- Source: Taman Gilwell
Taman Gilwell (bahasa Inggris: Gilwell Park) merupakan bumi perkemahan dan pusat kegiatan pramuka, serta pelatihan dan pusat konferensi untuk pimpinan pramuka. Taman ini berdiri dilahan seluas 44 hektare (109 are) tepatnya berada di Sewardstonebury, Hutan Epping, dekat dengan Chingford, London.
Pada Abad Pertengahan, daerah ini merupakan lahan pertanian yang tumbuhannya tumbuh melimpah ruah, namun pada tahun 1900 daerah ini sudah tidak dapat menghasilkan lagi seperti semula yang mengakibatkan kerugian yang besar. Dan pada tahun 1919 oleh Komisaris Pandu William de Bois Maclaren yang kemudian diberikan kepada Asosiasi Kepanduan Inggris guna memberikan mereka lahan berkemah, dan pelatikan Kepramukaan.
Sebagian dari Pimpinan Pandu dari seluruh negara di dunia pernah datang ke Taman ini untuk mengikuti pelatihan dan mendapatkan Lencana Kayu sebagai salah satu pertanda anggota Gerakan Kepanduan Sedunia.
Taman ini berisi bidang perkemahan untuk penjagaan kecil atau dapat mencapai 1.200 orang, terdapat ruangan akomodasi, merupakan situs sejarah, berdiri sebuah monumen Pandu dan cocok untuk segala bidang Kepramukaan.
Taman ini dapat menampung hinggal 10.000 orang salah satu kegiatannya. Untuk non pandu, Taman ini dapat disewakan guna melaksanakan kegiatan perkemahan dari kelompok sekolah, melaksanakan resepsi pernikahan maupun menyelenggarakan konferensi.
Taman Gilwell merupakan salah satu dari enam Pusat Kegiatan Pramuka Nasional Inggris, selain di Rumah Baden-Powell, Downe, Youlbury, Hawkhirst dan Ferny Crofts.
Sejarah
= Lahan Pertanian di akhir Abad Pertengahan
=Perkembangan sejarah dari Taman Gilwell dapat dilihat sejak tahun 1407, ketika John Crow dimilik Gyldiefords. Antara tahun 1407 sampai 1422, dia melakukan menjualan tanah tersebut kepada Richard Rolfe, dan kemudian dikenal daerah tersebut (taman ini) dengan sebutan Gillreolfes, Gill dalam bahasa Inggris Kuno berarti lembah dan Rolfe nama keluarga si pemilik lahan tersebut. Setelah kematian Rolfe pada tahun 1422, kemudian daerah ini terbagi menjadi dua bagian yang disebut Gilwell Besar dan Gilwell Kecil. Perubahan nama pada daerah ini dikarenakan adanya musim semi pada daerah ini, karena Wella berarti musim semi.
Sebuah pondok beridiri ditengah lahan pertanian sejak saat itu. Sekarang, sebuah lahan yang luasnya 5,6 hektare (114 are) berdampingan dengan taman ini yang dibeli oleh Richard Osborne. Pada tahun 1442, ia membangun sebuah rumah besar yang disebut Osborne Hall, yang berdiri selama 300 tahun. Legenda mengatakan bahwa di awal abad 16, Raja Henry VIII memiliki tanah dan membangun sebuah pondok berburu unruk putranya, Edward, namun hal ini tidak terbukti. Sekitar 1736, Dick Turpin seorang perampok mulai menggunakan hutan di Gilwell sebagai tempat persembunyian diri dan untuk menyergap wisatawan yang datang dan merampas barang angkutan sepanjang perjalanan menuju ke London.
Pada tahun 1754, William Skrimshire memberi Gilwell besar, Gilwell kecil dan setengah dari real Osborne, termasuk Osborne Hall. Dia menghancurkan Osborne Hall dan membangun tempat tinggal baru yang dikemudian hari bangunan tersebut disebut dengan Gedung Putih. Leonard Tresilian (? - 1792) membeli lahan perkebunan pada tahun 1771 dan memperluas kepemilikan tanah tersebut yang digunakan juga sebagai tempat tinggal. Istri pertamanya, Margaret Holland, mati muda setelah melahirkan tiga anak perempuan. Dia kemudian menikah dengan Elizabeth Fawson. Ia berkeinginan menyampaikan kepada putri sulungnya yang juga bernama Margaret (1750 - 1844), Tresilian menyusun perjanjian pranikah secara rinci dengan ayah Fawson tersebut. Pada saat kematian Tresilian di 1792, Margaret muda menikah dengan William Bassett Chinnery (1766 - 1834), yang merupakan kakak kandung dari pelukis George Chinnery.
= Perumahan Megah pada abad ke-18
=Pada abad ke-18, disini merupakan kediaman keluarga Chinnery yang kaya dan berpengaruh. Ayah William Chinnery juga bernawa William memiliki beberapa kapal dagang dan salah satunya bernama Gilwell pada tahun 1800. William dan Margaret Chinnery semula tinggal di London, dan setelah tiga tahun perkawinannya dan mewarisi lahan di Gilwell pada tahun 1792 mereka pindah kesana pada tahun 1793. Mereka sangat terkejut ketika melihat ada seseorang yang mengganti nama Balai Gilwell menjadi Balai Osborne. William Chinnery memperluas tanah Gilwell dengan membeli beberapa lahan disekitarnya dan mendiaminya selama lebih kurang 15 tahun bersama istrinya, dia mengubah Gilwell menjadi sebuah negara kecil dengan kebun yang nyata, jalan dan patung-patung. Dia didakwa sebagai koruptor dari Departemen Keuangan Inggris, tempat dimana ia bekerja sebelumnya dan diberhentikan pada 12 Maret 1812. Istrinya dipaksa untuk menandatangani pndah tangan atas kepemilikan tanah Gilwell ke Menteri Keuangan pada 2 Juli 1812.
Keluarga Chinnery cukup menonjol karena beberapa bangsawan Inggris sering mengunjunginya selama tahun 1790-an dan awal abad 19-an. Raja George III, Pangeran yang kemudian menjadi Raja George IV, adalah pengunjung reguler. Raja George III merupakan putra ketujuh dari Pangeran Adolphus, yang menjadi sahabat keluarga Chinnery, dan mereka sering tinggal sementara di Gilwell, dan mengajari anak tertua Raja George III.
Gilpin Gorst membeli lahan perkebunan pada tahun 1815 yang dilelang ke publik, dan putranya menjual kepada Thomas Osborne pada tahun 1824. Ketika Jembatan London diganti pada tahun 1826, Osborne membeli potongan dari langkan batu tersebut yang kemudian digunakan untuk mendirikan bangunan di belakang Gedung Putih sekitar Lawn Buffalo. Dengan seketika perkebunan itu berubah kepemilikan, tetapi keluarga Chinnery tidak menjaga properti yang ada dan hancur bersama keruntuhan gedung tersebut pada tahun 1900. Pendeta Cranshaw, penduduk lokal membeli perkebunan itu pada tahun 1911 dan merupakan pemilik terakhir sebelum dibeli oleh Asosiasi Pramuka Inggris, seperti yang dikenal sekarang.
Catatan kaki
Kata Kunci Pencarian:
- Taman Gilwell
- Robert Baden-Powell, Baron Baden-Powell ke-1
- Jambore Pramuka Dunia ke-21
- Tuan Soemardjo
- Gerakan Kepanduan Dunia
- Malaysian Scouts Association