari lantai tanahdan
dinding masih gedhek atau anyaman bambu, selain itu banyak rumah yang belum
dilengkapi dengan jamban keluarga.
Bidang Ekonomi
Mayoritas penduduk Desa
Suruhkalang bermata pencaharian sebagai buruh, baik buruh tani, buruh bangunan
maupun buruh pabrih. Secara penghasilan masih banyak yang di bawah garis
kemiskinan terutama untuk buruh tani. Permasalahan utama yang dihadapi oleh
warga Suruhkalang berkaitan dengan bidangekonomi adalah minimnya sumber
penghasilan karenahanya berasal dari satu sumber yaitu buruh tani, kemudian
minimnya ketrampilan, mereka hanya maampu dan trampil mengolah lahan pertanian
saja, selain itu minimnya alternatif bidang usaha karena keterbatasan modal usaha.
Namun demikian selain buruh tani ada pula yang mempunyai usaha pengrajin batu
bata, tetapi mereka juga mengalami permasalahan dengan ketersediaan bahan baku.
Bidang sosial, Kesehatan, dan
Pendidikan
Permasalahan yang
dihadapi masih banyak warga miskin manula yang hidup sendiri sebatang kara
tidak punya sanak saudara sehingga kehidupan mereka tidak terawat dan terurus.
Perbaikan Gizi Balita
Masih adanya Balita yang
kekurangan gizi karena minimnya pengetahuan tentang pentingnya kesehatan balita,
selain itu disebabkan oleh minimnya penghasilan mereka sehingga untuk membeli
susu dan merawat balita tidak mempunyai biaya karena mahalnya biaya kesehatan.
Pendidikan
Masih adanya anak usia
sekolah yang tidak dapat melanjutkan sekolah karena faktor biaya pendidikan
yang mahal dan ada pula oranng tua yang menganggap pendidikan belum begitu
penting dan lebih mementingkan kebutuhan lainya.
Kesehatan
Masih adanya warga miskin yang menderita penyakit menular
terutama TBC, penyakit kulit serta penyakit menular lainnya. Hal ini disebabkan
kondisi lingkungan yang kumuh dan kurang terawat juga karena keterbatasan biaya
untuk berobat.
Dari peta permasalahan
di atas lebih banyak pada permasalahan dibidang sarana dan prasarana
lingkungan, namun demikian permasalahan di bidang lingkungan dampak yang
dirasakan langsung kepada warga miskin adalah mengenai kurangnya lapangan
kerja, penghaslan yang kurang tidak memiliki modal uang / lahan pertanian, dan
kurangnya ketrampilan / pengetahuan mengenai diversifikasi usaha ( monoton
hanya pada usaha pertanianan peternakan)
dan permasalahan inilah yang menjadi sumber dari permasalahan lainnya seperti
tidak adanya biaya untuk mensekolahkan anak, rrendahnya kualitas kesehatan
akibat pola makan yang kurang memenuhi standar gizi, dan sering sakit-sakitan,
sehingga upaya untuk mengatasi permasalahan kemiskinan ini harus ditangani
dengan mengatasi akar permasalahannya lebih dahulu.
Adapun permasalahan
kemiskinan yang ada di desa Suruhkalang dapat dilihat dalam tabel berikut:
Tabel. 5. Peta Permasalahan Kemiskinan Desa Suruhkalang
1.4 Peta Potensi Masyarakat
Pelaksanaan
penanggulangan kemiskinan akan optimal apabila didukung oleh potensi yang
dimiliki oleh wilayah itu sendiri, baik yang terkait dengan potensi sumber daya
alamnya maupun masyarakat / manusianya. Sehingga dapat diukur tingkat kemampuan
masyarakat dalam mengatasi masalahnya dengan strategi yang sitematis, jelas,
dan terarah tentang kegiatan-kegiatan yang akan dilakukannya. Peta potensi
tersebut adalah:
Tabel. 6. Potensi Masyarakat Desa Suruhkalang.
II
PROGRAM KERJA'
PROGRAM KERJA
JANGKA PENDEK
Mengaktifkan dan mengaktifkan jam kerja Perangkat Desa
Inventarisasi asset desa
Memaksimalkan Pendapatan dari kas desa
Pelelangan kas desa secara terbuka
Meningkatkan peran Lembaga Desa yang ada (BPD, LPMD, PKK, BKM, Karangtaruna, Linmas, RT/RW, Takmir Masjid,dll ) dalam pembangunan
Melobi Dinas Terkait untuk pelaksanaan pembangunan
Melakukan trip dusun dan laporan pertanggungjawaban
JANGKA MENENGAH
Merintis pembangunan Mushola di Kantor Desa
Berperan aktif dalam tim tarling desa
Meningkatkan peran masyarakat dalam pembangunan melalui lomba-lomba kebersihan lingkungan
Bersama dinas dan lembaga terkait (PPL, Gapoktan, P3A) berperan dalam meningkatkan kesejahteraan petani
JANGKA PANJANG
Pengerasan jalan - jalan di Desa Suruhkalang
Merintis pembangunan Gedung Pertemuan sekaligus sebagai Gedung Olahraga
III
STRATEGI PENANGGULANGAN KEMISKINAN'
DAN SASARAN KEGIATAN
3.1. STRATEGI
a.Menjalin kerjasama dengan berbagai
pihak
b.Memotivasi masyarakat miskin agar
bangkit dari kehidupan yang serba kekurangan agar lebih sejahtera
c.Menerapkan nilai-nilai dan prinsip
yang baik dalam usaha penanggulangan kemiskinan
d.Membangun kelembagaan yang sehat dan
berpihak pada warga miskin
3.2. SASARAN KEGIATAN
a. Memberikan bantuan pinjaman kepada
warga miskin yang membutuhkan modal usaha
b. Memberikan pelatihan untuk
meningkatkan kualitas SDM untuk warga miskin
c. Memberikan tambahan asupan gizi bagi
ibu hamil dan balita warga miskin
d. Memberikan pelayanan gratis pada
warga miskin pendeerita TBC dan penyakit menular lainnya
e. Memberikan santunan beasiswa bagi
anak usia wajib belajar yang kekurangan biaya
f. Membangun
dan memperbaiki jalan dan jembatan yang rusak
g. Membangun saluran air hujan dan
drainase
h. Pembangunan Pamsimas
i. Membangun sumber mata air untuk
persediaan air bersih
j. Membangun
MCK dan tempat sampah
k. Membangun
pemukiman yang sehat
IV
ANALISIS PERMASALAHAN
4.1. ANALISIS PERMASALAHAN, POTENSI
DAN KEBUTUHAN
Berikut ini
hasil kajian permasalahan yang ada setelah diadakan rembug warga tingkat desa,
disepakati urutan prioritas permasalahan sbb:
Tabel. 7. Analisis Permasalahan.
PEMBERDAYAAN
DAN KESEJAHTERAAN KELUARGA
( PKK )
TIM
PENGGERAK DESA SURUHKALANG
Alamat:DesaSuruhkalangKec.JatenKab.KaranganyarKodePos
57771
= SUSUNAN TIM
PENGGERAK PKK DESA
SURUHKALANG =
Referensi