Templat:Teks
Arab
Tata bahasa Arab (نحو عربي, naḥw ʻarabiyy atau قواعد اللغة العربية qawāʻidu al-lughati al-ʻarabiyyah) atau dikenal juga dengan istilah nahwu adalah
Tata bahasa Arab Klasik dan Piawai Modern.
bahasa Arab merupakan
bahasa Semit dan
Tata bahasanya banyak kesamaan dengan
Tata bahasa bahasa Semit lain. Pada dasarnya, penyusunan mendalam
bahasa Arab sampai ke sisi pembagian ilmunya, ialah kepastian, dan keharusan, untuk orang yang ingin betul menguasai menulis, pidato, dan belajar sejarah sastera
Arab.
Sejarah
Siapakah tokoh yang pertama kali menyusun
Tata bahasa Arab masih diperdebatkan. Beberapa sumber menyatakan bahwa Abu al-Aswad ad-Du'ali adalah yang pertama kali memberikan tanda diakritik dan vokal pada penulisan
bahasa Arab pada pertengahan 600-an, meskipun tidak ada karyanya yang tersisa saat ini. Ada pula yang menyatakan bahwa ahli
Tata bahasa yang pertama adalah Ibnu Abi Ishaq (wafat 735-6 M/117 H). Namun ahli hadits kontemporer Muhammad Mustafa al-A'zami mengutip Jalaluddin as-Suyuthi, yang menyatakan pendapat Ibnu Abbas bahwa abjad dan
Tata bahasa Arab dibuat oleh Nabi Isma'il.
Risalah tentang
Tata bahasa Arab pertama bermula pada zaman kepemimpinan Umar bin Khattab. Ibnu Abi Mulaikah meriwayatkan bahwa pada masa itu, ada seorang badui belajar membaca Qur'an dengan seorang bimbingan guru, tetapi guru itu berbuat salah. Berita ini sampai kepada Umar, yang menunjuk orang yang mapan
bahasa Arabnya untuk mengajari si badui, dan menyuruh Abu al-Aswad ad-Du'ali untuk mengarang satu risalah kecil tentang nahwu. Buku itu diceritakan terdiri atas 4 folio, didapati di perpustakaan Abu Ba'ra, dikutip oleh Yahya bin Ya'mar, dan ditandatangani 'Allan an-Nahwi, dan Nadhr bin Syumail, ahli nahwu lain.
Riwayat lain sebagaimana penuturan As-Suyuthi dalam "Tarikh Khulafa'" mengutip Abu Al-Qasim Az-Zujaji dalam kitab "Amali" menyebut bahwa buku risalah itu mula-mula dibuat pada zaman Ali bin Abi Thalib di mana ia mendapati sebagian penduduknya mengalami kesalahan dalam mengucapkan
bahasa Arab. Sehingga Abu al-Aswad ad-Du'ali dipanggil Ali untuk mengarang risalah tatabahasa tersebut. Dalam waktu 3 hari, risalah itu dibuat. Terdiri atas isim (kata benda), fi'il (kata kerja), dan hurf (huruf, bukan termasuk keduanya, dan bisa berbentuk kata bantu, dan kata gabung). Di situ, diterangkan pula tentang kaidah
bahasa Arab.
Seiring dengan semakin pesatnya penyebaran Islam, aturan
Tata bahasa Arab dikembangkan lebih lanjut pada akhir abad ke-8 oleh para ahli
bahasa dari Aliran Basrah dan Aliran Kufah. Abu 'Amru bin al-'Ala umumnya dianggap sebagai pendiri Aliran Basrah; sedangkan dua tokoh terkenalnya adalah Al-Farahidi yang mengarang kamus
bahasa Arab pertama dan kitab kajian persajakan
Arab (prosodi), serta muridnya Sibawaih yang mengarang kitab pertama tentang teori
Tata bahasa Arab. Abu Ja'far ar-Ru'asi umumnya dianggap sebagai pendiri Aliran Kufah, meski karya-karyanya tidak lagi dapat ditemukan, dan aliran tersebut dikembangkan terutama oleh para penerusnya. Upaya-upaya Al-Farahidi dan Sibawaih mengukuhkan reputasi Basrah dalam
Tata bahasa analitik, sedangkan Kufah dianggap sebagai pelestari puisi dan budaya
Arab. Perbedaan keduanya dalam beberapa kasus menyebabkan polarisasi, misalnya Muhammad bin Isa at-Tirmidzi yang cenderung kepada Aliran Kufah karena penekanannya pada puisi sebagai sumber rujukan utama.
Pembagian
Menurut ahli
bahasa Syekh Musthafa al-Ghulayaini,
Tata bahasa Arab klasik terbagi menjadi 13 cabang ilmu, yaitu:
Tata bahasa dari beragam bentuk
bahasa Arab kontemporer digolongkan secara berbeda. Ahli
Tata bahasa Arab Said M. Badawi membagi
Tata bahasa kontemporer menjadi lima golongan kefasihan (dua bentuk "klasik", tiga bentuk "tak resmi/percakapan"); yang berdasarkan pada kemampuan melek aksara penutur, serta sejauh mana penyimpangan pengucapannya dari
Tata bahasa Arab klasik. Penggolongan tersebut yaitu:
bahasa Arab Lisan Tuna Aksara (عامية الأميين ‘āmmīyat al-ummīyīn)
bahasa Arab Lisan Semi-Terdidik (عامية المتنورين ‘āmmīyat al-mutanawwirīn)
bahasa Arab Lisan Terdidik (عامية المثقفين ‘āmmīyat al-muthaqqafīn)
bahasa Arab Piawai Modern (فصحى العصر fuṣḥá al-‘aṣr)
bahasa Arab Klasik (فصحى التراث fuṣḥá at-turāth).
Kata kerja
Pembentukan kata kerja
bahasa Arab (فعل, fi'il) terbagi dalam dua kelompok; yaitu yang terbentuk dari akar kata trikonsonan (فعل الثلاثي, fi'il ats-tsulatsi), serta yang terbentuk dari akar kata caturkonsonan (فعل الرُّبَاعِيُّ, fi'il ar-ruba'i), yang memiliki makna dasar semantik tertentu. Sebagai contoh, konsonan كـتـب kataba bermakna dasar "tulis", قـرـء (atau قرأ) qara'a bermakna dasar "baca", serta ءـكـل (atau أكل) 'akala bermakna dasar "makan".
Perkataan dibentuk dengan menambahkan akar kata tersebut dengan struktur vokal dan imbuhan. Secara tradisional, ahli
Tata bahasa Arab menggunakan akar kata فـعـل fa'ala ("buat") sebagai pola dasar (wazan) untuk membahas tentang beragam contoh dalam pembentukan kata.
Sintaksis Arab
Ilmu yang menunjukan kepada kita bagaimana cara untuk menggabungkan kata benda (isim), kata kerja (fi'il), atau partikel (huruf/harf) untuk membentuk kalimat sempurna (jumlah mufidah) juga untuk mengetahui keadaan (irab) huruf akhir dari sebuah kata.
Morfologi Arab
Di dalam
bahasa Arab, kata-kata dibahas berdasar 2 keadaan: bersendirian, atau tergabung dengan kata lain. Mengenai hal ini, ada 2 ilmu yang membahasnya: sharaf dan i'rab. Sharaf ialah ilmu yang membahas kedudukan perubahan bentuk kata. Sedang i'rab ialah ilmu yang membahas perubahan bentuk harakat akhir suatu kata, bisa nashab (harakat fathah), bisa rafa' (dhammah), jarr (kasrah), dan juga majdzum (sukun).
Lihat juga
bahasa Arab
Deklensi
Arab
I'lal
Shorof
Nahwu
Balaghoh
Abjad
Arab
Pedoman alih aksara
Arab ke Latin
IPA untuk
bahasa Arab
Referensi
Bahan bacaan
Al-A'ẓamī, Muhammad Mustafa; Solihin, Sohirin; Thoha, Anis Malik; Suharto, Ugi; Yulyadi, Lili (Tim Penerjemah) (2003). Sejarah teks Al-Quran dari wahyu sampai kompilasi: Kajian perbandingan dengan Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru (judul asli "The History of the Qur'anic Text"). Jakarta: Gema Insani Press. ISBN 979-561-937-3.
Ghulayaini, Syaikh Musthafa; Zuhri, Moh. dkk (penerjemah) (1991) [1912]. Tarjamah Jami'ud Durusil Arabiyyah. 1. Semarang: CV Asy-Syifa'.
As-Suyuthi (2015). Tarikh Khulafa'. Jakarta: Qisthi Press. ISBN 978-979-1303-69-9.
Pranala luar
Tatabahasa
Arab melalui al-Quran Diarsipkan 2016-03-08 di Wayback Machine.
Terjemah "Jami'uddurus"
Arabic Natural Language Processing - isu khas
Situs pembelajaran
bahasa Arab dasar
Situs artikel
bahasa Arab mahasiswa UGM