Hasil Pencarian:
- Ted Bundy
- Ted
- Bandar Udara Internasional Ted Stevens Anchorage
- Ted (seri televisi)
- Ted Stevens (disambiguasi)
- Ted (film)
- Ted Sioeng
- Ted Lasso
- Ted Åström
- Chris Anderson (pengusaha)
- Tantangan Istanbul 2011
- Ted Daffan
- Ted Baker
- Ted Lieu
- Ted Hopf
- Ted 2
- Ted Ray (pelawak)
- Ted Kennedy
- Ted Billings
- Ted Belcher
Artikel: Ted Bundy
Kehidupan awal
= Masa kanak-kanak
= Ted Bundy lahir dengan nama Theodore Robert Cowell pada 24 November 1946, dari Eleanor Louise Cowell (1924–2012, biasa dipanggil dengan nama tengahnya) di Elizabeth Lund Home for Unwed Mothers di Burlington, Vermont. Identitas ayah kandungnya tidak pernah dikonfirmasi; di akte kelahiran aslinya dinyatakan ayahnya seorang salesman dan veteran Angkatan Udara Amerika Serikat bernama Lloyd Marshall, meskipun salinan akte mencantumkan ayahnya sebagai tidak diketahui. Louise mengklaim bahwa dia bertemu dengan seorang veteran perang bernama Jack Worthington, yang meninggalkannya segera setelah dia hamil. Catatan sensus mengungkapkan bahwa beberapa pria bernama "John Worthington" dan "Lloyd Marshall" tinggal di dekat Louise ketika Bundy dikandung. Beberapa anggota keluarga menyatakan kecurigaan bahwa ayah Bundy mungkin ayah Louise sendiri alias kakeknya, Samuel Cowell. Dalam film dokumenter 2020 Crazy, Not Insane, psikiater Dorothy Otnow Lewis mengklaim dia mendapatkan sampel darah Bundy — meskipun dia tidak menyebutkan dari mana, dan telah melakukan tes DNA yang memastikan bahwa Bundy bukanlah hasil hubungan inses. Selama tiga tahun pertama hidupnya, Bundy tinggal di rumah kakek nenek dari pihak ibu di Philadelphia, Samuel (1898–1983) dan Eleanor Cowell (1895–1971), yang membesarkannya sebagai putra mereka untuk menghindari stigma sosial tentang kelahirannya pada waktu itu. Keluarga, teman, dan bahkan Ted muda diberi tahu bahwa kakek neneknya adalah orang tua kandungnya, sedangkan ibunya merupakan kakak perempuannya. Pada akhirnya, Bundy menemukan kebenarannya ketika seorang sepupu menunjukkan akte kelahirannya setelah menyebutnya "bajingan"; namun pada saat berbicara dengan penulis biografi Stephen Michaud dan Hugh Aynesworth, Bundy mengaku dia sendiri yang menemukan akte tersebut. Penulis biografi dan penulis tentang kriminal sejati, Ann Rule, yang mengenal Bundy secara pribadi, menulis bahwa Bundy tidak mengetahuinya sampai tahun 1969, ketika dia menemukan catatan kelahiran aslinya di Vermont. Bundy menyatakan bahwa ia sangat membenci ibunya yang tidak pernah membahas tentang ayah kandungnya, dan membiarkan dirinya sendiri yang harus mencari tahu sosok ayahnya. Bundy terkadang menunjukkan perilaku yang mengganggu pada usia dini. Adik perempuan Louise, Julia, terbangun dari tidur siang dan mendapati dirinya dikelilingi oleh pisau dapur, dan Ted yang berusia tiga tahun berdiri di samping tempat tidur sambil tersenyum. Tetangga masa kecil Bundy, Sandi Holt menggambarkannya sebagai pengganggu, dengan mengatakan, "Dia suka menakut-nakuti orang... Dia suka memegang kendali. Dia suka menimbulkan rasa sakit, penderitaan dan ketakutan". Dia juga menuduh Bundy melakukan kekejaman terhadap hewan, dengan mengatakan, "Dia menggantung seekor kucing liar di lingkungan itu dengan tali jemuran di halaman belakang, menyiramnya dengan cairan korek api dan membakarnya, dan saya mendengar kucing itu memekik". Bundy juga diduga biasa membawa anak-anak kecil di lingkungan sekitar ke dalam hutan dan meneror mereka, katanya. "Dia akan membawa mereka ke sana dan menelanjangi mereka, mengambil pakaian mereka," katanya. "Anda akan mendengar mereka berteriak di seluruh komplek, maksud saya dimanapun kami berada di sini, kami dapat mendengar mereka berteriak". Holt menambahkan, "Dia pemarah. Dia suka menakut-nakuti orang. Seorang gadis kecil terkena salah satu perangkap harimau Ted dan kakinya terluka". Dalam beberapa wawancara, Bundy berbicara dengan hangat tentang kakek-neneknya dan mengatakan kepada Rule bahwa dia "sama dengan", "dihormati", dan "dekat dengan" kakeknya. Namun, pada tahun 1987, dia dan anggota keluarga lainnya memberi tahu pengacara bahwa Samuel merupakan seorang pengganggu tirani yang memukuli istri, kucing tetangga dan anjingnya, dan menunjukkan kefanatikan (termasuk intoleransi agama, rasisme, dan xenofobia). Dalam satu contoh, Samuel melempar Julia ke bawah tangga karena ketiduran. Dia kadang-kadang berbicara dengan keras ketika tidak melihatnya, dan setidaknya sekali ia sangat marah ketika pertanyaan tentang ayah Bundy ditanyakan. Bundy menggambarkan neneknya sebagai wanita pemalu dan penurut yang secara berkala menjalani terapi elektrokonvulsif untuk depresi dan takut meninggalkan rumah mereka menjelang akhir hidupnya. Deskripsi kakek-nenek Bundy ini telah dipertanyakan dalam penyelidikan yang lebih baru. Beberapa penduduk setempat mengingat Samuel Cowell sebagai "pria baik", meski agak eksentrik. “Karakterisasi bahwa [Sam] adalah seorang pecandu alkohol dan penganiaya hewan adalah karakterisasi yang mudah digunakan untuk membuat orang membenarkan mengapa Ted menjadi seperti itu,” kata salah satu sepupu Bundy. “Sejauh yang saya ketahui tentangnya, tidak begitu berbeda dari kenyataannya. Putri-putrinya sangat mencintainya dan hanya memiliki kenangan indah tentangnya”. Selain itu, saudara perempuan Louise, Audrey, menyatakan bahwa ibu mereka tidak dapat meninggalkan rumahnya karena menderita stroke akibat kelebihan berat badan dan bukan karena sakit jiwa. Pada tahun 1950, Louise mengubah nama belakangnya dari Cowell menjadi Nelson dan atas desakan banyak anggota keluarga, meninggalkan Philadelphia bersama Bundy untuk tinggal bersama sepupu Alan dan Jane Scott di Tacoma, Washington. Pada tahun 1951 dia bertemu Johnny Culpepper Bundy (1921–2007), seorang juru masak rumah sakit, pada malam lajang dewasa di Gereja Metodis Pertama Tacoma. Mereka menikah akhir tahun itu dan Johnny resmi mengadopsi Bundy. Johnny dan Louise memiliki empat anak bersama, dan meskipun Johnny sudah melakukan kegiatan seperti berkemah dan kegiatan keluarga lainnya, Ted tetap terasa jauh darinya. Bundy kemudian mengeluh kepada pacarnya bahwa Johnny bukanlah ayah kandungnya, "tidak terlalu cerdas", dan "tidak menghasilkan banyak uang". Bundy memvariasikan ingatannya tentang Tacoma di tahun-tahun berikutnya. Kepada Michaud dan Aynesworth, dia menceritakan bahwa dia menjelajahi daerah sekitar, memilah-milah tong sampah untuk mencari gambar wanita telanjang dan kepada Polly Nelson dia berkata bahwa dia sangat menyukai majalah detektif, novel kriminal, dan film dokumenter kriminal yang melibatkan kekerasan seksual, khususnya ketika kisah-kisah tersebut diilustrasikan dengan gambar-gambar wanita yang telah meninggal atau cacat. Namun dalam sebuah surat kepada Rule, dia menegaskan bahwa dia "tidak pernah membaca majalah detektif asli, dan bergidik memikirkan siapa pun yang melakukannya". Dia memberi tahu Michaud bahwa dia biasa mengonsumsi alkohol dalam jumlah besar dan "memasuki pekarangan rumah warga" larut malam untuk mencari jendela yang terbuka di mana dia bisa mengamati wanita membuka baju, atau "apa pun yang bisa dilihat". Psikolog Al Carlisle menyatakan bahwa Bundy “mulai berfantasi tentang wanita yang dilihatnya saat mengintip jendela atau di tempat lain [dan] meniru aksen beberapa politisi yang dia dengarkan di radio. Intinya, dia berfantasi menjadi orang lain, seseorang yang penting”. Kisah kehidupan sosial Bundy juga beragam. Dia mengatakan kepada Michaud dan Aynesworth bahwa dia "memilih untuk menyendiri" sebagai seorang remaja karena dia tidak dapat memahami hubungan interpersonal. Dia mengklaim bahwa dia tidak memiliki perasaan alami tentang bagaimana mengembangkan persahabatan. "Saya tidak tahu apa yang membuat orang ingin berteman," kata Bundy. "Saya tidak tahu apa yang mendasari interaksi sosial". Namun, teman sekelas dari SMA Woodrow Wilson, mengatakan kepada Rule bahwa Bundy "terkenal dan disukai" di sana, "ikan berukuran sedang di kolam besar". Satu-satunya kegemaran atletik Bundy adalah ski lereng, yang dilakukannya dengan antusias dengan peralatan curian dan tiket lift palsu. Selama sekolah menengah, dia ditangkap setidaknya dua kali karena dicurigai melakukan perampokan dan pencurian kendaraan bermotor. Ketika dia mencapai usia 18 tahun, detail insiden tersebut dihapus dari catatan kriminalnya, seperti kebiasaan di Washington dan banyak negara bagian AS lainnya.= Masa kuliah
= Setelah lulus SMA pada tahun 1965, Bundy kuliah di Universitas Puget Sound (UPS) selama satu tahun sebelum pindah ke Universitas Washington (UW) untuk belajar bahasa Mandarin. Pada tahun 1967, ia terlibat asmara dengan teman sekelas di UW, Diane Edwards (diidentifikasi dalam biografi Bundy dengan beberapa nama samaran, paling sering Stephanie Brooks). Pada awal 1968, Bundy keluar dari perguruan tinggi dan melakukan serangkaian pekerjaan berupah minimum. Dia juga menjadi sukarelawan di kampanye kepresidenan Nelson Rockefeller di Seattle dan menjadi sopir dan pengawal Arthur Fletcher selama kampanye Fletcher untuk Letnan Gubernur Negara Bagian Washington. Edwards lulus pada musim semi tahun 1968 dan meninggalkan Washington menuju San Francisco. Bundy mengunjunginya pada akhir tahun setelah dia mendapatkan beasiswa untuk belajar bahasa Mandarin di Universitas Stanford musim panas itu. Pada bulan Agustus, Bundy menghadiri Konvensi Nasional Partai Republik 1968 di Miami sebagai delegasi Rockefeller. Tak lama kemudian, Edwards mengakhiri hubungan mereka dan kembali ke rumah keluarganya di California, frustrasi dengan apa yang Edwards gambarkan sebagai ketidakdewasaan dan kurangnya ambisi Bundy. Psikiater Dorothy Otnow Lewis kemudian menunjukkan krisis ini sebagai "kemungkinan waktu yang sangat penting dalam perkembangannya". Hancur karena perpisahan itu, Bundy melakukan perjalanan ke Colorado dan kemudian lebih jauh ke timur, mengunjungi kerabat di Arkansas dan Philadelphia dan mendaftar selama satu semester di Universitas Temple. Pada saat ini juga, di awal 1969, Rule percaya bahwa Bundy mengunjungi kantor catatan kelahiran di Burlington dan mengkonfirmasi asal usulnya yang sebenarnya. Bundy kembali ke Washington pada musim gugur 1969, ketika dia bertemu Elizabeth Kloepfer (diidentifikasi dalam literatur Bundy sebagai Meg Anders, Beth Archer, atau Liz Kendall), seorang ibu tunggal dari Ogden, Utah, yang bekerja sebagai sekretaris di Fakultas Kedokteran UW. Hubungan badai mereka akan berlanjut jauh hingga penahanan awalnya di Utah pada tahun 1976. Bundy menjadi sosok ayah bagi putri Kloepfer, Molly, yang berusia tiga tahun ketika dia mulai berkencan dengan ibunya; dan itu sampai dia berusia 10 tahun, setelah Bundy ditangkap. Sebagai orang dewasa, Molly menulis tentang insiden yang dimulai pada usia 7 tahun di mana Bundy bersikap kasar atau tidak pantas secara seksual dengannya. Pengakuannya termasuk Bundy memukul wajahnya, menjatuhkannya, membuatnya berisiko tenggelam, kata-kata tidak senonoh, dan sentuhan seksual yang disamarkan sebagai kecelakaan atau "permainan". Pada pertengahan 1970, Bundy ingin mendaftar kembali di UW, kali ini di jurusan psikologi. Ia menjadi mahasiswa teladan dan dihormati oleh para profesornya. Pada tahun 1971, dia bekerja di Pusat Krisis Hotline Bunuh Diri Seattle. Di sana, dia bertemu dan bekerja bersama Ann Rule, mantan polisi Seattle dan calon penulis kriminal yang kemudian menulis salah satu biografi definitif Bundy, The Stranger Beside Me. Rule tidak melihat ada yang mengganggu pada kepribadian Bundy saat itu; dia menggambarkannya sebagai "baik hati, perhatian, dan empatik". Setelah lulus dari UW pada tahun 1972, Bundy bergabung dengan kampanye pemilihan kembali Gubernur Daniel J. Evans. Menyamar sebagai mahasiswa, dia memata-matai lawan Evans, mantan gubernur Albert Rosellini, dan merekam pidatonya untuk dianalisis oleh tim Evans. Evans menunjuk Bundy ke Komite Penasihat Pencegahan Kejahatan Seattle. Setelah Evans terpilih kembali, Bundy dipekerjakan sebagai asisten Ross Davis, Ketua Partai Republik Negara Bagian Washington. Davis menganggap baik Bundy dan menggambarkannya sebagai "cerdas, agresif ... dan percaya pada sistem". Pada awal 1973, meskipun skor LSAT biasa-biasa saja, Bundy diterima di sekolah hukum UPS dan Universitas Utah, berdasarkan kekuatan surat rekomendasi dari Evans, Davis, dan beberapa profesor psikologi UW. Selama perjalanan ke California untuk urusan Partai Republik pada musim panas 1973, Bundy menghidupkan kembali hubungannya dengan Edwards. Edwards mengagumi transformasinya menjadi seorang profesional yang serius dan berdedikasi yang tampaknya berada di titik puncak karir hukum dan politik yang signifikan. Bundy juga terus berkencan dengan Kloepfer; kedua wanita tersebut tidak pernah tau satu sama lain. Pada musim gugur 1973, dia diterima sebagai mahasiswa di Sekolah Hukum UPS, dan terus mendekati Edwards, yang terbang ke Seattle beberapa kali untuk tinggal bersamanya. Mereka sudah sampai membahas pernikahan, dan pada satu titik Bundy memperkenalkannya kepada Davis sebagai tunangannya. Pada Januari 1974, Bundy tiba-tiba memutuskan semua kontak dengan Edwards; panggilan telepon dan suratnya tidak dibalas. Ketika sebulan kemudian Bundy dapat dihubungi, dia menanyakan alasan Bundy secara sepihak mengakhiri hubungan mereka tanpa penjelasan. Dengan suara datar dan tenang, Bundy menjawab, "Diane, aku tidak mengerti maksudmu," dan menutup telepon. Sejak itu, Edwards tidak pernah mendapat kabar dari Bundy. Bundy kemudian menjelaskan, "Saya hanya ingin membuktikan pada diri sendiri bahwa saya bisa menikahinya"; tetapi Edwards menyimpulkan dalam retrospeksi bahwa Bundy sengaja merencanakan seluruh pacaran dan penolakan sebelumnya, sebagai bentuk balas dendam atas perpisahan yang dia putuskan pada tahun 1968. Saat itu, Bundy mulai membolos di sekolah hukum. Pada bulan April dia berhenti hadir sepenuhnya, karena para wanita muda mulai menghilang di Pasifik Barat Laut. Tidak ada konsensus kapan atau di mana Bundy mulai membunuh wanita. Dia menceritakan kisah yang berbeda kepada orang yang berbeda dan menolak untuk membocorkan secara spesifik kejahatannya yang paling awal, bahkan ketika dia mengakui secara rinci lusinan pembunuhan kemudian pada hari-hari sebelum eksekusinya. Dia memberi tahu Nelson bahwa dia mencoba melakukan penculikan pertamanya pada tahun 1969 di Ocean City, New Jersey, tetapi tidak membunuh siapa pun sampai sekitar tahun 1971 di Seattle. Dia mengatakan kepada psikolog Art Norman bahwa dia membunuh dua wanita di Atlantic City saat mengunjungi keluarganya di Philadelphia pada tahun 1969. Bundy mengisyaratkan kepada detektif pembunuhan Robert D. Keppel bahwa dia melakukan pembunuhan di Seattle pada tahun 1972 dan pembunuhan lain pada tahun 1973 yang melibatkan seorang penumpang di dekat Tumwater, namun dia menolak menjelaskan lebih lanjut. Rule dan Keppel sama-sama percaya bahwa dia mungkin telah mulai membunuh saat remaja. Pembunuhan Bundy yang terdokumentasi paling awal dilakukan pada tahun 1974, ketika dia berusia 27 tahun. Menurut pengakuannya sendiri, saat itu dia telah menguasai keterampilan yang diperlukan—di era sebelum ada profil DNA—untuk menghapus bukti forensik yang memberatkan di TKP.Dua seri pembunuhan pertama
= Washington, Oregon
= Tak lama setelah tengah malam pada tanggal 4 Januari 1974 (sekitar waktu dia memutuskan hubungannya dengan Edwards), Bundy memasuki apartemen bawah tanah Karen Sparks yang berusia 18 tahun (sering diidentifikasi sebagai Joni Lenz, Mary Adams, dan Terri Caldwell dalam literatur Bundy), seorang penari dan mahasiswa di UW. Setelah memukul Sparks dengan batang logam dari bingkai tempat tidurnya, dia melakukan pelecehan seksual dengan tongkat yang sama menyebabkan luka dalam yang parah dan kantung kemihnya pecah. Dia tidak sadarkan diri di rumah sakit selama sepuluh hari dan meskipun dia selamat, dia menderita cacat fisik. Pada dini hari tanggal 1 Februari, Bundy masuk ke ruang bawah tanah Lynda Ann Healy, seorang sarjana UW yang menyiarkan laporan cuaca radio pagi untuk pemain ski. Dia memukulinya sampai pingsan; mendandaninya dengan jeans biru, blus putih, dan sepatu bot; dan membawanya pergi. Berbicara sebagai orang ketiga, Bundy menyatakan dia membawa Healy ke jalanan terpencil di kaki Gunung Taylor, di mana dia memerkosa dan membunuhnya sebelum membuang tubuhnya di hutan terdekat. Ketika Michaud meminta Bundy untuk "berspekulasi" tentang bagaimana Healy bisa meninggal, Bundy menjawab dengan; "Reaksi awal saya adalah saya rasa saya tidak bisa". Selama paruh pertama tahun 1974, satu mahasiswi hilang setiap bulan. Pada 12 Maret, Donna Gail Manson, seorang mahasiswi berusia 19 tahun di Perguruan Tinggi Negeri Evergreen di Olympia, 60 mil (95 km) barat daya Seattle, meninggalkan asramanya untuk menghadiri konser jazz di kampus tetapi tidak pernah sampai. Pada 17 April, Susan Elaine Rancourt menghilang saat dalam perjalanan ke kamar asramanya setelah pertemuan penasihat malam di Central Washington State College di Ellensburg, 110 mil (175 km) tenggara Seattle. Dua mahasiswi Central Washington kemudian melaporkan kesaksian mereka — satu pada malam hilangnya Rancourt, yang lainnya tiga malam sebelumnya — bahwa seorang pria yang mengenakan selempang, yang meminta bantuan untuk membawakan banyak buku ke Volkswagen Beetle cokelatnya. Pada tanggal 6 Mei, Roberta Kathleen Parks meninggalkan asramanya di Universitas Negeri Oregon di Corvallis, 260 mil (420 km) selatan Seattle, untuk minum kopi dengan teman-teman di Memorial Union, tetapi tidak pernah tiba. Penyelidik dari Seattle dan County King semakin khawatir. Tidak ada bukti fisik yang signifikan, dan wanita yang hilang memiliki sedikit kesamaan selain dari penampilan yang mirip: muda, menarik, mahasiswa kulit putih dengan rambut panjang dibelah tengah. Pada tanggal 1 Juni, Brenda Carol Ball, 22 tahun, menghilang setelah meninggalkan Flame Tavern di Burien, dekat Bandara Internasional Seattle–Tacoma. Dia terakhir terlihat di tempat parkir, berbicara dengan seorang pria berambut cokelat dengan lengan berselempang. Pada dini hari tanggal 11 Juni, mahasiswi UW Georgann Hawkins menghilang saat berjalan menyusuri gang yang terang antara asrama pacarnya dan asrama mahasiswinya. Keesokan paginya, tiga detektif Seattle dan seorang kriminalis menyisir seluruh gang dengan tangan dan lutut mereka, namun tidak menemukan apa pun. Bundy kemudian memberi tahu Keppel bahwa dia membujuk Hawkins ke mobilnya dan membuatnya pingsan dengan linggis. Setelah memborgolnya, dia membawanya ke Issaquah, pinggiran kota 20 mil (30 km) timur Seattle, di mana dia mencekiknya dan menghabiskan sepanjang malam dengan tubuhnya. Dia kemudian kembali ke gang UW keesokan paginya dan, di tengah-tengah penyelidikan TKP, Bundy menemukan dan mengumpulkan anting-anting Hawkins dan salah satu sepatunya di tempat parkir yang bersebelahan, dan pergi tanpa dicurigai. "Itu adalah prestasi yang sangat kurang ajar," tulis Keppel, "sehingga mengejutkan polisi bahkan hingga hari ini". Bundy berkata bahwa dia mengunjungi kembali mayat Hawkins dalam tiga kesempatan. Setelah hilangnya Hawkins dipublikasikan, saksi datang untuk melaporkan kesaksian mereka, bahwa seorang pria terlihat di sebuah gang di belakang asrama terdekat pada malam dia menghilang. Dia memakai kruk dengan kaki digips dan kesulitan untuk membawa tas kerja. Seorang wanita ingat bahwa pria itu memintanya untuk membantu membawakan sebuah koper ke mobilnya, Volkswagen Beetle berwarna cokelat muda. Selama periode ini, Bundy bekerja di Olympia sebagai asisten direktur Komisi Penasihat Pencegahan Kejahatan Seattle, di mana dia menulis pamflet untuk wanita tentang pencegahan pemerkosaan. Kemudian, dia bekerja di Departemen Layanan Darurat (DES), sebuah badan pemerintah negara bagian yang terlibat dalam pencarian wanita yang hilang. Di DES dia bertemu dan mulai berkencan dengan Carole Ann Boone, seorang ibu dua anak yang bercerai dua kali yang akan memainkan peran penting dalam fase akhir hidup Bundy enam tahun kemudian. Laporan serangan brutal terhadap Sparks dan enam wanita hilang, muncul secara mencolok di surat kabar dan televisi di seluruh Washington dan Oregon. Ketakutan menyebar di antara penduduk; wanita muda takut untuk meminta tumpangan. Tekanan meningkat pada lembaga penegak hukum, tetapi kelangkaan bukti fisik sangat menghambat mereka. Polisi tidak akan memberi wartawan sedikit informasi yang tersedia karena takut mengganggu penyelidikan. Kesamaan lebih lanjut antara para korban dicatat: semua yang hilang terjadi pada malam hari, biasanya di dekat pekerjaan konstruksi yang sedang berlangsung, dan dalam seminggu setelah ujian tengah semester atau akhir semester. Semua korban mengenakan celana panjang atau jeans biru ketika mereka menghilang, dan di banyak TKP terlihat seorang pria yang mengenakan gips atau selempang dan mengendarai Volkswagen Beetle berwarna cokelat atau kecokelatan. Pembunuhan di Oregon dan Washington mencapai puncaknya pada 14 Juli dengan penculikan dua wanita di siang bolong dari pantai yang ramai di Lake Sammamish State Park di Issaquah. Lima saksi wanita menggambarkan seorang pria muda yang menarik mengenakan pakaian tenis putih dengan lengan kiri berselempang, berbicara dengan aksen ringan, mungkin orang Kanada atau Inggris. Memperkenalkan dirinya sebagai "Ted", dia meminta bantuan mereka untuk menurunkan perahu layar dari Volkswagen Beetle berwarna cokelat atau perunggu. Empat orang menolak; seseorang menemaninya sampai ke mobil dan ketika melihat tidak ada perahu layar, dia melarikan diri. Tiga saksi tambahan melihat dia mendekati Janice Anne Ott (23 tahun, seorang pekerja masa percobaan kasus di Pengadilan Remaja King County), dengan cara yang sama dan melihat mereka meninggalkan pantai. Sekitar empat jam kemudian, Denise Marie Naslund, seorang wanita berusia 19 tahun yang sedang belajar untuk menjadi pemrogram komputer, meninggalkan pantai untuk pergi ke kamar kecil dan tidak pernah kembali. Bundy memberi tahu Stephen Michaud dan William Hagmaier bahwa Ott masih hidup ketika dia kembali membawa Naslund dan dia memaksa salah satu dari mereka melihat aksi pembunuhannya, tetapi dia kemudian menyangkalnya dalam sebuah wawancara dengan Lewis saat menjelang eksekusinya. Polisi County King, akhirnya dipersenjatai dengan penjelasan lebih rinci tentang tersangka dan mobilnya, memasang selebaran di seluruh wilayah Seattle. Sketsa komposit dicetak di koran daerah dan disiarkan di stasiun televisi lokal. Kloepfer, Rule, seorang karyawan DES, dan seorang profesor psikologi UW mengenali profil, sketsa, dan mobil tersebut, dan melaporkan Bundy sebagai kemungkinan tersangka; tetapi detektif—yang menerima hingga 200 informasi per hari—berpikir tidak mungkin seorang mahasiswa hukum yang bersih tanpa catatan kriminal dewasa bisa menjadi pelakunya. Pada tanggal 6 September, dua pemburu belibis menemukan sisa-sisa kerangka Ott dan Naslund di dekat jalan raya di Issaquah, 2 mil (3 km) di timur Taman Negara Bagian Danau Sammamish. Sebuah tulang paha dan beberapa tulang belakang yang ditemukan di situs tersebut kemudian diidentifikasi oleh Bundy sebagai milik Hawkins. Enam bulan kemudian, mahasiswi kehutanan dari Green River Community College menemukan tengkorak dan rahang bawah Healy, Rancourt, Parks, dan Ball di Taylor Mountain, tempat Bundy sering mendaki, tepat di sebelah timur Issaquah. Jenazah Manson tidak pernah ditemukan.= Idaho, Utah, Colorado
= Pada Agustus 1974, Bundy diterima untuk kedua kalinya di Fakultas Hukum Universitas Utah dan pindah ke Salt Lake City, meninggalkan Kloepfer di Seattle. Meskipun dia sering menelepon Kloepfer, dia mengencani "setidaknya selusin" wanita lain. Saat dia mempelajari kurikulum hukum tahun pertama untuk kedua kalinya, dia sangat terpukul saat mengetahui bahwa siswa lain "memiliki sesuatu, beberapa kapasitas intelektual", yang tidak dia miliki. Dia melihat kelas-kelas itu sama sekali tidak bisa dipahami. "Itu sangat mengecewakan saya," katanya. Serangkaian pembunuhan baru dimulai pada bulan berikutnya, termasuk dua pembunuhan yang tetap tidak terungkap sampai Bundy mengakuinya sesaat sebelum eksekusi. Pada tanggal 2 September, dia memerkosa dan mencekik seorang penumpang yang masih belum dikenal di Idaho, kemudian membuang jenazahnya segera di sungai terdekat atau kembali keesokan harinya untuk memotret dan memotong-motong mayat tersebut. Pada tanggal 2 Oktober, dia menculik Nancy Wilcox yang berusia 16 tahun di Holladay, Utah, pinggiran kota Salt Lake City. Bundy memberi tahu penyelidik bahwa jenazahnya dikubur di dekat Taman Nasional Capitol Reef, sekitar 200 mil (320 km) selatan Holladay, tetapi tidak pernah ditemukan. Pada 18 Oktober, Melissa Anne Smith—putri berusia 17 tahun dari kepala polisi Midvale, pinggiran kota Salt Lake City lainnya—menghilang setelah meninggalkan kedai pizza. Tubuh telanjangnya ditemukan di daerah pegunungan terdekat sembilan hari kemudian; pemeriksaan postmortem menunjukkan bahwa dia mungkin masih hidup hingga tujuh hari setelah dia menghilang. Pada tanggal 31 Oktober, Laura Ann Aime, juga berusia 17 tahun, menghilang 25 mil (40 km) di selatan Lehi setelah meninggalkan sebuah kafe tengah malam. Tubuh telanjangnya ditemukan oleh pejalan kaki 9 mil (14 km) ke arah timur laut di American Fork Canyon pada Hari Thanksgiving. Kedua gadis itu dipukuli, diperkosa, disodomi, dan dicekik dengan stoking nilon. Bertahun-tahun kemudian, Bundy menggambarkan ritual postmortemnya dengan mayat Smith dan Aime, termasuk keramas rambut dan merias wajah. Sore hari tanggal 8 November, Bundy mendekati operator telepon berusia 18 tahun Carol DaRonch di Fashion Place Mall di Murray, kurang dari satu mil dari restoran Midvale tempat Smith terakhir terlihat. Dia mengidentifikasi dirinya sebagai "Petugas Roseland" dari Departemen Kepolisian Murray dan memberi tahu DaRonch bahwa seseorang telah mencoba masuk ke mobilnya. Dia meminta DaRonch untuk menemaninya ke stasiun guna mengajukan keluhan. Ketika DaRonch menunjukkan kepada Bundy bahwa dia sedang mengemudi di jalan yang tidak mengarah ke kantor polisi, Bundy segera menarik bahunya dan mencoba memborgol DaRonch. Selama perkelahian mereka, Bundy secara tidak sengaja memasangkan kedua borgol ke pergelangan tangan yang sama, dan ketika DaRonch dapat membuka pintu mobil, ia langsung melarikan diri. Sore harinya, Debra Jean Kent, seorang siswa berusia 17 tahun di Viewmont High School di Bountiful, 20 mil (30 km) utara Murray, menghilang setelah meninggalkan produksi teater di sekolah tersebut untuk menjemput saudara laki-lakinya. Guru drama sekolah dan seorang siswa mengatakan kepada polisi bahwa "orang asing" telah meminta mereka masing-masing untuk keluar ke tempat parkir untuk mengidentifikasi sebuah mobil. Murid lain kemudian melihat pria yang sama mondar-mandir di belakang auditorium, dan guru drama melihatnya lagi sesaat sebelum drama berakhir. Di luar auditorium, penyelidik menemukan kunci borgol yang dikenakan DaRonch. Bundy akhirnya mengaku menculik Kent dan mengklaim membawanya kembali ke kediamannya di mana dia dibiarkan hidup selama beberapa waktu. Pada bulan November, Kloepfer menelepon polisi County King untuk kedua kalinya setelah membaca bahwa wanita muda menghilang di kota-kota sekitar Salt Lake City. Detektif Randy Hergesheimer dari divisi Kejahatan Besar mewawancarainya secara mendetail. Pada saat itu, Bundy sudah menjadi orang yang paling dicurigai, tetapi saksi Danau Sammamish yang dianggap paling dapat diandalkan oleh para detektif gagal mengidentifikasinya dari daftar foto. Pada bulan Desember, Kloepfer menelepon Kantor Sheriff Salt Lake County dan mengulangi kecurigaannya. Nama Bundy ditambahkan ke dalam daftar tersangka mereka, tetapi pada saat itu tidak ada bukti forensik yang kredibel yang mengaitkannya dengan kejahatan Utah. Pada Januari 1975, Bundy kembali ke Seattle setelah ujian terakhirnya dan menghabiskan seminggu bersama Kloepfer, yang tidak memberitahunya bahwa dia telah melaporkan Bundy ke polisi sebanyak tiga kali. Kloepfer membuat rencana untuk mengunjunginya di Salt Lake City pada bulan Agustus. Pada tahun 1975, Bundy mengalihkan sebagian besar aktivitas kriminalnya ke arah timur, dari markasnya di Utah ke Colorado. Pada 12 Januari, seorang perawat terdaftar berusia 23 tahun bernama Caryn Eileen Campbell menghilang saat berjalan menyusuri lorong yang terang antara lift dan kamarnya di Wildwood Inn (sekarang Wildwood Lodge) di Desa Snowmass, 400 mil (640 km) tenggara Salt Lake City. Tubuh telanjangnya ditemukan sebulan kemudian di samping jalan tanah di luar resor. Dia terbunuh oleh pukulan di kepala dengan benda tumpul yang meninggalkan depresi beralur linier yang khas di tengkoraknya; tubuhnya juga memiliki luka yang dalam dari senjata tajam. Pada 15 Maret, 100 mil (160 km) timur laut Snowmass, instruktur ski Vail, Julie Cunningham, 26 tahun, menghilang saat berjalan dari apartemennya ke tempat kencan makan malam dengan seorang teman. Bundy kemudian memberi tahu penyelidik Colorado bahwa dia mendekati Cunningham dengan kruk dan memintanya untuk membantu membawakan sepatu ski ke mobilnya, di mana dia memukul dan memborgolnya sebelum menyerang secara seksual dan mencekiknya di lokasi TKP dekat Rifle, 90 mil (140 km) barat Vail. Beberapa minggu kemudian, dia melakukan perjalanan enam jam dari Salt Lake City untuk mengunjungi kembali jasadnya. Denise Lynn Oliverson, 25 tahun, menghilang di dekat perbatasan Utah–Colorado di Grand Junction pada 6 April saat mengendarai sepeda ke rumah orang tuanya; sepeda dan sandalnya ditemukan di bawah viaduk dekat jembatan kereta api. Pada tanggal 6 Mei, Bundy parkir di luar Sekolah Menengah Pertama Alameda di Pocatello, Idaho, 160 mil (255 km) utara Salt Lake City, dan ketika melihat Lynette Dawn Culver yang berusia 12 tahun berjalan sendirian, dia membujuknya untuk masuk ke dalam mobil dan membawanya ke hotel Holiday Inn miliknya. Dia kemudian memperkosa Lynette dan menenggelamkannya di kamar hotel, setelah itu dia membuang tubuhnya ke Sungai Ular di utara Pocatello. Bundy dikabarkan memberikan detail mesra tentang kehidupan pribadi Lynette dalam pengakuannya. Pada pertengahan Mei, tiga rekan kerja Bundy di Washington State DES, termasuk Boone, mengunjunginya di Salt Lake City dan tinggal selama seminggu di apartemennya. Dia kemudian menghabiskan seminggu di Seattle dengan Kloepfer pada awal Juni dan mereka berdiskusi untuk menikah pada Natal berikutnya. Sekali lagi, Kloepfer tidak menyebutkan tentang diskusinya dengan pihak berwenang di King County dan Salt Lake County. Bundy tidak mengungkapkan hubungannya yang sedang berlangsung dengan Boone atau percintaan bersamaan dengan seorang mahasiswa hukum Utah yang dikenal di berbagai akun sebagai Kim Andrews atau Sharon Auer. Pada tanggal 28 Juni, Susan Curtis menghilang dari kampus Universitas Brigham Young di Provo, 45 mil (70 km) selatan Salt Lake City. Pembunuhannya menjadi pengakuan terakhir Bundy, direkam beberapa saat sebelum dia memasuki ruang eksekusi. Mayat Wilcox, Kent, Cunningham, Oliverson, Culver, dan Curtis tidak pernah ditemukan. Pada bulan Agustus atau September 1975, Bundy dibaptis ke dalam Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir, meskipun dia bukan peserta aktif dalam kebaktian dan mengabaikan sebagian besar larangan gereja. Dia kemudian dikucilkan oleh Gereja OSZA menyusul keyakinan penculikannya tahun 1976. Ketika ditanya preferensi agamanya setelah ditangkap, Bundy menjawab "Methodist", agama masa kecilnya. Di Negara Bagian Washington, para penyelidik masih berjuang untuk menganalisis pembunuhan berantai Pasifik Barat Laut yang tiba-tiba saja berakhir. Dalam upaya untuk memahami massa data yang sangat banyak, mereka menggunakan strategi inovatif untuk menyusun database. Mereka menggunakan komputer penggajian King County, sebuah "mesin besar dan primitif" menurut standar kontemporer, tetapi satu-satunya yang tersedia untuk mereka gunakan. Setelah memasukkan banyak daftar yang telah mereka susun—teman sekelas dan kenalan dari masing-masing korban, pemilik Volkswagen bernama "Ted", pelanggar seks yang dikenal, dan sebagainya—mereka menganalisisnya dengan komputer. Dari ribuan nama, 26 muncul di empat daftar; salah satunya adalah Ted Bundy. Detektif juga secara manual menyusun daftar 100 tersangka "terbaik" mereka, dan Bundy juga ada di daftar itu. Dia "benar-benar berada di puncak tumpukan" tersangka ketika kabar datang dari Utah tentang penangkapannya.Penangkapan dan sidang pertama
Pada 16 Agustus 1975, Bundy ditangkap oleh petugas Patroli Jalan Raya Utah Bob Hayward di Granger, pinggiran Salt Lake City lainnya. Hayward melihat Bundy menjelajahi area pemukiman dengan Volkswagen Beetle miliknya pada dini hari, dan melarikan diri dengan kecepatan tinggi setelah melihat mobil patroli. Dia memperhatikan bahwa kursi penumpang depan Volkswagen telah dilepas dan ditempatkan di kursi belakang, dan kemudian ia menggeledah mobil Bundy. Dia menemukan topeng ski, topeng kedua yang dibuat dari pantyhose, linggis, borgol, kantong sampah, gulungan tali, pemecah es, dan barang-barang lain yang awalnya dianggap sebagai alat perampokan. Bundy menjelaskan bahwa topeng ski itu untuk bermain ski, dia menemukan borgolnya di tempat sampah, dan sisanya adalah barang-barang rumah tangga biasa. Namun, Detektif Jerry Thompson mengingat tersangka dan deskripsi mobil serupa dari penculikan DaRonch November 1974, dan nama Bundy dari panggilan telepon Kloepfer sebulan kemudian. Dalam penggeledahan di apartemen Bundy, polisi menemukan panduan ke resor ski Colorado dengan tanda centang di Wildwood Inn, dan brosur yang mengiklankan sandiwara Viewmont High School di Bountiful, tempat Kent menghilang. Polisi tidak memiliki cukup bukti untuk menahan Bundy, jadi dia dibebaskan atas pengakuannya sendiri. Bundy kemudian mengatakan bahwa polisi tidak dapat menemukan koleksi tersembunyi dari foto-foto Polaroid korbannya, yang ia musnahkan setelah ia dibebaskan. Polisi Salt Lake City menempatkan Bundy dalam pengawasan 24 jam, dan Thompson terbang ke Seattle bersama dua detektif lainnya untuk mewawancarai Kloepfer. Dia memberi tahu mereka bahwa pada tahun sebelum Bundy pindah ke Utah, dia telah menemukan benda-benda yang "tidak dapat dia pahami" di rumahnya dan di apartemen Bundy. Barang-barang ini termasuk kruk, sekantong plester Paris yang diakui Bundy dicuri dari rumah pasokan medis, dan pisau daging yang tidak pernah digunakan untuk memasak. Barang-barang tambahan termasuk sarung tangan bedah, pisau Oriental dalam kotak kayu yang disimpannya di laci, dan karung berisi pakaian wanita. Bundy terus-menerus berhutang, dan Kloepfer curiga bahwa dia telah mencuri hampir semua barang berharga yang dia miliki. Ketika dia mengonfrontasinya melalui TV dan stereo, Bundy mengancamnya, "Jika kamu memberi tahu siapa pun, aku akan mematahkan lehermu". Dia mengatakan Bundy menjadi "sangat kesal" setiap kali dia mempertimbangkan untuk memotong rambutnya, yang panjang dan berbelah tengah. Dia kadang-kadang terbangun di tengah malam untuk memeriksa tubuh Bundy yang sedang tidur dengan senter. Dia menyimpan kunci roda, direkatkan di tengah pegangan, di bagasi mobilnya — Volkswagen Beetle lain, yang sering dia pinjam— "untuk berjaga-jaga". Para detektif memastikan bahwa Bundy tidak bersama Kloepfer pada malam-malam di mana para korban Pasifik Barat Laut menghilang, atau pada hari Ott dan Naslund diculik dari Taman Negara Bagian Danau Sammamish. Tak lama kemudian, Kloepfer diwawancarai oleh detektif pembunuhan Seattle Kathy McChesney, dan mengetahui tentang Diane Edwards dan pertunangan singkatnya dengan Bundy sekitar Natal 1973. Pada bulan September, Bundy menjual Volkswagen Beetle miliknya kepada seorang remaja Midvale. Polisi Utah menyitanya, dan teknisi FBI membongkar dan menggeledahnya. Mereka menemukan sampel rambut yang cocok yang diperoleh dari tubuh Campbell. Belakangan, mereka juga mengidentifikasi helaian rambut yang "tidak dapat dibedakan secara mikroskopis" dari milik Smith dan DaRonch. Spesialis lab FBI, Robert Neill, menyimpulkan bahwa keberadaan helaian rambut dalam satu mobil yang cocok dengan tiga korban berbeda yang belum pernah bertemu satu sama lain akan menjadi "kebetulan yang sangat langka". Pada tanggal 2 Oktober, detektif memasukkan Bundy ke barisan tersangka. DaRonch segera mengidentifikasinya sebagai "Petugas Roseland", dan saksi dari Bountiful mengenalinya sebagai orang asing di auditorium Viewmont High School. Tidak ada cukup bukti untuk mengaitkannya dengan Kent (yang tubuhnya tidak pernah ditemukan), tetapi lebih dari cukup bukti untuk menuntutnya atas penculikan dan percobaan penyerangan kriminal dalam kasus DaRonch. Dia dibebaskan dengan jaminan $15.000, dibayar oleh orang tuanya, dan menghabiskan sebagian besar waktu antara dakwaan dan persidangan di Seattle dengan tinggal di rumah Kloepfer. Polisi Seattle tidak memiliki cukup bukti untuk mendakwanya atas pembunuhan Pasifik Barat Laut, tetapi terus mengawasinya. "Saat Ted dan saya melangkah ke beranda untuk pergi ke suatu tempat," tulis Kloepfer, "begitu banyak mobil polisi menyamar dinyalakan sehingga terdengar seperti permulaan Indy 500". Pada bulan November, tiga penyelidik utama Bundy—Jerry Thompson dari Utah, Robert Keppel dari Washington, dan Michael Fisher dari Colorado—bertemu di Aspen, Colorado, dan bertukar informasi dengan tiga puluh detektif dan jaksa dari lima negara bagian. Sementara para pejabat meninggalkan pertemuan (kemudian disebut sebagai KTT Aspen) dengan keyakinan bahwa Bundy adalah pembunuh yang mereka cari, mereka setuju bahwa diperlukan lebih banyak bukti kuat sebelum dia dapat dituntut atas pembunuhan tersebut. Pada Februari 1976, Bundy diadili atas penculikan DaRonch. Atas saran pengacaranya, John O'Connell, dia melepaskan haknya menjadi juri karena publisitas negatif seputar kasus tersebut. Setelah persidangan empat hari dan musyawarah akhir pekan, Hakim Stewart Hanson Jr. memutuskan dia bersalah atas penculikan dan penyerangan. Pada bulan Juni dia dijatuhi hukuman satu sampai 15 tahun di Penjara Negara Bagian Utah. Pada bulan Oktober, dia ditemukan bersembunyi di semak-semak di halaman penjara membawa "perlengkapan pelarian"—peta jalan, jadwal penerbangan, dan kartu jaminan sosial—dan menghabiskan beberapa minggu di sel isolasi. Belakangan bulan itu, otoritas Colorado mendakwanya atas pembunuhan Campbell. Setelah masa perlawanan, ia mengesampingkan proses ekstradisi dan dipindahkan ke Aspen pada Januari 1977.Melarikan diri
Pada tanggal 7 Juni 1977, Bundy dibawa sejauh 40 mil (64 km) dari penjara Garfield County di Glenwood Springs ke Gedung Pengadilan County Pitkin di Aspen untuk menjalankan sidang pendahuluan. Dia memilih untuk menjadi pengacara bagi dirinya sendiri, dan karena itu, diizinkan oleh hakim untuk tidak menggunakan borgol atau belenggu kaki. Saat istirahat, dia meminta untuk mengunjungi perpustakaan hukum gedung pengadilan guna meneliti kasusnya. Sambil terlindung dari pandangan pengawalnya di balik rak buku, dia membuka jendela dan melompat ke tanah dari lantai dua, melukai pergelangan kaki kanannya saat mendarat. Setelah melepaskan pakaian luarnya, Bundy berjalan tertatih-tatih ke selatan menuju Gunung Aspen. Di dekat puncaknya, dia masuk ke sebuah kabin pemburu dan mencuri makanan, pakaian, dan senapan. Keesokan harinya, dia meninggalkan kabin dan melanjutkan ke selatan menuju kota Crested Butte, tetapi tersesat. Selama dua hari dia mengembara tanpa tujuan di gunung, melewatkan dua jalur yang mengarah ke bawah ke tujuan yang dituju. Pada 10 Juni, dia masuk ke sebuah trailer kemah di Danau Maroon, 10 mil (16 km) selatan Aspen, mengambil makanan dan jaket ski; tetapi alih-alih melanjutkan ke selatan, dia berjalan kembali ke utara menuju Aspen, menghindari penghalang jalan dan regu pencari di sepanjang jalan. Tiga hari kemudian, dia mencuri sebuah mobil di tepi Lapangan Golf Aspen. Dingin, kurang tidur, dan kesakitan pada pergelangan kakinya yang terkilir, Bundy kembali ke Aspen, di mana dua petugas polisi melihat mobilnya keluar masuk jalur dan menghentikannya. Dia telah menjadi buronan selama enam hari. Di dalam mobil terdapat peta area pegunungan di sekitar Aspen yang sebelumnya digunakan oleh jaksa penuntut untuk menunjukkan lokasi jenazah Campbell (sebagai pengacara bagi dirinya sendiri, Bundy memiliki hak untuk meminta bukti penemuan). Peta yang ada di mobil itu menunjukkan bahwa pelarian Bundy bukanlah tindakan spontan, tetapi telah direncanakan sebelumnya. Ketika kembali dipenjara di Glenwood Springs, Bundy mengabaikan nasihat teman dan penasihat hukumnya untuk tetap bersabar dan menjalankan proses peradilannya. Tuntutan terhadapnya, sudah melemah, dan semakin melemah karena mosi praperadilan secara konsisten memenangkannya, ditambah sejumlah besar bukti dinyatakan tidak dapat diterima. Orang lain yang lebih rasional mungkin menyadari bahwa Bundy memiliki peluang bagus untuk dibebaskan, dan ketika dia dapat mengalahkan dakwaan pembunuhan di Colorado, hal itu akan menguntungkan baginya untuk menghalangi jaksa penuntut lain. Selain itu, apabila Bundy bersabar menjalani satu setengah tahun hukuman menyerang DaRonch, maka dia bisa saja bebas. Sebaliknya, Bundy malah menyusun rencana pelarian baru. Dia memperoleh denah penjara Garfield County yang terperinci dan pisau gergaji besi dari narapidana lain, dan mengumpulkan uang tunai $500, yang diselundupkan selama enam bulan oleh orang-orang yang mengunjunginya—khususnya Boone. Pada malam hari, saat tahanan lain sedang mandi, dia membuat sebuah lubang sekitar satu kaki persegi (0,093 m2) di antara jeruji baja di langit-langit selnya dan, setelah menurunkan berat badannya 35 pon (16 kg), Bundy berhasil masuk ke ruang atas. Pada minggu-minggu berikutnya, dia melakukan serangkaian latihan pelarian. Keanehan gerak-gerik langit-langit penjara yang disebabkan Bundy sebelumnya telah dilaporkan oleh seorang informan pada petugas, namun tidak pernah diselidiki. Pada akhir 1977, persidangan Bundy selanjutnya telah menjadi berita yang menggemparkan di kota kecil Aspen, sehingga Bundy mengajukan mosi untuk pindah tempat ke Denver. Pada tanggal 23 Desember, hakim pengadilan Aspen mengabulkan permintaan tersebut—tetapi ke Colorado Springs, di mana juri secara historis memusuhi tersangka pembunuhan. Pada malam tanggal 30 Desember, ketika sebagian besar staf penjara libur Natal dan tahanan non-kekerasan cuti dengan keluarga mereka, Bundy menumpuk buku dan arsip di tempat tidurnya, menutupinya dengan selimut untuk membuat seolah-olah dirinya yang sedang tidur, dan kemudian memanjat ke ruang atas. Dia mendobrak langit-langit ke apartemen kepala sipir—yang sedang keluar malam bersama istrinya—berganti pakaian yang ia temukan di lemari sipir, dan berjalan keluar dari pintu depan menuju kebebasan. Setelah mencuri sebuah mobil, Bundy berkendara ke arah timur dari Glenwood Springs, tetapi mobil tersebut mogok di pegunungan di Jalan 70. Seorang pengendara mobil yang lewat memberinya tumpangan ke Vail, 60 mil (97 km) ke arah timur. Dari sana dia naik bus ke Denver, di mana dia naik penerbangan pagi ke Chicago. Sedangkan di Glenwood Springs, petugas penjara tidak menyadari pelarian Bundy sampai tengah hari tanggal 31 Desember, lebih dari tujuh belas jam kemudian. Saat itu, Bundy sudah berada di Chicago.Florida
Dari Chicago, Bundy melakukan perjalanan dengan kereta api ke Ann Arbor, Michigan, di mana dia tampak di sebuah bar lokal pada tanggal 2 Januari. Lima hari kemudian, dia mencuri mobil dan berkendara ke selatan Atlanta, kemudian dia naik bus dan tiba di Tallahassee, Florida, pada pagi hari tanggal 8 Januari. Bundy menginap selama satu malam di sebuah hotel sebelum dia menyewa kamar dengan nama samaran Chris Hagen di sebuah rumah kos dekat kampus Florida State University (FSU). Bundy menyatakan bahwa pada waktu itu dia awalnya memutuskan untuk mencari pekerjaan yang sah dan menahan diri dari kegiatan kriminal lebih lanjut, mengingat dia bisa saja tetap bebas dan tidak terdeteksi di Florida tanpa batas waktu, selama dia tidak menarik perhatian polisi; tetapi satu-satunya lamaran pekerjaannya, di sebuah lokasi konstruksi, harus ditinggalkan ketika dia diminta menunjukkan identitasnya. Bundy kembali ke kebiasaan lamanya mengutil dan mencuri uang serta kartu kredit dari dompet wanita yang tertinggal di kereta belanja di toko kelontong lokal. Pada dini hari tanggal 15 Januari 1978—satu minggu setelah kedatangannya di Tallahassee—Bundy memasuki asrama mahasiswi Chi Omega FSU melalui pintu belakang dengan cara merusak kunci pintu. Dimulai sekitar pukul 02:45, dia memukuli Margaret Bowman, 21 tahun, dengan sepotong kayu ek saat dia tidur, lalu mengikatnya dengan kaus kaki nilon. Dia kemudian memasuki kamar tidur Lisa Levy yang berusia 20 tahun dan memukulinya sampai pingsan, mencekiknya, menggigit pantat kirinya dalam-dalam dan kemudian puting payudara kanannya, dan menyerangnya secara seksual dengan botol halimun rambut; serangan itu begitu keras hingga menyebabkan organ dalam Levy rusak. Di kamar sebelah Bundy menyerang Kathy Kleiner, mematahkan rahangnya dan mengoyak bahunya; dan Karen Chandler, yang menderita gegar otak, rahang patah, gigi tanggal, dan jari remuk. Chandler dan Kleiner selamat dari serangan itu; Kleiner mengatakan mereka selamat karena lampu depan mobil yang menerangi bagian dalam kamar mereka dan menakuti penyerang. Bundy melarikan diri, tetapi saudari Nita Neary yang datang melalui pintu belakang, melihat Bundy saat dia keluar dari asrama. Detektif Tallahassee menetapkan bahwa keempat serangan itu terjadi dalam waktu kurang dari lima belas menit, dalam jangkauan pendengaran lebih dari tiga puluh saksi yang tidak mendengar apa-apa. Setelah meninggalkan asrama mahasiswi, Bundy masuk ke apartemen bawah tanah delapan blok jauhnya dan menyerang mahasiswa FSU Cheryl Thomas, bahunya terkilir dan rahang serta tengkoraknya patah di lima tempat. Dia mengalami ketulian permanen, dan kerusakan keseimbangan yang mengakhiri karir menarinya. Di tempat tidurnya, polisi menemukan noda air mani dan "topeng" pantyhose berisi dua helai rambut "mirip dengan kelas dan karakteristik Bundy". Pada 8 Februari, Bundy berkendara 150 mil (240 km) ke timur menuju Jacksonville dengan van FSU curian. Di tempat parkir dia mendekati Leslie Parmenter yang berusia 14 tahun, putri Kepala Detektif Departemen Kepolisian Jacksonville, mengidentifikasi dirinya sebagai "Richard Burton, Petugas Pemadam Kebakaran", tetapi mundur ketika kakak Parmenter tiba dan menghadangnya. Sore itu, dia mundur sejauh 60 mil (97 km) ke barat menuju Lake City. Keesokan paginya, di Sekolah Menengah Pertama Lake City, Kimberly Dianne Leach yang berusia 12 tahun dipanggil ke ruangannya oleh seorang guru untuk mengambil dompet yang lupa dibawa; namun dia tidak pernah kembali ke kelas. Tujuh minggu kemudian, setelah pencarian intensif, sebagian jasadnya yang telah menjadi mumi ditemukan di kandang babi di dekat Suwannee River State Park, 35 mil (56 km) barat laut Lake City. Dia tampaknya telah diperkosa, kemudian dibunuh dengan luka robek di leher dengan pisau. Pada tanggal 12 Februari, dengan uang tunai yang tidak mencukupi untuk membayar sewa yang telah jatuh tempo dan kecurigaan yang semakin besar bahwa polisi mendekatinya, Bundy mencuri sebuah mobil dan melarikan diri dari Tallahassee, mengemudi ke arah barat melintasi Florida Panhandle. Tiga hari kemudian, sekitar pukul 01.00, dia dihentikan oleh petugas polisi Pensacola David Lee di dekat perbatasan negara bagian Alabama setelah pemeriksaan "wants and warrants" menunjukkan bahwa dia telah mencuri mobil itu. Ketika diberi tahu bahwa dia ditahan, Bundy menendang kaki Lee dan lari. Lee melepaskan dua tembakan peringatan, lalu mengejar dan menjegalnya. Keduanya memperebutkan senjata Lee sebelum petugas itu akhirnya berhasil menaklukkan dan menangkap Bundy. Di dalam kendaraan yang dicuri terdapat tiga set ID milik mahasiswi FSU, 21 kartu kredit curian dan satu set televisi curian. Juga ditemukan sepasang kacamata non-resep berbingkai gelap dan sepasang celana panjang kotak-kotak, yang kemudian diidentifikasi sebagai pakaian yang dikenakan oleh "Richard Burton, Petugas Pemadam Kebakaran" di Jacksonville. Ketika Lee membawa tersangka ke penjara, ia tidak mengira bahwa dia baru saja menangkap salah satu dari Sepuluh Buronan Paling Dicari FBI, dia mendengar Bundy berkata, "Saya berharap Anda membunuh saya".Pengadilan Florida, pernikahan
Setelah dipindahkan ke Miami, Bundy diadili atas pembunuhan dan penyerangan Chi Omega pada Juni 1979. Sidang tersebut diliput oleh 250 reporter dari lima benua dan merupakan sidang pertama yang disiarkan secara nasional di Amerika Serikat. Terlepas dari kehadiran lima pengacara yang ditunjuk pengadilan, Bundy kembali menangani sebagian besar pembelaannya sendiri. Sejak awal, dia "mengambil alih seluruh upaya pembelaan karena dendam, merasa tidak percaya dengan orang lain, dan khayalan muluk". Nelson kemudian menulis "Ted (sedang) menghadapi dakwaan pembunuhan, dengan kemungkinan hukuman mati, dan yang terpenting baginya hanyalah dialah yang memegang kendali". Menurut Mike Minerva, seorang pembela umum Tallahassee dan anggota tim pembela, tawar-menawar pembelaan pra-sidang dinegosiasikan di mana Bundy akan mengaku bersalah atas pembunuhan Levy, Bowman, dan Leach dengan imbalan vonis hukuman penjara 75 tahun. Jaksa menyetujui kesepakatan tersebut, karena "prospek kekalahan di persidangan sangat besar". Bundy, di sisi lain, melihat kesepakatan pembelaan tidak hanya sebagai cara untuk menghindari hukuman mati, tetapi juga sebagai "langkah taktis": dia bisa mengajukan pembelaannya, lalu menunggu beberapa tahun sampai bukti hancur atau hilang dan saksi meninggal, melanjutkan, atau mencabut kesaksiannya. Ketika kasus terhadapnya memburuk dan tidak dapat diperbaiki lagi, dia dapat mengajukan mosi pasca-vonis untuk mengesampingkan pembelaan dan mendapatkan pembebasan. Namun, pada menit terakhir, Bundy menolak kesepakatan itu. "Itu membuatnya sadar bahwa dia harus berdiri di depan seluruh dunia dan mengatakan dia bersalah", kata Minerva. "Dia tidak bisa melakukannya". Di persidangan, kesaksian penting datang dari anggota mahasiswi Chi Omega, Connie Hastings, yang melihat Bundy di sekitar asrama mahasiswi malam itu, dan Nita Neary, yang melihatnya meninggalkan asrama sambil memegang senjata pembunuhan. Bukti fisik yang memberatkan termasuk jejak luka gigitan Bundy di pantat kiri Levy, yang cocok dengan bentuk gigi Bundy menurut ahli odontologi forensik Richard Souviron dan Lowell Levine. Juri berunding kurang dari tujuh jam sebelum menyatakan Bundy bersalah pada 24 Juli 1979, atas pembunuhan Bowman dan Levy, tiga dakwaan percobaan pembunuhan tingkat pertama atas penyerangan terhadap Kleiner, Chandler dan Thomas, serta dua dakwaan perampokan. Hakim pengadilan Edward Cowart menjatuhkan hukuman mati atas dakwaan pembunuhan. Enam bulan kemudian, sidang kedua berlangsung di Orlando untuk penculikan dan pembunuhan Leach. Bundy dinyatakan bersalah sekali lagi, setelah pertimbangan kurang dari delapan jam, terutama karena kesaksian seorang saksi mata yang melihatnya membawa Leach dari halaman sekolah ke van curiannya. Barang bukti penting termasuk serat pakaian dengan kesalahan produksi yang tidak biasa, ditemukan di dalam van dan di tubuh Leach, yang cocok dengan serat dari jaket yang dikenakan Bundy ketika dia ditangkap. Selama tahap hukum persidangan Leach, Bundy memanfaatkan undang-undang Florida yang tidak jelas dengan menyatakan bahwa pernyataan pernikahan di pengadilan, di hadapan hakim, merupakan pernikahan yang sah. Saat dia menanyai Boone—yang pindah ke Florida untuk mendukung Bundy, telah bersaksi atas namanya pada dua persidangan, dan sekali lagi bersaksi atas namanya sebagai saksi karakter—untuk menikah dengannya, Boone menerimanya dan Bundy menyatakan ke pengadilan bahwa mereka telah menikah secara sah. Pada 10 Februari 1980, Bundy dijatuhi hukuman mati untuk ketiga kalinya dengan cara disetrum. Saat vonis dibacakan, dia dilaporkan berdiri dan berteriak, "Katakan pada juri bahwa mereka salah!" Hukuman mati ketiga ini akan menjadi hukuman mati yang akhirnya dilaksanakan hampir sembilan tahun kemudian. Pada Oktober 1981, Boone melahirkan seorang putri, Rose, dan menyatakan Bundy sebagai ayahnya. Meskipun kunjungan suami-istri tidak diizinkan di Penjara Negara Bagian Florida di Raiford, tempat Bundy dipenjara, para narapidana diketahui biasa mengumpulkan uang mereka untuk menyuap penjaga agar mereka bisa berduaan dengan pasangan mereka.Hukuman mati, pengakuan, dan eksekusi
Tak lama setelah persidangan Leach berakhir dan dimulainya proses banding yang panjang, Bundy memulai serangkaian wawancara dengan Stephen Michaud dan Hugh Aynesworth. Kebanyakan berbicara sebagai orang ketiga untuk menghindari "stigma pengakuan", untuk pertama kalinya Bundy mulai membocorkan rincian kejahatan dan proses berpikirnya. Bundy menceritakan karirnya sebagai pencuri, membenarkan kecurigaan lama Kloepfer bahwa dia telah mengutil hampir semua barang yang dia miliki. "Imbalan besar bagi saya," katanya, "sebenarnya apapun yang saya inginkan saya curi. Saya benar-benar menikmati memiliki sesuatu... apabila saya ingin, saya keluar dan mengambilnya." Kepemilikan juga terbukti menjadi motif penting untuk pemerkosaan dan pembunuhan. Pelecehan seksual, katanya, memenuhi keinginannya untuk "memiliki sepenuhnya" korbannya. Pada awalnya, dia membunuh korbannya "demi kepentingannya ... untuk menghilangkan kemungkinan (ditangkap)"; namun belakangan, membunuh menjadi bagian dari "petualangan". "Kepemilikan terakhir sebenarnya adalah mengambil nyawa", katanya. "Dan kemudian... menguasai fisik dari mayatnya". Bundy juga bercerita kepada Agen Khusus William Hagmaier dari Unit Analisis Perilaku FBI. Hagmaier dikejutkan oleh "kepuasan yang dalam, hampir mistis" yang dirasakan Bundy ketika membunuh. "Dia mengatakan bahwa setelah beberapa saat, membunuh bukan hanya kejahatan nafsu atau kekerasan", cerita Hagmaier. "Itu menjadi posesi. Mereka bagian dari Anda ... (korban) menjadi bagian dari Anda, dan Anda selamanya menjadi satu ... dan tempat di mana kamu membunuh atau meninggalkan mereka menjadi suci bagimu, dan kamu akan selalu tertarik kembali ke sana." Bundy memberi tahu Hagmaier bahwa dia menganggap dirinya sebagai seorang "amatir", seorang pembunuh "impulsif" di tahun-tahun awalnya, sebelum meningkat ke apa yang dia sebut fase "prime" atau "predator" sekitar saat pembunuhan Healy pada tahun 1974. Ini menyiratkan bahwa dia mulai membunuh jauh sebelum tahun 1974—meskipun dia tidak pernah secara eksplisit mengakuinya. Pada Juli 1984, sipir penjara menemukan dua bilah gergaji besi yang disembunyikan di sel Bundy. Sebatang baja di salah satu jendela sel telah digergaji sepenuhnya di bagian atas dan bawah dan direkatkan kembali ke tempatnya dengan perekat berbahan dasar sabun buatan sendiri. Beberapa bulan kemudian, penjaga menemukan cermin yang tidak berizin, dan Bundy dipindahkan ke sel lain. Tak lama kemudian, dia didakwa dengan pelanggaran disiplin karena saling bertukar surat tidak sah dengan kriminal terkenal lainnya, John Hinckley Jr. Pada bulan Oktober 1984, Bundy menghubungi Keppel dan menawarkan untuk membagikan pengetahuannya tentang psikologi pembunuh berantai, yang ketika itu polisi sedang memburu "Sipembunuh Green River" di Washington, yang kemudian diidentifikasi sebagai Gary Ridgway. Detektif Keppel dan Satuan Tugas Green River Dave Reichert mewawancarai Bundy, tetapi Ridgway tetap buron selama tujuh belas tahun berikutnya. Keppel menerbitkan dokumentasi terperinci dari wawancara Green River, dan kemudian berkolaborasi dengan Michaud dalam pemeriksaan materi wawancara lainnya. Pada awal 1986, tanggal eksekusi (4 Maret) ditetapkan atas kasus Chi Omega; Mahkamah Agung AS mengeluarkan penangguhan singkat, tetapi eksekusi segera dijadwal ulang. Pada bulan April, tak lama setelah tanggal baru (2 Juli) diumumkan, Bundy akhirnya mengakui kepada Hagmaier dan Nelson apa yang mereka yakini sebagai rangkaian lengkap dari perbuatan bejatnya, termasuk perincian tentang apa yang dia lakukan terhadap beberapa korban setelah kematian mereka. Bundy memberi tahu mereka bahwa dia mengunjungi kembali Gunung Taylor, Issaquah, dan TKP lainnya, seringkali beberapa kali, untuk berbaring dengan korbannya dan melakukan tindakan seksual dengan tubuh mereka sampai pembusukan memaksanya untuk berhenti. Dalam beberapa kasus, dia mengemudi selama beberapa jam tanpa berhenti dan terjaga sepanjang malam. Di Utah, dia merias wajah Smith yang tak bernyawa, dan berulang kali mencuci rambut Aime. "Jika Anda punya waktu," katanya kepada Hagmaier, "mereka bisa menjadi apa pun yang Anda inginkan". Dia memenggal sekitar dua belas korbannya dengan gergaji besi, dan menyimpan setidaknya sekelompok kepala yang terpenggal—mungkin empat yang kemudian ditemukan di Gunung Taylor (kepala Rancourt, Parks, Ball, dan Healy)—di apartemennya selama beberapa waktu sebelum membuangnya. Kurang dari lima belas jam sebelum eksekusi yang dijadwalkan pada 2 Juli, Pengadilan Banding Sirkuit Kesebelas menahannya tanpa batas waktu dan mengembalikan kasus Chi Omega untuk ditinjau karena berbagai masalah teknis — termasuk kompetensi mental Bundy untuk diadili dan instruksi yang salah dari hakim pengadilan selama tahap hukuman yang mengharuskan juri memutuskan perbandingan 6–6 antara penjara seumur hidup dan hukuman mati—yang pada akhirnya, tidak pernah terselesaikan. Tanggal baru (18 November) kemudian ditetapkan untuk kasus Leach; namun Pengadilan Sirkuit Kesebelas mengeluarkan penundaan pada 17 November. Pada pertengahan tahun 1988, Sirkuit Kesebelas memutuskan melawan Bundy, dan pada bulan Desember Mahkamah Agung menolak mosi untuk meninjau kembali keputusan atas perbedaan pendapat Hakim Thurgood Marshall dan William J. Brennan Jr. Dalam beberapa jam setelah penyangkalan terakhir itu, tanggal eksekusi yang pasti pada 24 Januari 1989 diumumkan. Perjalanan Bundy melalui pengadilan banding luar biasa cepat untuk kasus pembunuhan berencana: "Berlawanan dengan kepercayaan umum, pengadilan memperlakukan kasus Bundy secepat mungkin ... Bahkan jaksa penuntut mengakui bahwa pengacara Bundy tidak pernah menggunakan taktik penundaan. Meskipun orang di manapun marah karena lambatnya pengeksekusian "seorang iblis", Ted Bundy sebenarnya berada di jalur cepat". Ketika semua banding sudah selesai dan tidak ada motivasi lebih lanjut untuk menyangkal kejahatannya, Bundy setuju untuk berbicara terus terang dengan penyelidik. Dia mengaku kepada Keppel bahwa dia telah melakukan delapan pembunuhan di Washington dan Oregon dimana dia adalah tersangka utamanya. Dia menggambarkan tiga korban tambahan yang sebelumnya tidak dikenal di Washington dan dua di Oregon yang dia tolak untuk diidentifikasi (jika memang dia pernah mengetahui identitas mereka). Dia bilang dia meninggalkan mayat kelima—Manson—di Gunung Taylor, tetapi membakar kepalanya di perapian Kloepfer. "Dia menggambarkan TKP Issaquah (di mana tulang Ott, Naslund, dan Hawkins ditemukan), dan dia hampir seperti berada di TKP ketika menceritakannya", kata Keppel. "Seperti dia melihat segalanya. Dia tergila-gila dengan gambaran itu karena dia menghabiskan begitu banyak waktu di sana. Dia selalu dipenuhi rasa membunuh sepanjang waktu". Kesan Nelson serupa: "Kejahatannya yang sangat misoginilah yang membuat saya terkejut," tulisnya, "Kemarahannya yang nyata terhadap wanita. Dia tidak memiliki belas kasihan sama sekali ... dia benar-benar asyik dengan detailnya. Pembunuhannya adalah prestasi hidupnya". Bundy mengaku kepada detektif dari Idaho, Utah, dan Colorado bahwa dia telah melakukan banyak pembunuhan tambahan, termasuk beberapa yang tidak diketahui polisi. Dia menjelaskan bahwa ketika dia berada di Utah dia membawa korbannya kembali ke apartemennya, "di mana dia bisa menghidupkan kembali skenario yang digambarkan di komik majalah detektif". Sebuah strategi tersembunyi baru dengan cepat menjadi jelas: dia menyembunyikan banyak detail, berharap eksekusinya ditunda lagi. "Masih ada jenazah lain yang terkubur di Colorado,” akunya, namun menolak menjelaskan lebih lanjut. Strategi baru—yang langsung dijuluki "skema tulang-untuk-waktu Ted"—hanya memperdalam tekad pihak berwenang untuk melihat Bundy dieksekusi sesuai jadwal, sehingga hanya sedikit informasi baru terperinci yang didapat. Dalam kasus di mana dia memberikan rinciannya, tidak ada yang ditemukan. Detektif Colorado Matt Lindvall menafsirkan ini sebagai konflik antara keinginannya untuk menunda eksekusinya dengan membocorkan informasi dan keinginannya untuk tetap menjadi "pemilik penuh, satu-satunya orang yang mengetahui tempat peristirahatan korbannya yang sebenarnya". Ketika menjadi jelas bahwa tidak ada penundaan lebih lanjut dari pengadilan, pendukung Bundy mulai melobi untuk satu-satunya pilihan yang tersisa, grasi dari pemerintah. Diana Weiner, seorang pengacara muda Florida dan konon cinta terakhir Bundy, meminta keluarga dari beberapa korban Colorado dan Utah untuk mengajukan petisi kepada Gubernur Florida Bob Martinez untuk menunda eksekusi agar Bundy dapat mengungkapkan lebih banyak informasi. Semuanya ditolak. "Keluarga percaya bahwa para korban sudah mati dan Ted telah membunuh mereka", tulis Nelson. "Mereka tidak membutuhkan pengakuannya". Martinez menjelaskan bahwa dia tidak akan menyetujui penundaan lebih lanjut dalam hal apa pun. "Kami tidak akan memanipulasi sistem", katanya kepada wartawan. "Baginya bernegosiasi untuk nyawa Bundy demi jenazah para korban adalah hal yang tercela". Boone telah memperjuangkan ketidak bersalahan Bundy pada semua persidangannya dan merasa "sangat dikhianati" oleh pengakuan Bundy bahwa dia bersalah. Boone kembali ke Washington dengan putrinya dan menolak menerima panggilan telepon Bundy pada pagi hari eksekusinya. "Dia terluka oleh hubungannya dengan Diana [Weiner]," tulis Nelson, "dan hancur oleh pengakuan besarnya yang tiba-tiba di hari-hari terakhirnya". Hagmaier hadir selama wawancara terakhir Bundy dengan penyelidik. Menjelang eksekusinya, dia berbicara tentang bunuh diri. "Dia tidak ingin memberikan kepuasan kepada negara dengan melihatnya mati", kata Hagmaier. Bundy dieksekusi di kursi listrik Raiford pada pukul 07:16 EST pada hari Selasa, 24 Januari 1989. Kata-kata terakhirnya ditujukan kepada pengacaranya Jim Coleman dan pendeta Metodis Fred Lawrence: "Jim dan Fred, saya ingin Anda menyampaikan cinta saya kepada keluarga dan teman-teman saya". Ratusan orang yang bersuka ria bernyanyi, menari, dan menyalakan kembang api di padang rumput di seberang penjara saat eksekusi dilakukan, kemudian bersorak saat mobil jenazah putih berisi jenazah Bundy meninggalkan penjara. Ia dikremasi di Gainesville, dan abunya disebar di lokasi yang dirahasiakan di Pegunungan Cascade di negara bagian Washington, sesuai dengan keinginannya.Modus operandi dan profil korban
Bundy merupakan penjahat yang sangat terorganisir dan penuh perhitungan yang menggunakan pengetahuannya yang luas tentang metodologi penegakan hukum untuk menghindari identifikasi dan penangkapan selama bertahun-tahun. TKP-nya tersebar di wilayah geografis yang luas; jumlah korbannya meningkat menjadi setidaknya 20 orang sebelum jelas bahwa banyak penyelidik di yurisdiksi yang berbeda sedang memburu orang yang sama. Metode penyerangan yang dipilih Bundy adalah pukulan benda tumpul dan pencekikan, dua teknik yang relatif tidak bersuara yang dapat dilakukan dengan barang-barang rumah tangga biasa. Dia sengaja menghindari senjata api karena kebisingan yang mereka buat dan bukti balistik yang mereka tinggalkan. Dia adalah seorang "peneliti yang sangat teliti" yang menjelajahi lingkungannya secara mendetail, mencari tempat yang aman untuk menangkap dan membuang korban. Dia luar biasa terampil meminimalkan bukti fisik. Sidik jarinya tidak pernah ditemukan di TKP, atau bukti kesalahannya yang tak terbantahkan lainnya, fakta yang sering dia ulangi selama bertahun-tahun di mana dia berusaha mempertahankan ketidakbersalahannya. Hambatan signifikan lainnya untuk penegakan hukum adalah ciri fisik Bundy yang umum dan pada dasarnya anonim, dan kemampuan mirip bunglon yang aneh untuk mengubah penampilan hampir sesuka hatinya. Awalnya, polisi mengeluhkan kesia-siaan menunjukkan fotonya kepada saksi; dia tampak berbeda di hampir setiap foto dirinya yang pernah diambil. Secara pribadi, "ekspresinya akan mengubah seluruh penampilannya sehingga ada saat-saat di mana Anda bahkan tidak yakin sedang melihat orang yang sama", kata Stewart Hanson Jr., hakim dalam persidangan DaRonch. "Dia (adalah) benar-benar seorang bunglon". Bundy sangat menyadari kemampuan yang tidak biasa ini dan dia mengeksploitasinya, menggunakan modifikasi halus pada rambut wajah atau gaya rambut untuk mengubah penampilannya secara signifikan seperlunya. Dia menyembunyikan satu tanda pengenalnya yang khas, tahi lalat gelap di lehernya, dengan kemeja berkerah tinggi dan sweter. Bahkan Volkswagen Beetle-nya terbukti sulit dijabarkan; warnanya dideskripsikan secara beragam oleh para saksi sebagai metalik atau non-logam, cokelat atau perunggu, cokelat muda atau cokelat tua. Modus operandi Bundy berkembang, baik dalam pengaturan maupun kecanggihannya dari waktu ke waktu, seperti tipikal pembunuh berantai, menurut para ahli FBI. Awalnya, ia melakukannya dengan cara masuk larut malam secara paksa diikuti dengan serangan kekerasan dengan senjata tumpul pada korban yang sedang tidur. Ketika metodologinya berkembang, Bundy menjadi semakin terorganisir dalam memilih korban dan TKP. Dia akan menggunakan berbagai tipu muslihat yang dirancang untuk memikat korbannya ke sekitar kendaraannya di mana dia telah menempatkan senjata, biasanya linggis. Dalam banyak kasus Bundy mengenakan gips di satu kaki atau selempang di satu lengan, dan kadang-kadang tertatih-tatih dengan kruk, lalu meminta bantuan untuk membawa sesuatu ke kendaraannya. Bundy dianggap tampan dan karismatik, sifat-sifat yang ia manfaatkan untuk memenangkan kepercayaan para korbannya dan orang-orang di sekitar dalam kehidupan sehari-harinya. "Ted memikat wanita", tulis Michaud, "cara bunga sutra tak bernyawa dapat menipu lebah madu". Dalam situasi di mana penampilan dan pesona Bundy tidak berguna, dia menggunakan otoritas dengan mengidentifikasi dirinya sebagai petugas polisi atau petugas pemadam kebakaran. Begitu Bundy menempatkan mereka di dekat atau di dalam kendaraannya, dia akan melumpuhkan dan memukul mereka, lalu menahan mereka dengan borgol. Dia kemudian akan memindahkan mereka ke TKP utama yang telah dipilih sebelumnya, seringkali jarak yang cukup jauh, dan mencekik mereka dengan garrote selama tindakan pemerkosaan. Dalam kasus para korbannya di Utah, lokasi kedua adalah gedung apartemennya. Menjelang akhir kesenangannya, di Florida, mungkin di bawah tekanan menjadi buron, dia mengalami kemunduran dengan menyerang tanpa pandang bulu pada korban yang sedang tidur. Di TKP utama, Bundy akan menghapus dan kemudian membakar pakaian korban, atau setidaknya dalam satu kasus (kasus Cunningham) menyimpannya di tempat pengumpulan Goodwill Industries. Dia menjelaskan bahwa pelepasan pakaian itu bersifat ritualistik, serta masalah praktis, karena meminimalkan kemungkinan meninggalkan jejak bukti di TKP yang dapat melibatkan dirinya. (Ironisnya, serat pakaiannya sendiri yang memberatkannya pada pembunuhan Leach). Dia sering mengunjungi kembali TKP utamanya untuk melakukan tindakan nekrofilia, dan untuk merawat atau mendandani mayat tersebut. Beberapa korban ditemukan mengenakan pakaian yang tidak pernah mereka pakai, atau cat kuku yang tidak pernah dilihat oleh anggota keluarga. Bundy mengambil foto Polaroid dari banyak korbannya. "Ketika Anda bekerja keras untuk melakukan sesuatu dengan benar," katanya kepada Hagmaier, "Anda tidak ingin melupakannya". Konsumsi alkohol dalam jumlah besar merupakan "komponen penting", katanya kepada Keppel dan Michaud; dia harus "sangat mabuk" saat berkeliaran untuk "mengurangi secara signifikan" hambatannya dan untuk "menenangkan" "kepribadian dominan" yang dia khawatirkan dapat mencegah "entitas" batinnya untuk bertindak berdasarkan dorongan hatinya. Semua korban Bundy yang diketahui adalah perempuan kulit putih, kebanyakan dari latar belakang kelas menengah. Hampir semuanya berusia antara 15 dan 25 tahun dan sebagian besar adalah mahasiswi. Ia tampaknya tidak pernah mendekati siapa pun yang mungkin pernah ia temui sebelumnya. (Dalam percakapan terakhir mereka sebelum eksekusi, Bundy memberi tahu Kloepfer bahwa dia sengaja menjauh darinya "ketika dia merasakan kekuatan penyakitnya meningkat dalam dirinya"). Rule mencatat bahwa sebagian besar korban yang diidentifikasi memiliki rambut lurus panjang, berbelah tengah—seperti Diane Edwards, mantan pacar pertama Bundy yang memutuskannya sepihak. Rule berspekulasi bahwa permusuhan Bundy terhadap mantan pacarnya memicu dendam yang berlarut-larut dan menyebabkan dia menargetkan korban yang mirip dengannya. Bundy menolak hipotesis ini: "Mereka ... sesuai saja dengan kriteria umum yakni muda dan menarik", katanya kepada Aynesworth. "Terlalu banyak orang yang percaya bahwa semua gadis itu mirip... (tetapi) hampir semuanya berbeda... secara fisik, mereka hampir semuanya berbeda". Ia mengakui bahwa muda dan cantik "kriteria yang sangat penting" dalam pemilihan korbannya. Setelah eksekusi Bundy, Rule terkejut dan gelisah mendengar dari banyak "wanita muda yang sensitif, cerdas, dan baik hati" yang menulis atau menelepon untuk mengatakan bahwa mereka sangat tertekan karena Bundy telah meninggal. Banyak yang berbicara dengannya, "masing-masing percaya bahwa dia adalah satu-satunya (tempat bicara)". Beberapa mengatakan mereka menderita gangguan saraf ketika dia meninggal. "Bahkan dalam kematian, Ted merusak wanita," tulis Rule. "Untuk sembuh, mereka harus menyadari bahwa mereka telah ditipu oleh penipu ulung. Mereka berduka untuk manusia bayangan yang tidak pernah ada".Patologi
Bundy menjalani beberapa pemeriksaan kejiwaan; kesimpulan para ahli bervariasi. Dorothy Otnow Lewis, seorang profesor psikiatri di Fakultas Kedokteran Universitas New York dan pakar perilaku kekerasan, awalnya membuat diagnosis gangguan bipolar, tetapi kemudian mengubah kesannya lebih dari sekali. Dia juga menyarankan kemungkinan gangguan kepribadian ganda, berdasarkan perilaku yang dijelaskan dalam wawancara dan kesaksian pengadilan: seorang bibi buyut menyaksikan sebuah episode di mana Bundy "tampaknya berubah menjadi orang lain yang tidak dapat dikenali ... (dia) tiba-tiba, ditemukan secara misterius dirinya sendiri takut pada keponakan kesayangannya saat mereka menunggu bersama di stasiun kereta yang gelap gulita. Dia telah berubah menjadi orang asing". Lewis menceritakan seorang petugas penjara di Tallahassee menggambarkan transformasi serupa: Dia berkata, 'Dia menjadi aneh pada saya.' Dia melakukan metamorfosis, perubahan tubuh dan wajah, dan dia merasa ada bau yang keluar dari dirinya. Dia berkata, 'Kepribadiannya hampir berubah total ... itu adalah hari dimana saya takut padanya'". Sementara para ahli menemukan diagnosis tepat Bundy sulit dipahami, sebagian besar bukti menunjuk jauh dari gangguan bipolar atau psikosis lainnya, dan lebih kepada gangguan kepribadian antisosial (ASPD). Bundy menunjukkan banyak ciri kepribadian yang biasanya ditemukan pada pasien ASPD (yang sering diidentifikasi sebagai "sosiopat" atau "psikopat"), seperti pesona luar dan karisma dengan sedikit kepribadian sejati atau wawasan sejati di balik fasad; kemampuan untuk membedakan yang benar dari yang salah, tetapi tidak terlalu terlihat pada perilaku; dan tidak adanya rasa bersalah atau penyesalan. "Rasa bersalah tidak menyelesaikan apa pun, sungguh", kata Bundy, pada tahun 1981. "Itu menyakitimu ... kurasa aku berada dalam posisi yang patut ditiru karena tidak harus berurusan dengan rasa bersalah". Ada juga bukti narsisme, penilaian yang buruk, dan perilaku manipulatif. "Sosiopat", tulis jaksa George Dekle, "adalah manipulator egois yang mengira mereka dapat menipu siapa pun". "Terkadang dia bahkan memanipulasi saya", pengakuan seorang psikiater. Pada akhirnya, Lewis setuju dengan mayoritas: "Saya selalu memberi tahu mahasiswa pascasarjana saya bahwa jika mereka dapat menemukan saya seorang psikopat sejati, saya akan mentraktir mereka makan malam", katanya kepada Nelson. "Saya tidak pernah mengira mereka ada ... tapi saya pikir Ted mungkin salah satunya, seorang psikopat sejati, tanpa penyesalan atau empati sama sekali". Gangguan kepribadian narsistik (NPD) telah diusulkan sebagai diagnosis alternatif setidaknya di satu analisis retrospektif berikutnya. Sore hari sebelum dieksekusi, Bundy memberikan wawancara kepada James Dobson, seorang psikolog dan pendiri organisasi evangelis Kristen Fokus pada Keluarga. Dia menggunakan kesempatan itu untuk membuat klaim baru tentang kekerasan di media dan "akar" pornografi kejahatannya. "Itu terjadi secara bertahap, bertahap", katanya. "Pengalaman saya dengan ... pornografi yang berurusan dengan seksualitas pada tingkat kekerasan, adalah begitu Anda kecanduan ... Saya akan terus mencari jenis materi yang lebih kuat, lebih eksplisit, dan lebih gamblang. Sampai Anda mencapai titik di mana pornografi hanya sampai sejauh ini ... di mana Anda mulai bertanya-tanya apakah mungkin benar-benar melakukannya akan memberikan apa yang lebih dari sekadar membaca atau melihatnya". Kekerasan di media, katanya, "khususnya kekerasan seksual" , mengirim anak laki-laki "untuk menjadi Ted Bundy lainnya". FBI, dia menyarankan, harus mengintai rumah film dewasa dan mengikuti pelanggan saat mereka pergi. "Kamu akan membunuhku," katanya, "dan itu akan melindungi masyarakat dariku. Tapi di luar sana masih banyak orang yang kecanduan pornografi, dan kamu tidak melakukan apa-apa". Sementara Nelson tampaknya yakin bahwa perhatian Bundy adalah murni, sebagian besar penulis biografi, peneliti, dan pengamat lainnya telah menyimpulkan bahwa kecamannya yang tiba-tiba terhadap pornografi adalah salah satu upaya manipulatif terakhir untuk mengalihkan kesalahan dengan melayani agenda Dobson sebagai kritikus pornografi lama. Dia memberi tahu Dobson bahwa majalah detektif "kejahatan sejati" telah "merusak" dia dan "memicu fantasi (nya) ... sampai menjadi pembunuh berantai"; namun dalam surat tahun 1977 kepada Rule, dia menulis, "Siapa di dunia ini yang membaca publikasi ini? ... Saya tidak pernah membeli majalah seperti itu, dan (hanya) dua atau tiga kali saya pernah mengambilnya". Dia memberi tahu Michaud dan Aynsworth pada 1980, dan Hagmaier pada malam sebelum dia berbicara dengan Dobson, bahwa pornografi memainkan peran yang dapat diabaikan dalam perkembangannya sebagai seorang pembunuh berantai. "Masalahnya bukan pornografi", tulis Dekle. "Masalahnya adalah Bundy". "Saya harap saya percaya bahwa motifnya altruistik," tulis Rule. "Tapi yang bisa saya lihat dalam rekaman Dobson itu hanyalah manipulasi Ted Bundy lainnya atas pikiran kita. Efek rekaman itu, sekali lagi, menempatkan tanggung jawab atas kejahatannya, bukan pada dirinya sendiri, tetapi pada kita". Rule dan Aynesworth sama-sama mencatat bahwa untuk Bundy, kesalahan selalu terletak pada seseorang atau sesuatu yang lain. Sementara dia akhirnya mengakui tiga puluh pembunuhan, dia tidak pernah menerima tanggung jawab atas salah satu dari mereka, bahkan ketika ditawari kesempatan itu sebelum persidangan Chi Omega, yang akan membebaskannya dari hukuman mati. Dia membelokkan kesalahan ke berbagai macam kambing hitam, termasuk kakeknya yang kasar, tidak adanya ayah kandungnya, penyembunyian asal usul aslinya oleh ibunya, alkohol, media, polisi (yang dia tuduh memberikan bukti), masyarakat umum, kekerasan di televisi, dan, akhirnya, majalah kriminal sejati dan pornografi. Dia menyalahkan program televisi, yang kebanyakan dia tonton di lokasi syuting yang telah dia curi, karena "mencuci otak" dia untuk mencuri kartu kredit. Setidaknya pada satu kesempatan, dia bahkan mencoba menyalahkan para korbannya: "Saya mengenal orang-orang yang ... memancarkan kerentanan", tulisnya dalam surat tahun 1977 kepada Kloepfer. "Ekspresi wajah mereka mengatakan 'Aku takut padamu.' Orang-orang ini mengundang pelecehan... Dengan berharap disakiti, apakah mereka secara halus mendorongnya?" Elemen delusi yang signifikan meresapi pemikirannya: Bundy selalu terkejut ketika ada yang menyadari bahwa salah satu korbannya hilang, karena dia membayangkan Amerika sebagai tempat di mana semua orang tidak terlihat kecuali diri mereka sendiri. Dan dia selalu heran ketika orang bersaksi bahwa mereka telah melihatnya di tempat-tempat yang memberatkan, karena Bundy tidak percaya orang-orang memperhatikan satu sama lain. "Saya tidak tahu mengapa semua orang keluar untuk menangkap saya", keluhnya kepada Lewis. "Dia benar-benar dan benar-benar tidak merasakan betapa besarnya apa yang telah dia lakukan," katanya. "Pembunuh berantai jangka panjang membangun penghalang yang kuat untuk rasa bersalahnya," tulis Keppel, "tembok penyangkalan yang terkadang tidak akan pernah bisa ditembus". Nelson setuju. "Setiap kali dia dipaksa untuk membuat pengakuan nyata," tulisnya, "dia harus melompati penghalang curam yang dia bangun di dalam dirinya sejak lama". Setelah penilaian menggunakan Psychopathy Checklist–revised (PCL-R), hasilnya menunjukkan 39/40.Korban yang diketahui
Malam sebelum eksekusinya, Bundy mengaku melakukan 30 pembunuhan, tetapi jumlah sebenarnya masih belum diketahui. Perkiraan yang dipublikasikan telah mencapai 100 atau lebih, dan Bundy sesekali membuat komentar samar untuk mendorong spekulasi itu. Dia memberi tahu Aynesworth pada tahun 1980 bahwa untuk setiap pembunuhan yang "dipublikasikan", "mungkin ada satu yang tidak". Ketika agen FBI mengusulkan penghitungan total 36, Bundy menjawab, "Tambahkan satu digit untuk itu, dan Anda akan memilikinya". Bertahun-tahun kemudian dia memberi tahu Nelson bahwa perkiraan umum 35 akurat, tetapi Keppel menulis bahwa "(Ted) dan saya sama-sama tahu (total) jauh lebih tinggi". "Saya rasa bahkan dia tidak tahu ... berapa banyak yang dia bunuh, atau mengapa dia membunuh mereka", kata Pendeta Fred Lawrence, pendeta Metodis yang mengatur upacara terakhir Bundy. “Itu kesan saya, kesan kuat saya”. Pada malam sebelum eksekusinya, Bundy meninjau penghitungan korbannya dengan Hagmaier berdasarkan negara bagian untuk total 30 pembunuhan: di Washington, 11 (termasuk Parks, diculik di Oregon tetapi dibunuh di Washington; dan termasuk 3 orang tidak dikenal) di Utah, 8 (3 tidak teridentifikasi) di Colorado, 3 di Florida, 3 di Oregon, 2 (keduanya tidak teridentifikasi) di Idaho, 2 (1 tidak teridentifikasi) di California, 1 (tidak dikenal) Berikut adalah ringkasan kronologis dari 20 korban yang teridentifikasi dan sembilan penyintas yang teridentifikasi:= Kemungkinan korban lainnya
= Bundy tetap menjadi tersangka dalam beberapa pembunuhan yang belum terpecahkan, dan kemungkinan besar bertanggung jawab atas pembunuhan lain yang mungkin tidak akan pernah teridentifikasi; pada tahun 1987 dia mengaku kepada Keppel bahwa ada "beberapa pembunuhan" yang "tidak akan pernah dia bicarakan", karena dilakukan "terlalu dekat dengan rumah", "terlalu dekat dengan keluarga", atau melibatkan "korban yang masih sangat muda". Beberapa menit sebelum eksekusi, Hagmaier bertanya kepada Bundy tentang pembunuhan yang belum terpecahkan di New Jersey, Vermont (kasus Curran), Illinois, Texas, dan Miami, Florida. Bundy memberikan arahan — yang kemudian terbukti tidak akurat — ke situs pemakaman Susan Curtis di Utah, tetapi membantah terlibat dalam kasus terbuka mana pun. Pada tahun 2011, profil DNA lengkap Bundy, yang diperoleh dari botol darahnya yang ditemukan di lemari besi bukti, ditambahkan ke database DNA FBI untuk referensi di masa mendatang dalam kasus pembunuhan yang belum terpecahkan ini dan lainnya.Dalam media
= Buku
= Rule, Ann (1980). The Stranger Beside Me. W.W. Norton and Company Inc. ISBN 978-1-938402-78-4 Kendall, Elizabeth (1981). The Phantom Prince: My Life with Ted Bundy. Abrams & Chronicle Books. ISBN 978-1419744853 Sullivan, Kevin M (2009). The Bundy Murders: A Comprehensive History. McFarland and Company Inc. ISBN 978-0-786444-26-7 Michaud, Stephen G., and Hugh Aynesworth (2000). Ted Bundy: Conversations with a Killer. Authorlink Press. ISBN 978-1928704-17-1 Nelson, Polly (2019). Defending the Devil: My Story as Ted Bundy's Last Lawyer. Echo Point Books & Media. ISBN 978-1635617-91-7 Carlisle, Al (2017). Violent Mind: The 1976 Psychological Assessment of Ted Bundy. Genius Book Publishing. ISBN 978-0998297-37-8 Michaud, Stephen G., and Hugh Aynesworth (2012). The Only Living Witness: The True Story of Serial Sex Killer Ted Bundy. Authorlink. ISBN 978-1928704119= Film
= The Deliberate Stranger (1986), played by Mark Harmon Ted Bundy (2002), played by Michael Reilly Burke The Stranger Beside Me (2003), played by Billy Campbell The Riverman (2004), played by Cary Elwes Bundy: An American Icon (2008), played by Corin Nemec The Capture of the Green River Killer (2008), played by James Marsters Extremely Wicked, Shockingly Evil and Vile (2019), played by Zac Efron Ted Bundy: American Boogeyman (2021), played by Chad Michael Murray No Man of God (2021), played by Luke Kirby= Musik
= The song "Ted, Just Admit it..." by Jane's Addiction The song "Lotta True Crime" by Penelope Scott references Ted Bundy The song "Video Crimes" by Tin Machine references Bundy. The song "Ted Bundy" by Theory of a Deadman= TV
= Ted Bundy: Devil In Disguise. Ted Bundy: An American Monster. Ted Bundy: What Happened. Conversations with a Killer: The Ted Bundy Tapes, Netflix documentary series (2019) Ted Bundy: Falling for a Killer, Amazon Prime Video documentary series (2020)Referensi
Bibliografi
Pranala luar
FBI file on Ted Bundy at vault.fbi.gov WANTED BY FBI – Theodore Robert Bundy, FBI Audiotapes of Bundy's 1989 confessionsted
The Hunted (2003)
Ted 2 (2015)
Ted (2012)
Albion: The Enchanted Stallion (2016)
No More Posts Available.
No more pages to load.