- Source: Tata boga
Tata boga adalah salah satu disiplin ilmu pengelolaan masakan yang mempelajari teknik penyajian makanan dan minuman dengan memperhatikan estetika, kualitas rasa dan keutuhan nutrisi. Bidang ini mencakup bagaimana makanan dan minuman disiapkan menjadi sebuah hidangan regional dan nasional. Prinsip-prinsip ilmiah yang berkaitan dengan kesehatan, gizi dan cita rasa. Di Indonesia, disiplin ilmu ini dapat dipelajari di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) atau di tingkat Perguruan tinggi terkait Industri pariwisata dan industri perhotelan.
Ciri khas tata boga, yaitu memberikan pengetahuan tentang seni mengolah hidangan dari persiapan pengolahan sampai dengan menghidangkan makanan dan minuman itu sendiri. Berbagai prinsip prinsip dasar utama dan tata cara memasak yang umum dilaksanakan. Dengan demikian,pengelolaan tata boga lebih kompleks lagi termasuk didalamnya pemanfaatan untuk tujuan ekonomis dan perindustrian.
Asal mula
Sebagai suatu disiplin ilmu terkait dengan seni dalam memilih bahan makanan, menyiapkan, memasak hingga menghidangkan makanan, tata boga bermula dari kebiasaan yang muncul di masyarakat pada akhir zaman Renaisans. Kala itu muncul istilah juru masak untuk orang-orang yang terampil menyediakan makanan dan menghidangkannya dengan cita rasa yang khas. Para juru masak ini bekerja di puri untuk keluarga kerajaan dan pekerja di sana. Para juru masak selanjutnya mulai bekerja di penginapan dan hotel, hingga kemudian dikembangkan menjadi disiplin ilmu.
Seseorang yang memiliki keahlian dalam tata boga dinamakan sebagai koki, juru masak atau chef, di mana orang ini diharuskan untuk memiliki pengetahuan dalam ilmu pangan, nutrisi, dan diet serta memiliki kreativitas dalam menyiapkan hidangan makanan yang menarik untuk dilihat. Ilmu tata boga sangat terkait dengan industri pariwisata dan perhotelan di mana kebanyakan para juru masak bekerja di rumah makan, hotel, atau taman hiburan.
Di dalam perkembangannya, tata boga digolongkan ke dalam studi Seni Kuliner dan Layanan Industri Makanan yang menjanjikkan dasar yang kuat untuk membangun karir yang sukses di industri layanan makanan. Berbagai teori inti dan aplikasi praktis tata boga dikembangkan termasuk namun tidak terbatas pada: teknik memasak dan memasak makanan klasik dan modern, manajemen makanan dan minuman, layanan perhotelan, ilmu makanan, perencanaan menu dan nutrisi, internasional. Hidangan dan budaya, serta teknik membuat kue basah dan kue kering.
Perkembangan di Indonesia
Tata boga mulai berkembang sebagai disiplin ilmu pada era Hindia Belanda. Di abad ke-19 Masehi, para juru masak bertugas untuk menyiapkan makanan untuk para pejabat belanda dan pembesar lokal, di mana hidangan yang disajikan dinamakan boga hindia (Indische Keuken). Setelah kemerdekaan, tata boga menjadi salah-satu disiplin ilmu yang banyak ditawarkan oleh berbagai SMK dan sekolah pariwisata, di mana lulusan dari sekolah tersebut diarahkan untuk bekerja di industri pariwisata dan perhotelan. Tata boga juga sudah mulai diajarkan sebagai keterampilan non-kurikuler di beberapa Sekolah menengah atas di Indonesia.
Di tingkat SMK, tujuan pembelajaran tata Boga difokuskan pada kemampuan untuk menjadi tenaga menengah yang terampil dan siap kerja di industri pariwisata seperti hotel, restoran, industri jasa boga dan berwirausaha dalam bidang boga, sehingga materi pembelajaran terdiri dari materi teori dan praktek.
Lulusannya diarahkan sebagai tamatan siap kerja, cerdas, memiliki keunggulan kompetitif dan komparatif serta berkarakter kuat sebagai pekerja profesional. Oleh karena itu, keterampilan memasak harus terkuasai manakala ingin menjadikan lulusan tata boga yang unggul dalam menghadapai persaingan kerja.
Orang-orang yang memiliki keahlian di bidang tata boga kemudian mendirikan Ikatan Ahli Boga Indonesia (IKABOGA Indonesia) berdiri pada tanggal 3 Desember 1987 yang merupakan wadah satu-satunya Ahli Boga seluruh Indonesia. Ikatan ini didirikan sebagai perwujudan dari gagasan Subkonsorsium Memasak dan Jasa Boga pada Direktorat Pendidikan Masyarakat Ditjen Diklusepora Departemen Pendidikan Nasional, yang pada waktu itu dijabat oleh Bapak Prof. Dr. W. P. Napitupulu.
Preferensi profesi
Ada tiga pilihan profesi utama bagi orang-orang yang menekuni bidang tata boga:
Koki. Profesi koki merupakan preferensi yang lumrah di kalangan lulusan Tata Boga. Koki di sini mencakup koki restoran, kafe, katering, hotel bintang lima hingga di kapal pesiar. Bahkan, koki juga dibutuhkan di penyediaan makanan rumah sakit.
Pembuat kue. Profesi pembuat kue menjadi preferensi yang lumrah kedua di kalangan lulusan Tata Boga. Tidak jauh berbeda dengan koki, pembuat kue dapat bekerja di berbagai bidang mulai dari kapal pesiar, katering, hotel, kafe, hingga pembuat kue privat.
Barista. Profesi barista menjadi preferensi yang lumrah ketiga di jurusan Tata Boga yang berfokus di bidang menghidangkan dan mengelola minuman. Barista di sini mencakup barista di kedai kopi, hotel dan tempat-tempat lain.
Dari ketiga pilihan profesi utama tersebut terlihat jelas bahwa berkarir di bidang kuliner membutuhkan kerja keras dan kreativitas, baik di industri perhotelan, kafe, lab makanan, atau di tempat lain. Perlu waktu lebih untuk mengembangkan kreativitas dan mengembangkan diri sehingga profesi ini menyajikan sebuah cita rasa baru.
Pengaruh dalam industri kuliner
Industri kuliner adalah kegiatan mengolah makanan menggunakan berbagai keahlian dan peralatan untuk mendapat manfaat ekonomi dibaliknya. Industri kuliner sendiri merupakan bagian dari industri kreatif yang digerakkan oleh karya-karya kreatif atau warisan tradisional masyarakat. Pengaruh tata boga dalam industri kuliner terlihat dalam kemunculan jasa boga. Jasa boga adalah suatu perusahaan atau perorangan yang bergerak di bidang pengelolaan makanan dan minuman. Studi menemukan bahwa persaingan dalam industri jasa boga saat ini semakin ketat, sehingga para pelaku usaha bidang jasa boga harus melakukan inovasi produk sesuai dengan perkembangan dunia kuliner saat ini. Secara umum usaha jasa boga di bagi menjadi dua sektor, yaitu sektor komersial yang melayani pasar umum dan sektor komersial yang melayani pasar umum terbatas.
Industri kuliner dan tata boga adalah referensi unik yang menggabungkan prinsip-prinsip ilmu makanan dan minuman dengan aplikasi praktis dalam persiapan makanan dan pengembangan produk. Hal ini mengeksplorasi elemen setiap masakan dan bagaimana hidangan itu menjadi menarik sehingga tergambar relevansi profesional bagi para ahli tata boga untuk bekerja di industri makanan. Dengan demikian, pengaruhnya menumbuhkan ketertarikan untuk mengeksplorasi keterampilan menghidangkan sesuatu masakan yang inovatif dan membuka kemungkinan untuk memulai karir di bidang kuliner.
Lihat juga
Gastronomi
Industri pariwisata
Koki
Rujukan
Kata Kunci Pencarian:
- Tata boga
- Daftar padanan istilah tata boga
- Anwar Sanjaya
- Daftar jenis potongan dalam tata boga
- SMK Negeri 9 Bandung
- Balai Latihan Kerja
- Firhan Ashari
- SMK Negeri 1 Majene
- Rumah makan
- SMK Negeri 2 Batam
- Kult (band)
- Renault Trafic
- Sundanese language
- IDX Composite
- *Dʰéǵʰōm
- Nissan Motor India
- List of soft drinks by country
- Nissan Motor Manufacturing UK
- List of Indic loanwords in Indonesian
- Bijelo Dugme